24.

2.1K 96 19
                                    

Happy reading!

Mereka berdua sampai di bandara dan mulai masuk ke dalam. Mencari 2 pasangan yang akan pergi di satu waktu namun beda tujuan.

"Ih ga ketemu juga." Abel menghela pasrah namun dengan mata yang masih mencari. Ia sesekali berjinjit untuk mencari keempat orang tersebut. Meskipun sebenarnya tidak kelihatan karena mengingat tubuhnya yang tidak bisa dibilang tinggi itu.

Sehun terkekeh pelan, "Aku telfon dulu ya." Jawab Sehun final. Abel mengangguk, lalu kembali mengedarkan pandangan nya.

"Mamah dimana?" Mendengar pertanyaan sehun yang menandakan panggilan nya terjawab, Abel menoleh kearahnya. Mendengarkan dengan samar jawaban dari sebrang. Meskipun tidak terdengar sama sekali, di tambah dengan ramainya bandara.

".." Sehun mengalihkan pandangan nya ke depan kemudian mengangkat tangan nya.

"Oh mereka ada disana, ayo." Sehun langsung merangkul Abel dan menerobos ramainya orang di bandara sore ini.

Ketika sudah melihat orang tuanya yang tengah duduk sembari memperhatikan layar besar untuk melihat waktu penerbangan, Abel melepas rangkulan Sehun kemudian berlari menghampiri mereka.

"Eh jangan lari!" Sehun agak panik kemudian menarik lengan Abel membuatnya berbalik dan menabrak dada Sehun.

"Aw.."

"Jangan lari sayang, lantai disitu baru di pel. Kepleset mau?" Abel menggeleng cepat. Dadanya berdebar, dan wajahnya sudah memerah.

Kemudian ia menjauh dari dada Sehun dan kembali berdiri di sampingnya. Menetral debaran dadanya.

kenapa gemesin banget sih? Tanya Sehun dalam hati. Kemudian kembali mengajak Abel berjalan.

"Papa! Mama!" Kedua orang tersebut menoleh dan langsung berdiri merentangkan tangan nya, menyambut putri mereka satu satunya dengan pelukan hangat.

Yeona mengelus rambut Abel kemudian mengajaknya duduk, kemudian papanya lebih memilih berdiri mengajak Sehun berbincang.

Melihat wajah anaknya yang terlihat lelah, Yeona mengusap pipi Abel, "Capek ya? Kenapa ikut?"

"Ah? Ngga ah."

"Jangan bohong sama mama sayang." Abel tersenyum kecut kemudian menunduk. Melihat interaksi yang agak aneh itu membuat Sehun mengalihkan pandangan nya. Memperhatikan sekaligus mendengarkan percakapan antara ibu dan anak itu.

Abel kembali mengangkat kepalanya, "Berangkatnya harus hari ini banget ya mah?" Pertanyaan yang Abel keluarkan rupanya cukup membuat Yeona bungkam.

Diam beberapa saat, Yeona mulai menjawab, "Iya. Maafin mamah ya." Yeona menggenggam tangan Abel.

"Em, iya gpp." Yeona tersenyum kecil.

"Mau ada niatan honeymoon dimana?"

"Mamah ih apaan si nanyanya!" Yeona tersenyum jahil sembari melirik suaminya. Gemas dengan respon dari putrinya tersebut.

"Ya gpp bilang aja, nanti mamah transfer uangnya."

"Yaudah transfer aja uangnya, nanti aku omongin lagi sama Sehun." Nada bicara Abel mengecil. Ya, dia terlalu canggung untuk membicarakan itu. Bahkan sekarang pikiran nya sudah traveling jauh.

"Sehun kalo udah main ganas ga sih?" Gumamnya dalam hati.

"Berangkat duluan ya." Ucap seorang wanita yang akhirnya membuyarkan pikiran kotor Abel tadi. Membuatnya menoleh dan mendapati ibu mertuanya.

Ia sontak berdiri,

"Eh Abel sayang," Abel menghampiri nya kemudian memeluk ibu mertuanya.

"Bunda berangkat dulu ya. Sehun jagain istri nya."

Teacher YadongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang