i'll do anything, please come back

2.4K 247 36
                                    

Oneshoot

Lee Donghyuck × Huang Renjun

angst, hurt/comfort, past lovers getting back together

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

angst, hurt/comfort, past lovers getting back together

⚠️ Smoking, aggressive(?) kissing scene

[🧩]

"Smoking weed again, captain?"

Donghyuck tak bergeming, bahkan saat merasakan silaunya sinar matahari tidak menerpa pengelihatannya lagi karena terhalangi oleh bayangan seseorang yang sedang berdiri dihadapannya. Memilih tetap melanjutkan kegiatan membakar gulungan nikotin yang terselip diantara bibirnya dengan pemantik api. Tidak peduli pada siapa yang tengah bersamanya diatas rooftop sekolah sekarang, meskipun itu guru atau bahkan kepala sekolah sekalipun, apa pedulinya?

Namun sebuah tangan terulur menarik atensinya untuk mendongkak. Membuat tangan indah tersebut diterpa asap yang keluar dari mulut sang Kapten Tim Baseball sekolah.

"Boleh pinjam pemantik api mu?"

Alis Donghyuck mengkerut, masih berusaha memberi fokus pada siluet pemuda yang menghalau sinar matahari. Hampir ia pikir malaikat yang sedang mengulurkan tangan untuk mengajaknya pergi dari dunia kejam yang sedang ia pijak sekarang, berniat membawanya ke tempat yang lebih indah, lebih tenang dan lebih baik. Perkiraannya meleset, tentu saja, tapi tidak ia sesali. Oh ayolah lihat saja rupa pemuda dengan rambut coklat itu, walaupun dihadapannya berdiri seorang manusia, Donghyuck akan dengan senang hati membual pada dirinya sendiri bahwa ia bertemu dengan malaikat.

Tapi suara itu, ia tahu siapa pemilik suara selembut permen kapas itu. Tidak dapat dipungkiri rasa sakit mulai menjalar dikala ia sedang memandang keindahan.

"Tidak boleh ya?" Pemuda tersebut menarik kembali tangannya yang mengambang diudara, sudah mendapat prasangka bahwa telapak tangannya akan tetap kosong.

Senyuman miring terpatri pada wajah Donghyuck, bola matanya mengitari sekitar sebentar untuk memastikan tidak ada orang lain diantara mereka. Refleks, karena sebenarnya ia tidak pernah peduli bagaimana pandangan orang terhadapnya. Tapi ia tahu bahkan pandangan hidup sekalipun tidak akan sama dengan pemuda yang masih senantiasa berdiri dihadapannya. Donghyuck selalu tahu, mereka terlalu berbeda.

"Setelah kau mendapatkannya, lalu apa?" Donghyuck berdiri dari posisi duduknya yang semula bersandar pada tembok. Jarak yang sangat dekat membuat terpaan napas bersatu, hidung keduanya nyaris menempel. Dapat Donghyuck rasakan detak jantung miliknya yang berdegup kencang saat sepasang iris indah balas menatapnya. Tatapan yang sama dengan sorot ketakutan yang sama. "Membuangnya? Kau lempar? Atau mungkin kau gunakan untuk membakar sekolah ini? Oh, opsi terakhir pasti tidak mungkin sih. Tidak akan pernah Huang Renjun yang sangat mencintai sekolahnya rela-"

Hyuckren Book: 𝐏𝐮𝐳𝐳𝐥𝐞 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang