Ch. 07 - Bersama Namun Terpisah

4.1K 604 103
                                    

Jangan lupa vote + comment!

Hari ini double update, sebab minggu kemarin hanya update sekali.

[]

Seulgi menatap cincin yang baru ia beli dikemas di dalam kotak berwarna putih bersih dan indah. Seulgi menekan bibirnya, dia berpikir. Bagaimana jika Joohyun tidak menyukainya?

Meskipun wanita itu menyuruhnya untuk membeli seorang diri, tetapi cincin itu akan mereka pakai bersama-sama dan Seulgi tidak ingin jika Joohyun tidak merasa puas karena pilihannya.

"Hei, jangan khawatir! Aku sudah membantumu, dan aku yakin Joohyun pasti suka."

Seulgi menatap Joy yang ada di sampingnya, memberi senyuman agar Seulgi merasa lebih baik. Benar, Seulgi meminta bantuan kepada Joy, membantunya untuk menemani Seulgi memilih cincin yang cocok untuk Joohyun.

Seulgi dan Joy mulai saling kenal sejak Joy mendatangi Seulgi untuk memberitahu jikalau Joohyun berada di rumah sakit tempo hari. Joy mengetahui semuanya itu melalui berita hangat yang sedang dibicarakan oleh keluarganya.

Tentu saja dua perusahaan mereka sangat menarik perhatian karena kisah perjodohan dua wanita, yaitu Seulgi dan Joohyun. Seulgi sendiri tidak percaya jika berita itu tersebar dengan cepat, dan itu membuatnya sedikit khawatir jika Joohyun tidak nyaman karena itu.

Setelah mereka pergi keluar dari toko perhiasan, Seulgi dan Joy berdiri di depan toko untuk beberapa menit. Seulgi melirik dan menatap Joy yang masih terdiam, akhirnya dia memilih untuk mendekatinya.

"Terima kasih sudah mau membantuku." Kata Seulgi.

"Senang bisa membantumu, Seulgi-ah. Kabari aku jika kamu sudah memasangkan cincinnya kepada Joohyun."

Seulgi menunduk, kembali berpikir. "Aku rasa dia akan memasangnya sendiri."

"Apa maksudmu? Aku kira kamu pengantin prianya?"

"Ya, memang. Tetapi, aku bisa mengerti jika Joohyun tidak ingin aku yang memakaikannya."

Joy berdecih kesal. Awas saja jika Joohyun bersungguh-sungguh melakukan itu kepada Seulgi. "Hei, Seulgi-ah." Kata Joy, dia mendekat dan melingkari satu tangan ke pundak Seulgi. "Kamu bicara seperti itu seolah-olah Joohyun ingin memakainya sendiri, hm?"

Seulgi menatap Joy dengan tatapan bingung. "Apa maksudmu?"

"Ikutlah denganku. Banyak yang ingin aku bicarakan agar kamu siap menghadapi Joohyun sebelum hari pernikahan."

-

Setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Joy, Seulgi diam-diam merasa senang karena tahu fakta tentang Joohyun. Meskipun ada kemungkinan Joohyun tetap akan bersikap dingin kepadanya, itu lah yang Seulgi katakan pada dirinya sendiri.

"Kamu punya kesempatan untuk membuatnya tidak takut padamu, Seulgi-ah. Karena aku tahu, pada malam itu, dia menangis dan meminta tolong padaku karena hanya itu pelariannya." Kata Joy.

"Terima kasih sudah membuatku merasa lebih baik." Seulgi akhirnya bisa bernapas lega. "Apapun yang dia lakukan bersamaku, aku tetap menyukainya."

"Astaga, kamu benar-benar orang yang baik, ya, Seulgi-ah? Meskipun dia sudah menyakitimu seperti itu?"

"Tidak menyakitkan karena sebagian itu adalah kesalahanku. Terkadang aku memang melanggar semua perintahnya dan aku yang terlalu memaksa agar kita saling mengenal."

Joy mengiris daging dengan pisau sambil mengerutkan keningnya. "Aku tidak bisa menyalahkan Joohyun, hal itu sudah pasti akan dia lakukan jika bersama orang asing." Joy menusuk daging dengan garpu dan memasukkannya ke dalam, lalu menatap Seulgi di depannya. "Tetapi, suatu hari kalian akan menjadi pasangan, jadi Joohyun seharusnya tidak lagi mendorongmu jauh."

Lemon ─ Seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang