.
.
.
.
________
Chuncheon, 2003.
Tiga orang gadis kecil tampak sedang bermain bersama di sebuah taman kecil. Berlari, berteriak adalah hal yang sedang mereka lakukan di taman. Kalian tau, mereka bahkan sekarang mereka sedang menangis pada seorang lelaki meminta agar di belikan sebuah es krim. Dan dengan ramahnya si lelaki itu pun membelikan mereka es krim.Sang matahari sudah mulai naik, mereka bertiga sekarang telah kembali pulang ke rumah masing masing.
Rumah zhi >>
"Mah..! mamaaah..!! Mamah..!!!" Teriak zhi yang baru saja pulang bermain. Lebih tepat nya membuat keributan. Memanggil 'mama' dengan teriakan yang sangat nyaring, memenuhi rumah ini.
"Iya sayang.. mama disini didapur.." jawab sang mama dengan lembut.
"Mah!! Aku tadi habis makan es krim!!! Es krim nya enaaaaak buanget!! Mama beliin yak nanti!! hehe.." cerita zhi yang didengar oleh mama.
"Kamu beli nya di mana? Emang kamu punya uang?" Tanya mama yang masih sibuk memotong sayuran.
"Hehe gak ada.." balas zhi cengengesan. "Lah kalau gak ada, terus zhi beli es krim nya pake apa?" Tanya mama lagi.
"Yaa.. tadi sih zhi echa sama lami minta sama abang abang mah.. abang abang nya baiiiiik buanget..!" Zhi yang dengan senang hati menceritakan semua nya kepada sang mama.
"Astaga zhi... Kamu tu ya, udah mama bilangin jangan suka malak orang sayang..." Nasehat sang mama kepada zhi yang masih memasang wajah polosnya seakan ia tak memiliki 1 dosa pun.
Mama hanya bisa menghela nafas panjang melihat kelakuan anak nya satu ini. Zhi senang sekali meminta/memaksa orang untuk memenuhi keinginan nya. Tapi ia tidak egois, apalagi seperti wanita wanita di sinetron Indosiang itu. Zhi sesungguhnya adalah anak yang baik, ramah, penyayang, pemberani, namun semenjak ia bertemu dengan kedua sahabat nya ini.. zhi menjadi anak yang sering... Memalak anak orang? Atau apalah nama nya.
Tapi jangan berfikir bahwa kedua sahabat nya ini membawa pengaruh buruk pada zhi. Namun yah, begitu lah.
Echa dan Lami adalah sahabat zhi mereka sering menghabiskan waktu bersama, seperti bermain, makan sarapan, siang bahkan malam bersama, tidur bertiga, dan banyak hal lainnya yang mereka lakukan bersama.
Untuk sekolah pun mereka harus bersama, jika tidak.. hal yang buruk akan terjadi.
Hal buruk yang dimaksud adalah mereka bertiga akan berhenti berbicara, makan atau bahkan mereka akan menangis keras dimana pun. Sungguh sungguh terlalu bukan?.
Tapi itulah mereka, yang kemana mana selalu bertiga. Zela. Nama 'geng' mereka. Z = zhi, E = echa, LA = lami.________
Seoul, 2007.
Zhi, Lami dan Echa sedang berjalan di atas trotoar jalanan kota Seoul menuju ke sebuah gedung tinggi Bernama "Idol School". Disana tempat mereka private school. Mereka bertiga belajar menari, menyanyi, akting, dan juga mengarangsemen sebuah lagu serta menulis nya. Sesuai nama nya, Idol school yang berarti sekolah artis.
"Eh zhi, hari ini lu ada jadwal latihan untuk audisi kan?" Tanya lami yang tiba tiba berhenti melangkah.
"Eh lu jadi ikut audisinya zhi? Lu bilang kemaren kagak mau ikut.." sahut echa dengan mimik muka sinis menatap tajam ke zhi.
"Ouh.. hehe, jadi dong.. latihan pertama nya hari ini! Jadi lo lo semua temenin gue yah!!!!" Ajak zhi. Sebenarnya bukan mengajak, namun memaksa kedua temannya untuk menemani nya latihan.
"Oke sip!!" Sahut lami dan echa bersamaan.
________
<< Skip kelas >>
"Zhiiiiiiiiii..!!! Kapan sih latihan lu mulai??! Gue capek....... Udahlah tadi di kelas gue kena kerjain sama tu guru ah...! Anjinc emang.." teriak echa menggelegar di sepanjang lorong gedung. Untung saja, lorong sedang sepi, jika tidak dia akan langsung dipanggil oleh guru guru."Sabar cha sabar.. lu kalau capek ya pulang, jangan teriak gono.. ntar lu kena panggil lagi haduh.." ucap lami.
"Iya cha, kalau lu capek ya pulang aja, biar lami yang temenin gue.." sahut zhi.
"Ya terus menurut kelen pada gue harus pulang sendiri gituh???!! Jalan kaki sendiri?! Ntar kalau ada byuntae lewat gimana? Atau kalau ada paparazi gimana???!! Woi!!" Khawatir echa.
"Ya kali ada paparazi, orang gila yang kemaren aja kagak mau fotoin lu cha.!" Flashback oleh Lami sambil tertawa lepas.
"Anjir, parah bener tuh si abang abang gila yang kemaren.. hahahaha!" Zhi ikut tertawa lepas mendengar pembicaraan lami dan echa.
"Oh guys, latihan gue udah mulai tuh.. gue masuk dulu yak!" Potong zhi yang kemudian berlari memasuki ruangan bercat putih dengan sebagian diding yang bercermin.
________
<< Skip latihan >>
<< Pulang >>Apartemen ZELA >>
"Ahhh capek gue ahh" keluh echa untuk yang kesekian kalinya.
"Eh woi! Lu ngeluh boleh! Desah jangan!! Gak suci lagi ni apartemen.." ucap zhi yang tengah melepas tas nya, lalu menjatuhkan dirinya keatas sofa.
________
Audisi yang telah dinanti akhir nya tiba di depan mata. Bertahun sudah zhi berlatih untuk mempersiapkan ini. Sesuatu yang akan merubah nasib nya, menjadi terkenal.Sebenarnya, zhi dan kedua sahabat nya adalah orang yang populer, terlebih zhi. Sejak berumur 9 tahun, dia sudah menjadi korean ulzzang. Disekolah, ia juga menjadi murid yang berprestasi, zhi sering mengikuti lomba antar sekolah yang diadakan.
Jadi tak heran diumur nya zhi yang terbilang 'anak-anak' itu sudah memiliki banyak penggemar.Sampai jumpa!
Next to chapter : 'Audisi'
↓↓↓
