Jangan lupa vote + comment!
[]
Begitu mereka sampai di restaurant ternama itu, Seulgi langsung memesan ruang VIP untuk mereka berdua. Joohyun hanya memperhatikan dan tidak memprotes apapun karena Seulgi sudah melakukan hal yang benar.
Saat makanan datang, satu meja itu langsung dipenuhi banyak piring, mangkuk dan lainnya. Fakta lucunya adalah semua menu disini adalah pesanan Joohyun. Entah apakah Joohyun menyadarinya atau tidak tapi tidak ada satu makanan disini yang merupakan selera Seulgi.
Seulgi merasa sedih karena dia terpaksa untuk makan disini dengan menu yang terasa asing di mulutnya. Tidak bisa dipercaya Seulgi masih bisa tersenyum setelah apa yang Joohyun lakukan padanya. Seperti saat pelayan itu siap mencatat menu makan yang akan dipesan dan Joohyun hanya memesan untuk dirinya sendiri, ketika selesai dia sama sekali tidak memberikan kesempatan Seulgi untuk memesan makannya. Seulgi hanya memberi senyumnya karena hanya itu yang bisa dia lakukan.
Namun, Seulgi teringat kembali mengapa dia menyetujui perjodohan ini, hanya untuk membantu perusahaan keluarganya. Jika ini satu-satunya jalan, maka Seulgi akan terima apapun yang terjadi. Meskipun Joohyun menolak mentah-mentah, Seulgi akan terus mencoba sampai dia membuka hatinya.
Seulgi menyadari ekspresi tidak nyaman dari wajah Joohyun. Seulgi langsung menatap apa yang salah dan dia menemukan sebuah piring penuh dengan ayam di depannya. Seketika Seulgi teringat dengan kertas isi map putih yang dia baca beberapa hari yang lalu. Joohyun kan tidak bisa makan ayam, pikirnya.
"Tunggu sebentar,"
Joohyun memperhatikan Seulgi yang memajukan tubuhnya untuk mengambil piring penuh ayam, kemudian Seulgi menaruh mangkuk jajangmyeon di tempat yang sama. Sangat beruntung Seulgi mengingat semua yang dia baca beberapa hari yang lalu.
Entah mengapa Seulgi rela memberikan mangkuk jajangmyeon meski dia tahu itu adalah favoritenya Joohyun. Jajangmyeon juga favoritenya Seulgi, dan jika saja Seulgi cukup berani untuk berbagi dengan Joohyun- Seulgi menggelengkan kepalanya pelan. Tidak mungkin Seulgi bisa melakukan itu.
"Biarkan saya yang makan ayamnya." Meski aku tidak terlalu suka dengan ayam, batinnya.
Joohyun menatap mangkuk jajangmyeon di depannya, lalu dia menatap Seulgi yang sudah sibuk mengunyah makan siangnya. Apa dia tahu dari map putih bodoh kalau aku tidak bisa makan ayam, pikirnya. Hal yang membuat Joohyun lebih terkejut adalah tiba-tiba dia merasa kasihan pada Seulgi.
Seulgi dengan mudah menuruti apa yang Joohyun mau sejak awal bahkan hingga sekarang. Yang lebih buruknya lagi adalah Joohyun tidak tahu apa-apa tentang wanita ini, bahkan nama pun tidak sempat Joohyun cari tahu. Joohyun menunduk dan mengaduk jajangmyeonnya, ada sedikit rasa bersalah karena dia memilih untuk tidak membaca map putih dari Ayah.
Joohyun jadi berpikir yang tidak-tidak, seperti apa Seulgi sengaja melakukan ini agar dirinya merasa bersalah dan akhirnya mereka akan menikah? Joohyun tidak tahu. Ini hanya pikiran negatifnya, atau mungkin benar?
"Apa anda merasa senang bersamaku?" Seulgi berlirih.
Joohyun mengangkat alisnya, baru sadar Seulgi mengajaknya bicara. Namun, Joohyun tidak mendengar pertanyaan Seulgi yang pertama.
"Apa?"
Seulgi tersenyum tipis. "Saya bertanya-tanya, apa anda menyukainya?"
"Menyukai apa?"
"Jajangmyeon."
Joohyun segera mengangguk. "Aku suka. Semua yang ada disini aku menyukainya, kecuali ayam sialan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon ─ Seulrene ✓
Fanfiction❝Maafkan aku, hingga kamu menutup mata, aku tidak sempat memberikan kebahagiaan yang kamu inginkan.❞ Tentang rasa sakit, kecewa, dan bahagia Kang Seulgi, wanita yang menghabiskan waktu paling bahagia dalam hidup pendeknya. ©Seulgibaechuu, 2020.