Bulan sudah berganti menjadi matahari. Dua orang adik kakak yang berbeda mamah sekarang sedang melakukan aktivitas nya masing-masing dan eva masih memikirkan rencana nya yang semalam.
Eva menuruni tangga dengan tersenyum sambil menyapa mamahnya yang tak jauh dari tangga dan ingin meminta pendapat tentang penampilan nya, " Mah, gimana cantik gak? "Kata Eva memutar tubuhnya agar mamahnya bisa melihat keseluruhan.
Marini berbinar melihat penampilan Eva hari ini.
" Anak mamah cantikkkk sekali " Puji Marini menghampiri Eva.
Eva tersenyum mendengar pujian dari mamahnya.
" Iya dong " Jawab Eva menyombongkan dirinya.
" Siapa dulu "balas Marini
Saat sedang asik acara muji-menuji, Marini melihat Serra dengan sini saat dia keluar dari dapur dan Serra tidak menyapa mereka berdua.
Serra melenggang pergi begitu saja, sampai suara Marini menghentikan langkah nya.
" Heh, mau kemana kamu? " Tanya Marini tajam.
Serra membalikkan badannya melihat ke arah mereka berdua, lalu menghampiri mereka.
" Mau kemana kamu? "Tanya Marini mengulangi ucapan nya menatap ke arah Serra lebih tajam dari awal.
" Saya mau menemui Alan tante "jawab Serra lembut.
" Sebelum kamu pergi tolong ambilkan dulu jam tangan mamah di dalam kamer mandi, cepet "suruh Marini
Serra melirik ke arah jam tangannya, ternyata waktu nya sudah tak lama lagi. Serra takut dirinya akan terlambat menemui Alan.
" Ayo! Kenapa gak mau? "bentak Marini karena tak ada jawaban dari Serra dan membuat Serra menatap ke arahnya kaget.
" Iya iya " Balas Serra, ia segera menaiki tangga terburu-buru karena kamer mandi nya ada dilantai dua.
Eva tersenyum ke arah mamahnya, ia tau bahwa ini adalah rencana mamahnya.
Saat ini Serra sedang di depan pintu kamar nya Marini dan Reno-papahnya, ia main nyelonong aja masuk menuju ke kamar mandi karena pintu nya gak di kunci.
Saat sampai di kamar mandi, Serra mencari jam tangan mamahnya ke seluruh penjuru kamar mandi.
" Mana sih "gumam Serra
Serra semakin memasuki ke dalam kamar mandi, dia tidak tau bahwa dari luar kamar Marini dan Eva mengintip untuk memastikan bahwa Serra sudah jauh dari pintu kamar mandi.
Ternyata dugaan nya benar, Serra sudah jauh. Segera Marini mengajak Eva untuk masuk dan menyuruh untuk mengunci pintu kamar mandi, Eva menuruti perintah mamahnya.
Serra kaget saat mendengar pintu di tutup lebih tepat nya dibanting dengan keras. Serra melihat ke arah pintu dan ternyata benar pintu nya di tutup bahkan dikunci dari luar.
" Mamah " Serra memanggil Marini sedikit berlari.
" Mah buka Mah "kata Serra menyuruh mamahnya untuk membukakan pintunya.
Dari luar, Marini dan Eva tertawa penuh kemenangan karena rencana nya berhasil. Mereka sama sekali tidak merasa kasihan sama Serra yang meneriaki nya terus dari dalam kamar mandi.
Sudah puas dengan rencananya, Eva mengajak mamahnya untuk pergi dari sana, " Cabut Mah ".
Dari dalam kamar mandi Serra terus meneriaki Marini dan berusaha untuk membuka pintu nya namun nihil tidak berhasil sama sekali.
" Mah! Mamah! Mamah buka "
Lagi-lagi Serra menangis. Dia bingung bagaimana caranya untuk bisa keluar karena kalau tidak bisa keluar dia tidak akan bertemu dengan Alan yang akan pergi jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUGAPAI CINTAMU (ON GOING)
Teen FictionNama ku Serra Anindhita. Kalian bisa panggil aku Serra. Meskipun hidup ku kurang lengkap tanpa kehadiran mamah. Tapi aku masih merasa menjadi gadis yang paling beruntung di dunia, karena aku punya ka Alan. Disaat aku membutuhkan dia, dia selalu ad...