Ch. 09 - Biarkan Mata Berbicara

4.6K 622 127
                                    

Jangan lupa vote + comment!

Ayo ini siapa yang masih stream Monster + Naughty? Lebih semangat lagi hey! Mau liat Seulrene seneng kan? Ayo kita beri dukungan untuk mereka!

Jangan lupa untuk vote! Semangat Luvies!

[]

Setelah selesai memakai make up, Joohyun mengambil handphone dan tas di atas kasur. Joohyun mengecek email yang barusan masuk, mengatakan jika ada laporan baru tentang perkembangan bisnis di perusahaannya.

Joohyun menutup pintu kamar dan melihat sesuatu di atas meja makan. Joohyun mendekati lalu membaca secarik kertas yang ada di atas nampan, disampingnya ada piring disajikan salad buah dan kentang rebus.

Kertas itu tertulis 'Aku mencoba membuat salad dan kentang rebus. Pastikan kamu memakannya.'

Meskipun ini pertama kalinya Joohyun melihat tulisan itu, dia sudah yakin jika tulisan itu milik Seulgi. Joohyun membuang napasnya dan berjalan menuju ke ruang tamu, berdiri di depan pintu kamar Seulgi. Joohyun mengetuk pintunya sekedar memberitahu jika Joohyun ada di depan kamarnya.

"Seulgi."

"Hmm?"

"Aku akan berangkat kerja."

"Oh, kamu sudah makan sarapan yang kubuat?"

"Tidak ada waktu. Kamu bisa makan itu sendiri."

"Oh..." Seulgi menundukkan kepalanya. Kecewa tapi tidak terkejut. Sadar jika tidak ada balasan dari Joohyun, Seulgi segera membalas daripada keadaan terasa semakin canggung. "Um... ya, aku akan memakannya."

Seulgi tidak ada tenaga lagi untuk membujuk Joohyun agar mau memakan masakannya. Seulgi sedang duduk di pinggir ranjang, satu tangan memegang gelas berisikan cokelat panas dan satunya memegang bingkai foto. Di dalam bingkai foto itu, terdapat foto keluarganya.

Foto Seulgi bersama Ayah dan Ibunya. Foto ini diambil jauh sebelum Ibunya meninggal karena penyakit yang diderita.

Seulgi yang malang, dia sangat merindukan keluarganya.

Dia hanya ingin sebuah keluarga.

Meski sudah dikasih kesempatan menikah, Seulgi masih tidak mampu membangun keluarga yang harmonis.

Itu menyakiti Seulgi, sangat menyakiti hatinya.

Mendengar tidak ada suara dari luar, Seulgi berpikir Joohyun pasti sudah meninggalkan rumah untuk pergi bekerja. Lagi-lagi Seulgi harus memakan masakannya sendiri, yang sudah ia buat sepenuh hati hanya untuk Joohyun.

Astaga, wanita itu sangat susah untuk diajak makan, pikir Seulgi.

Seulgi bangun dari duduknya, ingin menaruh bingkai foto di nakas yang dekat dengannya. Tetapi, itu terjadi lagi. Seulgi terjatuh lagi dan kini bukan hanya dirinya yang hancur. Gelas dan kaca bingkai foto yang ia pegang ikut jatuh dan pecah berkeping-keping.

Seulgi jatuh kesakitan, dan tidak sengaja ketika dia menopang tubuhnya dengan tangan, telapak tangan itu tertusuk oleh pecahan dari gelas. Seulgi sama sekali tidak peduli tentang rasa sakit di tangannya, bahkan rasa sakit itu tidak bisa dirasakan.

Ada yang lebih sakit dari itu. Bom di kepalanya seakan-akan mau meledak sekarang juga. Seulgi mengira ini hanya imajinasinya, tetapi dia bisa mendengar dengan jelas suara ketukan dari pintu kamarnya.

"Apa yang terjadi? Yah, apa yang terjadi, Seulgi-ah?!"

"Tidak apa-apa!" Seulgi meninggikan suaranya, sangat takut jika Joohyun masuk ke dalam kamarnya.

Lemon ─ Seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang