Senin, 29 Juni 2020
Happy Reading :)
Please kalau ada typo tolong di tandain oke??
Saya lagi emosi di kehidupan nyata, jadi jangan salahkan saya kalau saya membagikan emosi saya ke tulisan cerita ini
Hehe...
_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_
"Itu Pak Raffi sama siapa?"
Walaupun Cyla berujar dengan sangat lirih tetapi Emily yang berada di sampingnya masih dapat mendengarnya, "entah, mesra banget."
"Ya ampun sampai rangkul rangkulan kayak gituu!!" Jerit Elena.
"Mr. Agaranya ketawa tawa lagi." Timpal Dilla.
Alis Cyla mengerut. Pak Raffi nggak belok kan? Habisnya itu dia gandengan tangan, rangkul rangkulan sama.... cowok?
Ya ampu.... hati Cyla udah sakit tahu kalau si All sama si Ray itu gay, please Pak Raffi jangan!
"Hhmm.. apa jangan jangan alasan Mr. Agara gak pernah kelihatan jalan sama perempuan itu... karena... belok maybe?" Ujar Elena dengan dahi mengkerut tanda ia sedang berpikir.
"Waduh, sangar sangar belok," celutuk Emily.
"Kayaknya ada yang harus diluruskan." Dilla berujar tanpa sadar, lalu menoleh ke arah Cyla, "itu calon masa depanmu gimana? Tanyain sana."
"Tanya? Masa iya aku harus tanya pak, bapak gay ya? Yang ada nanti aku dimutilasi!" Ujar Cyla sambil menjitak kepala Dilla.
Dilla membalas jitakan Cyla, "ya gak gitu juga kali tanyanya. Basa basi dulu lah kaya bapak masih suka perempuan kan? Atau bapak masih lurus kan? Gak main pedang pedangan kan?"
"Sama aja!" Cyla kembali menjitak kepala Dilla, kali ini lebih keras. Barang kali otakknya bisa gak konslet lagi.
Kini mereka sudah turun dari eskalator dan berjalan di belakang Raffi. "Hey, gimana kalau kita buat drama?" Elena berbicara dengan wajah sumringah.
"Kita lagi gak ada tugas bahasa," Tukas Cyla.
Elena berdecak, " bukan drama yang itu. Kita nyalip jalannya mereka terus pura pura numpahin minuman ke itu cowok yang disamping Mr. Agara. Habis itu minta maaf sambil basa basi gitu. "
"Terus? SKSD gitu?" Cyla melirik Elena sinis.
"Ya kita lihat aja. Kan biasanya nih ya kalau pasangan kek gitu tuh posessivnya tingkat dewa. Kalau sampai Mr. Agara marah, berarti fix bener."
"Kalau biasa aja?" Cyla bertanya dengan nada berharap.
"Kalau biasa aja ya udah. Hitung hitung sekalian lihat siapa cowok yang di samping Mr. Agara, barangkali sejenis cogan."
"Iya juga sih, tuh cowok pakai jaket hitam plus topi. Dari sini kita gak bisa lihat jelas wajahnya." Emily berbicara sambil berjinjit berharap dapat melihat wajah pria yang berada di samping Raffi.
"Erm.. kayaknya kalian aja deh." Cyla mundur beberapa langkah. Cyla tahu kalau Raffi itu pemarah dan paling tidak suka basa basi. Nah ini dramanya si Elena dapat membuat Raffi marah tingkat tinggi dan juga terdapat bumbu basa basi yang Cyla sudah yakini nanti endingnya bakal seperti apa.
"Aku nonton aja," sambungnya lagi lalu berbalik untuk bersembunyi di balik pilar.
Tapi sebelum ia melangkah, Dilla sudah terlebih dahulu mencengkram pergelangan tangannya, "ssstt... masa gak berani sih...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]
Humor[Comedy & Romance] Punya guru yang di kagumi saat SMP? Casyla Cabella tentu punya. Tapi nasib, saat ia kelas 8 guru gans itu dipindah tugaskan. Denger-denger sih jadi dosen. Padahal ia belum ngerasain diajar sama tuh guru. Saat ia sudah lulus SMA d...