22.

2K 88 29
                                    

"gila ya, ga sangka lo udah mau nikah aja."

Malam ini Sella dan Nasyna menginap dirumah Abel. Menghabiskan malam mereka dengan bercerita, bernostalgia, membicarakan suatu hal yang tak pernah di sangka sebelumnya.

dari mulai membicarakan ketidak-sangkaan mereka bahwa besok Abel akan menikah.

sampai bagaimana 3 guru tampan nan famous itu bisa mendekati mereka. Bukan bukan, Kenapa timing nya bisa pas? Mereka ber3 sahabatan, dan menyukai 3 guru yang kebetulan bersahabat?

Padahal awalnya mereka hanya pura pura, maksudnya-mereka memang suka, tapi awalnya karena mereka ber3 sangat tampan. Tapi makin kesini, rasa mereka makin menguat. Terutama Abel.

"Gua juga ga sangka bakal nikah di usia muda banget kaya gini." Hela Abel. Sebenarnya ia masih bingung dengan perasaan nya, agak membingungkan ya? Oke jadi begini.

Perihal mencintai Sehun itu benar. Tapi, terkadang ia bahkan tidak yakin dengan perasaan nya sendiri.

-

"CAPLANG!" panggil Sehun sambil memasuki kamar dengan langkah berdentum dentum, meneriaki laki laki yang sedang bersantai di kasur.

"Paan si?"

"Hape gua mana?"

"Idih mana tau" Jawabnya enteng.

"Seriusan kek, gua mau ngechat Abel bentar doang."

Laki laki yang sedari tadi di ambang pintu itu berjalan masuk ke dalam, "Mau dipingit lo tuh Hun, kaga boleh. Walau sekedar ngechat 'p' doang juga."

Sehun berdecak, mengacak rambutnya frustasi dan berjalan kearah sofa, "Trs hape gua lu umpetin gitu?"

"gatau."

"Gua nanya!" Ia melempar botol minuman ke arah Chanyeol hingga mengenaik handphonenya kemudian jatuh menimpa wajah tampan nya, "sial muka ganteng gue!" iya mengambil botol yang di lempar Sehun tadi dan melemparnya lagi, namun Sehun bisa menghindar dengan mudah, alhasil botol tersebut mengenai Kai yang sedang mengambil remote tv.

"WAH ANJIR DARITADI GUA DIEM YA!" Ia menghampiri Chanyeol yang sudah berdiri, bersiap siap untuk berlari. Mengingat kamar Sehun yang luas, ia yakin Kai tidak bisa menangkapnya dengan mudah.

"Ampun kenapa si kai, susah banget di ajak becanda." Ledek Chanyeol, Sehun hanya melirik tajam dan mulai menonton tv.

Memilih diam daripada harus meladeni 2 orang aneh disana.

Hei Sehun, awalnya gara gara kau.

"Udah kek njir lo bedua!" Teriaknya yang mulai tidak nyaman dengan suara dentuman mereka.

"iyaelah, yang pgn kawin sensi amat." Kai mencibir.

Mereka berdua berhenti dengan mudah dan menghampiri Sehun di sofa dan mengambil kuaci.

Selama beberapa menit hening, Chanyeol yang ikut diam pun mulai bersuara, membuat pandangan kedua teman nya teralihkan.

"Eh hun, Waktu lo abis fitting baju sm Abel, dia dtg kerumah Nasyna lo tau?" Sehun menoleh dengan cepat dan alisnya menajam.

"Weh weh weh, alisnya santai." Kata Chanyeol.

Sehun mulai menyamankan wajahnya dan kembali bertanya, "Ngga."

"Lah kok gatau? Sama lo kan?" Tanya Kai.

"Ya iya, waktu itu dia marah sama gua."

"Ko bisa?"

"Irene nyamperin meja gua."

"Terus Abel pergi kaga lu tahan?" Tanya Kai.

"Ya ga gitu lah goblok," Sehun menghela nafasnya.

"Ya terus kalo ga gitu gimanaa? jelasin dong."

Sehun mulai geram, akhirnya ia mengambil bantal yang ada di kakinya dan melemparnya pada Kai. Membuat laki laki itu nyaris terjungkal.

"Jahat banget anjir." Katanya.

"Ya makanya dengerin dulu!"

