Chapter 19 : Barrier

103 11 1
                                    

Jihyo melihat kedepan, kursi kosong terpampang jelas di matanya. Hari ini Mina tidak masuk sekolah. Jihyo menghembuskan nafasnya, ia merasa tidak tenang sama sekali. Ia memutarkan badan nya menghadap kebelakang.

"Rose." Panggil Jihyo.

Rose yang sedang melamun, tersadar. Mereka saling tatap.

***

Jihyo memakai hoodie nya. Merapihkan rambutnya di depan cermin dan langsung turun keluar rumah. Suasana di luar sudah gelap, jam menunjukan pukul 20:00 KST. Jihyo menaiki kereta, sudah sangat sepi. Ia membuka handphonenya, sebuah alamat tertera disana.

"Semoga lancar." Batin nya.

***

Jihyo sampai didepan sebuah rumah. Ia membuka alamat yang tertera di handphone dan mencocokannya dengan rumah di depannya.

"Sama." Ucapnya dengan suara pelan.

Jihyo memegang pagar, ternyata pagarnya tidak terkunci. Dengan perlahan, ia membuka pagar tersebut dan masuk kedalam. Di depan pintu, tanganya sudah mengepal untuk mengetuk pintu, namun ada rasa takut yang membuatnya ragu.

"Ketok ga ya." Batinnya.

Dengan mata terpejam, ia memberanikan diri mengetuk pintu.

Tok tok tok

Mata kirinya terbuka sedikit untuk mengintip respon yang terjadi. Dari dalam, terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke pintu.

Ceklek.

Jihyo terkejut, dihadapannya kini ada Mina yang baru saja membuka pintu. Mina membeku menatap Jihyo, rasa sakit itu kembali muncul. Mina dengan sigap menutup kembali.

"Eh, Mina dengerin gua dulu." Ucap Jihyo sambil menggedor pintu berkali-kali.

Dibalik pintu, Mina masih terpaku. Tangannya masih berada di gagang pintu.

"Please Mina." Suara Jihyo bergetar, seperti sambil menangis.

Ceklek.

***

"Makan yuk." Rose bergumam.

Gumamannya yang pelan itu terdengar oleh Jihyo.

"Makan apa?" Tanya Jihyo.

Rose menunjuk sebuah tempat di seberang jalan.

"Okay."

Didalam restoran, Jihyo dan Rose duduk di sebuah bangku yang empuk di lapisi bantal kecil. Mereka melihat-lihat isi menu restoran.

Ting!

Notif handphone Rose berbunyi, dilihatnya ada sebuah pesan masuk. Pesan itu dari Jennie.

[Jennie] : Lagi dimana?

[Rose] : Di frying, sini Jen!

[Jennie] : Okay

Rose memasukan Handphonenya ke saku dan kembali melihat menu.

"Rose." Jihyo memanggil.

"Hm?" Respon Rose.

Jihyo diam, ia ragu untuk berbicara.

JYG HIGHSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang