Hari ini Caca pergi ke kampus untuk melaksanakan bimbingan skripsi setelah satu bulan lamanya ia abaikan karena masalah satu dan lain hal
Line
Haechan
Buru gue depan rumah, gak pake lama
Hm
Read"lo mau bimbingan? Tumben?" tanya Haechan saat ia sampai di depan rumah Caca
"iya, udah sebulan gue anggurin kasian" jawab nya santai
"lebih kasian hati lo yang dianggurin, digantung, dan gak dikasih kejelasan selama berbulan bulan" jawab Haechan
"bener juga kata lo, kasian hati gue, lo mau nampung?" tanya nya cuek
"maaf hati gue udah diambil Bianca" jawab nya dengan terkekeh
"punya hati lo?"
"lo pikir gue manusia tanpa hati apa?" jawab nya menyolot
"gue punya hati, sebelum lo patahin secara perlahan Ca, kepingan hati gue sedang gue susun untuk orang yang benar benar mencintai gue" ucap Haechan dalam hati
Dua puluh menit berlalu akhirnya mereka sampai, Haechan hari ini gak ada jadwal bimbingan ia mengantar Caca sekalian ia menemui kekasihnya, Bianca
"gue tinggal, gue udah ditunggu Bianca dikantin, kalo mau pulang bareng chat aja" ucap Haechan
"gak usah, gue pake grab aja mau ke gramedia dulu soalnya" jawab nya
"ya udah gue pergi" ucap nya yang langsung pergi dari hadapan Caca
Caca langsung masuk ke ruangan dosen yang akan ia temui, sebelumnya ia telah membuat janji dengan dosen tersebut melalui chat pribadi
"bab tiga nya udah kamu revisi?" tanya dosen Caca yang sedang membuka setiap lembar skripsinya
"sudah pak" jawab nya dengan sopan
"oke sejauh ini bab tiga kamu gak ada masalah, lanjut aja ke bab empat dan bab lima biar cepat selesai habis itu saya tanda tangan jika tidak ada revisian lagi, ada yang mau kamu tanyakan? " ucap dosen tersebut
"baik pak, tidak sepertinya" balasnya
"ya sudah kalo begitu, bimbingan hari ini cukup sampai disini yah" ucap nya
"iya baik pak, terimakasih" ucap gue agak membungkuk dan keluar dari ruangan tersebut
Line
Kak Yuta
Kak aku hari ini udah bimbingan, kamu sehat kan? Aku kangen kak lima bulan kamu ninggalin aku tanpa kabar, jangan pergi tanpa pamit kak :(
Aku kangen :(
Kak aku mau izin ke gramedia yah see you :")Selesai bimbingan skripsi Caca langsung meluncur gramedia untuk membeli salah satu atau mungkin beberapa novelnya
"ah biasa nya kalo ke gramedia gini bareng kak Yuta nih" ucap nya saat sampai di gramedia
Seperti biasa Caca bisa menghabiskan waktu berjam jam untuk memilih novel yang akan ia beli
"suka baca juga?" ucap laki laki disamping Caca
"iya" jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangan dari novel yang sedang ia baca sinopsisnya
Caca menyimpan buku itu kembali ke tempatnya seakan belum sadar dengan laki laki yang ada disamping nya Caca meneruskan memilih novel yang akan ia beli
"nih cocok buat lo" ucap nya
Caca langsung melihat laki laki tersebut, mengambil novel yang ia rekomendasi kan kepada Caca
"melepas dan dilepas" ucap nya saat membaca judul itu
"lo yang waktu itu di cafe kan?" tanya Caca
"iya, kenapa?" tanya nya
"kebetulan, gue mau ngasih saputangan lo yang waktu itu lo kasih ke gue saat gue nangis" ucap Caca mengelurkan saputangan tersebut
"buat lo, siapa tau nanti lo nangis lagi" ucapnya singkat
"oh oke makasih" balasnya
"Ten" ucap nya tanpa mengalihkan pandangan dari buku ensiklopedia ditangan nya
"sepuluh" jawab Caca polos
"hahahaha lucu ya lo, nama gue Ten" ucap nya yang memandangi Caca sekilaa
"gue Ca--
"gue tau nama lo, Natasya Nazifa Salsabila tapi sering dipanggil Caca kan?" ucap nya memandang gue dari arah samping
Caca terkejut darimana dia tau nama nya
"ko bisa tau?" tanya Caca heran
"tadi tuhan bisikin nama lo ke telinga gue" jawab nya santai
"oh pantesan gak aneh yah kalo lo jadi utusan tuhan" ucap Caca saat ia kembali membaca sinopsis novel yang tadi diberika oleh Ten
"iya manusia yang di utus buat nyembuhin hati lo karena patah" jawabnya yang masih membaca buku yang sama dan kita mengobrol tanpa memandang satu sama lain
"hahaha so tau lo" jawab Caca santai
Tak lama dari itu handphone Caca berdering ia menjauh dari Ten untuk mengangkat telpon tersebut
"halo" ucap Caca berharap sang penelpon mau menjawab sapaannya
...
"mohon maaf dengan siapa?" ucap Caca lagi
...
Tut
Lagi, telpon itu dimatikan sepihak, Caca menghela nafas melihat nomor asing tanpa nama yang akhir akhir ini menelpon nya
"loh si angka sepuluh kemana yah?" tanya Caca saat melihat ke arah sekitar mencari orang yang bernama Ten tersebut, buku yang diberikan Ten masih ia genggam
"gue penasaran isi buku ini, gue ambil" ucap gue
Melepas dan dilepas tak ada yang baik baik saja saat aku memilih diantaranya
Hai ku up lagi hehe
Ramein yah hehe
Udah terjawab yah si manusia utusan tuhan itu siapa wkwkw
Jangan lupa mampir di cerita ' RASA DALAM KATA'see you ❤❤
Mon maaap kalo ada typo ehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Random | Nakamoto Yuta [book 1] ✔
RandomMohon maaf kalimat serta gaya bahasanya masih acak acakan :) Pacaran sama Yuta itu nano nano rasanya kadang enak, kadang ngeselin, kadang pusing campur aduk deh jangan lupa doi itu galak, dingin dan gak peka apalagi kalo gue minta jajan seblak sama...