"AHAHAHAHA kadang gua heran knp Sehun galak banget," Tawa Chanyeol benar benar tak terbendung, mengingat seberapa baik orang tua Sehun tapi anaknya segalak ini.

Sehun mengalihkan pandangan nya kembali ke layar lebar didepan nya sambil mengupas kuaci.

"Tapi dia badmood banget Hun, gua kaget. Itu aja" Suaranya mulai kembali serius.

"Iya, lo gatau aja seberapa sarkasnya dia ke gua setelahnya."

"Lagian salah lonya juga. Tp ya hun, beberapa hari sblm lo mau nikah ni, sikap Abel berubah. Maksudnya, lebih lembut."

Chanyeol mengangguk menyetujui, "Iya bnr banget."

"Lo kekuatan utama dia, dia bisa lembut dan kasar. Tergantung di lo nya."

Sehun mulai mencerna kalimat yang baru saja diucapkan oleh Kai. Mengingat semenjak kabar perjodohan antara keduanya, Abel banyak berubah. Tidak pernah membolos, tidak lagi berbicara kasar. Ya walaupun ia tidak tau dibelakangnya bagaimana.

-

/tok tok tok.

tanpa menunggu jawaban, pintu terbuka, menampilkan wanita berumur yang masih sangat muda. Menghampiri ketiga anak yang sedang berbincang seru di atas ranjang.

"Ayo makan dulu, makanan udah siap." Ajaknya.

Tersenyum sambil membungkukkan kepalanya, "Iya tante."

Yeona tersenyum lalu berjalan keluar ruangan, tak lama di susul oleh ketiga anak tersebut.

Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan girang, pasalnya perut mereka memang sudah lapar, keasikan berbincang membuat mereka lupa dengan rasa lapar.

-

Pagi ini, Sehun bangun lebih awal dari kedua teman nya. Semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan Abel, ya hanya sekedar memikirkan hal kecil seperti, apa dia sudah makan, sedang apa, apa abel juga memikirkan hal yang dengan Sehun?

Huh.. bucin sekali.

Ia menuruni anak tangga dengan perlahan karena matanya masih belum sepenuhnya terbuka, berjalan menuju dapur untuk minum.

"Apa gua ikutin kata Chanyeol aja ya?" gumam nya. Obrolan 3 laki laki semalam memang lumayan serius, dan Sehun pun masih memikirkan usulan Chanyeol, tapi bimbang dengan balasan Kai.

"Lo berhenti aja Hun jadi guru terus lanjut ngehandle perusahaan bokap lo." Ucap laki laki jangkung yang sedang mengunyah kuaci dengan santai.

"Niat pertama lu jadi guru kan buat ngedeketin diri sama Abel dan skrg Abelnya udah jadi milik lu, sepenuhnya lagi." Sambung Chanyeol.

Terlihat Sehun diam mencerna kata kata yang Chanyeol ucap barusan.

Kai menoleh, "Tapi Sehun gabisa main berhenti gitu aja Yeol. Terus yang jagain Abel siapa? Kita gabisa jaga dia selama disekolah. Jangan kan Abel, Sella aja belom tentu bisa gua jagain 24 jam."

"Iya juga." Chanyeol pasrah, Lalu Kai mulai menegak kan pundaknya, menunjukkan bahwa ia sedang dalam mode yang benar benar serius.

"Seengganya lo tunggu sampe Abel lulus. Bentar lagi kok."

"Woi!" Sehun terkejut melihat Chanyeol yang sudah duduk di depan nya dan meletakkan 1 botol minum dengan keras. Membuat lamunan nya buyar.

"Bengong aje." Katanya enteng.

Sehun masih enggan menanggapi, "Jangan banyak pikiran, besok nikah. Uninstal dulu muka judes lo."

"hm."

Chanyeol hanya tertawa sekilas tanpa suara, kemudian kembali mengangkat kepalanya saat mendengar pertanyaan Sehun.

"Anak sekolah ga ada yang tau kan kalo besok gua nikah?"

"Kalo soal lo nikah si udh jadi rumor disekolah, cuma ga ada yang tau kalo nikahnya sama Abel."

Sehun menghela nafas dan mulai merebahkan punggungnya di kepala bangku.

-🌙️-

yO wAsAP
miaann baru bisa up, kemaren chapternya ilang tiba tibaa😭😭😭

Teacher YadongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang