"Makanlah!".Hoseok meletakan piring itu dengan sedikit kasar didepan Jinhwa yang masih terduduk menatapnya dengan penuh kebencian."Makan!Jangan sampai kau mati kelaparan!Nanti aku yang repot!".
"Cepat atau lambat aku juga yakin pasti akan mati!Dan itu karenamu!".
"Apa?huh!Coba katakan sekali lagi!".Hoseok menaikkan dagunya dengan angkuh dan berani.
" Kau!Cepat atau lambat juga pasti akan melakukannya padaku,kan?!Kau sama saja seperti mereka yang tidak memiliki hati menghabisi nyawa orang lain!".
Hoseok terdiam,mereka saling memberikan tatapan tajam satu sama lain.
"Kau tahu darimana?Hah!".
"Dari sikapmu!Dan lingkunganmu.Kalian semua memang tidak berguna!Kalian hanya tahu bagaimana menghabisi nyawa orang lain,padahal nyatanya kalian lah yang tak pantas hidup!-akh!".
Hoseok menarik pergelangan tangan Jinhwa dengan kuat hingga membuatnya beranjak dari tempat duduknya di meja makan.
Jinhwa berusaha menarik tangannya dari Hoseok yang terlihat menahan emosinya dengan suara nafas yang terdengar kuat.Namun usahanya gagal saat Hoseok memegang kedua tangan bagian atasnya dan menariknya mendekat,lalu kembali menatap mata kecoklatan milik Jinhwa dengan tegas.Dan tatapan itu membuatnya tak bisa berkutik,atau bahkan memberinya ruang untuk terus berontak.
Jinhwa tidak tahu,selalu ada hal lain yang ia rasakan tapi tidak ia pahami saat Hoseok menatapnya.Entah itu tatapan yang nyalang atau terlihat mengerikan,pria itu seolah memiliki aura lain yang tak bisa ia tunjukan secara langsung.Dan Jinhwa tidak tahu sisi dari Jung Hoseok apa yang membuatnya dengan sadar atau tidak sadar selalu seperti ingin menelisik dan menyadari lebih jauh bagaimana cara Hoseok mendapatkan pandangan itu.
"Apa aku pernah...berkata bahwa aku akan membunuhmu?".
Satu detik kemudian Jinhwa mengalihkan pandangannya dengan terus mengerjap tak mengerti atas pertanyaan yang dilontarkan Hoseok.
"Lihat aku dan jawab pertanyaanku!Choi Jinhwa". Sontak Jinhwa kembali menatap Hoseok yang masih menunggu jawabannya.
"Apa aku...terlihat seperti seorang pembunuh yang tega akan menghabisi nyawa seorang wanita?".
Deg....
Jantungnya langsung berdegup kencang saat mendengar kembali suara dari pertanyaan Hoseok.Ada beberapa alasan,pertama,ia masih tidak begitu mengerti dengan maksud dari pertanyaannya.Kedua,tatapan Hoseok berubah.Dan ketiga,suara Hoseok terdengar merendah dan bingung.
Ya,cara Hoseok mengucapkan pertanyaannya terdengar dan terlihat bahwa ia bingung dan benar benar membutuhkan sebuah jawaban.
Ada apa ini?kenapa semuanya tiba tiba berubah seperti ini?
"Jawab pertanyaanku,Choi Jinhwa".Nada Hoseok masih terdengar biasa.
Jinhwa masih terdiam.Dia terlihat sama bingungnya,bahkan alis dalamnya nampak naik keatas.Mata besar kecoklatannya terlihat semakin jelas di pandangan Hoseok.
"Kenapa?kenapa kau tidak menjawabku?hah!".Hoseok menggoncangkan pelan tubuh mungil Jinhwa.
Karena aku ingin berkata tidak tapi semua ini juga terjadi karenamu!.
Hatinya menjawab tapi mulutnya tidak.Ia juga tidak mengerti,mengapa hatinya berkata tidak.
Kesal karena tak juga menjawab,Hoseok membuang napas kasar,lalu mendorong tubuh Jinhwa hingga membuatnya kembali terduduk.
"Makanlah!".Ucap Hoseok dengan tak acuh.
Hingga di detik berikutnya ia memakan makanan itu tanpa menolak lagi.Jinhwa memang tidak berniat menolak,dia hanya benar benar kesal dan marah pada Hoseok.Karena dua hari yang lalu pria itu berkata akan membawanya kerumahnya tapi nyatanya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTERGROUND[jhs]
FanfictionMenggagalkan rencana seorang pembunuh yang telah dinanti selama lebih dari lima tahun. Bagi Choi Jinhwa,Jung Hoseok adalah makhluk sialan yang paling bodoh dimuka bumi dengan berbagai alasan.