Hari telah berganti hari Hyukjae termenung di balkon sambil menyesap kopi paginya, ia memikirkan perkataan Donghae tempo hari. Memang benar ia masih berhubungan lewat ponsel tapi rasanya sangat kurang. Rasanya ia ingin cepat cepat datang ke konser dan bertemu kembali dengan Donghae. Hyukjae hanya menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan nafas berat. Tak lama suara langkah kaki mendekat terdengar sudah pasti ia tahu siapa pelakunya.
Tiba tiba ada sebuah tangan memeluknya erat dari belakang.
"Hyungg""Hmm ada apa wookie, kau perlu sesuatu kah?" Hyukjae membalas Ryeowook dengan malas sambil melanjutkan menyesap kopi. Rasanya ia sangat bosan hari ini apalagi berada jauh dengan Donghae.
Ryeowook melirik Hyukjae sekilas lalu melihat kedepan "Anio Hyung, hanya saja hari ini aku merasa sangat bosan. Apalagi Kyuhyun juga sibuk persiapan konser"
"Iyaa Hyung juga bosan hari ini gara gara persiapan konser itu Donghae jadi jarang ketemu. Ahh apa kita main ke rumah Jaejong Hyung? Setidaknya dia bisa menghibur kita walaupun aku tidak yakin dia sama sehatnya dengan kita" Hyukjae melirik Ryeowook yang menyenderkan kepalanya di bahunya.
Ryeowook sedikit berpikir lalu setelahnya "Emm baiklah Hyung daripada kita yang bosan"
Mereka beranjak dari balkon dan berangkat ke rumah Jaejong menggunakan pakaian santai. Saat di tengah jalan mereka melihat Jaejong bersama dengan seseorang yang sangat familiar. Mereka langsung bersembunyi dan melihat secara seksama.
"Hyung kau lihat itu kan, rasanya seperti tidak asing" Ryeowook berbisik bisik sambil memperhatikan interaksi Jaejong dengan seorang laki-laki yang berpakaian serba hitam dengan topi dan masker di dagu.
Hyukjae menyipitkan matanya "Kau benar aku seperti pernah melihatnya tapi dimana ya" Hyukjae tampak berpikir keras
"Sebaiknya kita lebih dekat lagi Hyung supaya bisa menguping pembicaraan mereka"
Hyukjae mengangguk dan mulai mengendap endap. Mereka bersembunyi di balik mobil Mercedes Benz yang hanya berjarak 2 meter dari Jaejong sambil mendengarkan pembicaraan mereka.
"kau sudah membeli semuanya? Atau ada yang masih kau perlukan eum"
"Uhum ini sudah semuanya kau tak perlu khawatir" Jaejong menggoyangkan paperbag nya sambil tersenyum manis. Hyukjae dan Ryeowook hanya memandang dengan heran. Bisa bisanya Jaejong yang terkenal galak dan judes bisa tersenyum manis.
"Baiklah semoga kau suka semua kue coklat itu. Aku menyayangimu Jaejongiee" Pria yang lebih tinggi memeluk Jaejong dan mengusak rambutnya gemas
"Aku juga menyayangimu sayang, kau tinggalkan saja aku disini, aku akan jalan kaki"
"Baiklah sayang aku pergi dulu masih banyak yang harus aku urus goodbye Jaejongiee" mereka terlihat mau berpisah sedangkan Hyukjae dan Ryeowook mulai menajamkan pendengaran mereka.
"Nee goodbye Yunho yaa" Jaejong mencium pipi orang yang disebut Yunho sekilas. Seketika Hyukjae dan Ryeowook melotot dan berdiri dari tempatnya setelah melihat dan mendengar namanya.
"JUNG YUNHOOO" Mereka berteriak dengan kompak dan semua pejalan kaki melihat kearah Hyukjae dan Ryeowook dengan pandangan kaget. Laki laki yang bersama Jaejong langsung memakai maskernya. Jaejong tampak menggigit bibirnya.
Bisik bisik mulai terdengar dan ada seorang siswa yang langsung mendekatinya
"Yakk dimana Yunho dimana, aku mau memeluk dan menciumnya kyaaaa" siswa tersebut celingukan sambil berbicara dengan sangat excited. Hyukjae menelan ludahnya, ia menatap Jaejong dan ia memberi kode dengan geleng geleng kepala. Hyukjae langsung paham dan berdehem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shocking Destiny [ End ]✔️
Fiksi PenggemarSeorang pemuda manis bernama Lee Hyukjae dan sepupunya Kim Ryeowook mengidolakan sebuah boyband yang sangat terkenal. Tanpa di duga pertemuan memalukan Hyukjae yang tak sengaja, membawa mereka kepada takdir yang ternyata sudah di gariskan oleh Tuhan...