Chapter 31: The Last Battle

84 14 0
                                    

Changbin berlari sambil menembaki kaki ketiga anggota Vernon yang terkapar. Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga supaya mereka tidak bangkit dan mengacaukan misi penyelamatannya.

Di ruang tengah, June, Donghyuk, dan Hanbin hanya diam melihat adik kelasnya yang dingin itu berlari menaiki tangga.

"Yakin nih, ga bantu dia?" Donghyuk sedikit cemas.

"Iya, bener kata dia, kita selamatin Bangchan sama Chanwoo dulu." Ucap Hanbin.

Mereka memutuskan untuk menyelamatkan anggotanya dulu. Keselamatan Bangchan dan Chanwoo yang butuh perawatan jelas harus lebih diprioritaskan. Apalagi mereka hanya bertiga dan yang terkapar dua orang. Mereka membutuhkan semua bantuan yang ada.

Mereka membopong anggotanya yang terkapar, dipandu oleh Hanbin yang tau arah keluar.

***

Changbin mulai mengendap saat menaiki tangga. Ia berhati-hati memperhatikan sekitar, Vernon bisa muncul dari mana saja.

DOR!

Mendengar suara letupan, Changbin reflek menghindar. Dia melirik sekilas ke atas dan mendapati Vernon dengan pistolnya di sana. Pasti orang itu yang melemparkan tembakan.

Changbin membalas, tembakannya membabi buta ke atas sambil berlari mendekat. Vernon yang sadar musuhnya mulai berani mendekat akhirnya juga mundur sambil terus menembak ke arah bawah.

Vernon berlindung di belakang tembok. Mafia itu tinggal mengintip ke kanan untuk melihat musuhnya yang menaiki tangga. Ia bersiap mengokang senjata untuk melontarkan pelurunya.

Namun, hal lain mengambil alih fokusnya. Telinganya dapat mendengar suara langkah kaki dari lantai atas. Vernon segera melirik ke tangga dan dapat melihat dua orang yang membatu melihatnya.

Han dan Junkyu gemetar. Sial. Mafia kelas kakap itu menyadari kehadiran mereka dan kini menatap tajam.

Ketakutan mereka makin menjadi ketika melihat Vernon mulai bergerak ke arah mereka, membuat mereka spontan berlari kembali ke atas. Vernon menembaki mereka sambil berlari mengejar, ia juga sesekali menembak ke arah bawah karena masih ada Changbin yang mengejar di sana.

"Han, Junkyu, naik ke atas terus, jangan ngumpet di ruangan." Perintah Changbin sambil terus menembaki Vernon.

Han dan Junkyu paham dan terus berlari menaiki tangga secepat mungkin agar tidak terkena serangan Vernon. Kejar-kejaran antara mereka berempat terus berlangsung hingga akhirnya Han dan Junkyu sampai  di lantai paling atas yaitu lantai 5.

Mereka kebingungan, sudah tidak ada anak tangga yang bisa mereka daki lagi, tapi Vernon semakin mendekat. Tanpa pikir panjang, mereka memilih berlari ke ujung koridor. Mereka masuk ke ruangan paling ujung dan segera menjauhi pintu. Namun apa daya, mereka berada di ujung kamar dan tidak bisa kemana-mana lagi.

Vernon yang melihat kedua murid SMA itu memasuki ruangan tidak mengejarnya lagi karena tau mereka pasti terpojok. Ia membalikan badan untuk langsung menghadapi Changbin.

Changbin tidak berekspetasi Vernon akan berhenti mengejar Han dan Junkyu dan langsung berbalik berhadapan dengannya seperti ini. Meski jarak mereka cukup jauh, Changbin tetap panik dan tersandung kakinya sendiri saat berupaya berhenti berlari.

Tubuhnya tidak bisa menahan keseimbangan lagi, ia jatuh dengan bokong yang mendarat dengan keras di lantai. Reflek, ia menodongkan senjata ke arah Vernon. Namun belum sempat menarik pelatuknya, sebuah peluru lebih dulu menyambar bahu kanannya.

Vernon yang tau musuhnya tengah lengah tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Peluru yang ia lontarkan sukses membuat Changbin tidak berdaya.

Dihampirinya pria yang terkapar itu. Changbin masih setengah sadar, daerah yang terkena tembak bukan bagian yang mematikan.

JYG HIGHSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang