tragedi

1.7K 229 1
                                    

Caca sudah pulang dari rumah sakit tiga hari yang lalu, sekarang Yuta sedang menemani Caca dirumahnya, karena ia belum mengizinkan Caca ngampus

"besok aku masuk yah, bosen tau di rumah mulu kak" ucap Caca sembari memelas

"lo yakin kuat?" tanya nya

"iya kak udah kuat kok aku, boleh yah"

"jangan makan es apalagi seblak yang pedes" peringat nya

"oke" balasnya singkat

Hari ini Caca bangun pagi lagi karena harus masuk kuliah rasanya seneng banget bisa menghirup udara segar pagi ini

"loh ko gak bilang?" ucap nya saat melihat Yuta yang bersandar di motor kesayangan nya

"ayo berangkat, nanti telat ntar gue jemput" ucap nya yang mengabaikan pertanyaan nya

Setelah tiga puluh menit ia baru sampai di parkiran fakultasnya, lalu dengan cepat ia langsung menuju kelasnya karena takut telat

"udah sembuh lo?" tanya Haechan saat kita berpapasan masuk kelas

"lo gak buta kan?"

"idih sewot banget sih lo, gue tanya baik baik juga" ucap nya yang langsung duduk di pinggir Caca

"lo kemana aja gak pernah lagi jengukin gue"

"sorry Ca, gue sibuk rapat BEM buat persiapan ulang tahun kampus"

"alasan, bilang aja lo ngebucin"

"itu juga sih, lagian kenapa sih udah ada bang Yuta ini yang jaga lo, jadi aman"

"lo tuh jadi sahabat gak ada pengertian pengertian nya tau gak, dah lah cape ngomong sama lo" ucap nya dan setelah itu dosen mata kuliah hari ini masuk buat ngasih materi nya

"abis ini lo kemana? balik kaya nya tadi kak Yuta hubungin gue gak bisa jemput, jadi gue balik sendiri, lo mau kemana?" tanya Caca kepada Haechan

"gue rapat" ucapnya yang sedang membereskan buku

"semangat buluk kesayangan gue, gue balik dan kalo lo ketemu sama kak Yuta bilang kalo gue udah balik sendiri"

Sesampai di rumah, ia dikejutkan dengan dua orang yang sudah lama ia tunggu kehadiran nya

"loh, kok pulang gak ngabarin Caca kan bisa Caca jemput di bandara" ucap Caca yang menghampiri keduanya di ruang tamu

"Ca boleh bunda bicara sebentar?" ucap wanita paruh baya itu

Dan ia langsung duduk menghadap mereka berdua

"bunda sama ayah mau pisah" ucap lelaki paruh baya itu

Caca hanya diam mendengar penuturan yang diucapkan ayahnya

"kenapa?" tanya Caca dengan mata yang udah berair

"ayah udah punya keluarga baru" ucap bunda dengan mata yang sembab

"sejak kapan?"

"setahun yang lalu" jawab sang ayah

"ini bukan salah bunda ini murni salah ayah karena ayah yang telah mengkhianati kepercayaan bunda kamu, tapi ayah bakal tetep kasih uang kamu sebulan sekali dan nengokin kamu"

Bukan ini yang ia mau

"terus bunda mau pergi lagi ninggalin Caca?"

"engga, bunda mau pindah tugas dan nemenin kamu disini, jangan benci ayah kamu, gimana pun dia tetep ayah kamu, gak ada yang namanya mantan anak, ini kesalahan kita berdua, karena gak bisa jaga komunikasi"

Caca langsung keluar rumah dan mengabaikan teriakan mereka yang memanggil namanya, ia gak habis pikir kenapa mereka pulang dengan membawa kabar yang bahkan gak dia sangka sebelumnya

Tinnnnnnn.....

Caca langsung jongkok dihadapan sang pengendara motor, dia panik karena hampir tertabrak motor akibat kecerobohan nya yang tidak melihat kanan kiri

"mbak gak papa?" ucap nya seraya membantu Caca untuk bangun

"Ca lo gak papa?" tanya Yuta yang datang dari arah yang berlawanan karena kebetulan dia mau mampir ke rumah Taeyong

"maaf mas saya gak sengaja hampir nabrak mbaknya" ucap pengendara itu

"iya lain kali hati hati pak" ucap Yuta dan pengendara motor itu langsung pergi

"lo kenapa? Gak papa kan?" tanya Yuta dan Caca langsung memeluk Yuta untuk menumpahkan segala apa yang ia rasa hari ini

"bangun" ucapnya

"kak" ucap nya sambil menangis sesegukan, rasanya sakit banget kalo ia harus punya keluarga yang gak lengkap

"bentar gue ambil motor dulu di rumah Taeyong, lo tunggu disini" ucapnya yang berlalu meninggalkan Caca

"ayo naik"

"mau kemana?"

"terserah"

Caca dan Yuta sama sama diam biasanya ia ataupun Yuta bakal ngobrolin banyak hal, dari yang penting sampai gak penting

"turun" perintahnya

Yuta membawa kekasihnya ke taman

"kenapa?"

"ayah sama bunda pulang"

"Kapan? Bagus dong, terus masalahnya apa ko lo nangis?" tanya nya saat kita duduk salah satu bangku di taman tersebut

"ayah sama bunda mau pisah" ucap Caca dan ia menangis lagi

Caca bisa lihat dari mata ekornya kalo Yuta terkejut dengan penuturan yang ia sampaikan

"ayah udah punya keluarga baru di Bandung sejak setahun yang lalu"

"kak aku udah gak punya keluarga lengkap" ucap Caca dan Yuta langsung narik Caca kedalam pelukannya

"lo masih gue yang bakal selalu ada buat lo dan neriman apapun kondisi lo"

"tapi aku--"

"jangan berpikir kalo gue bakal ninggalin lo dan dunia lo hancur karena perceraian orang tua lo, lo masih punya gue dan orang orang yang sayang sama lo jadi berhenti nangis karena gue gak suka liat lo sedih" ucapnya yang menghapus jejak air mata Caca

"makasih lagi" lirih Caca

"sama sama" ucap nya dan mengecup kening Caca cukup lama

Terimakasih tuhan untuk semua rasa yang telah engkau beri untuk manusia yang telah melengkapi separuh hidup ku, nantinya, semoga

















Terimakasih tuhan untuk semua rasa yang telah engkau beri untuk manusia yang telah melengkapi separuh hidup ku, nantinya, semoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ada yang nunggu?
Maaf yah kalo ada typo

Random | Nakamoto Yuta [book 1] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang