4. Kesasar

16.1K 1K 13
                                    

Sabtu , 11 April 2020
Happy Reading

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Cyla sudah berangkat menuju kampus. Padahal masih jam setengah tujuh. Terlalu bersemangat kali ya. Cuaca hari ini cukup mendung. Tapi awan belum meneteskan airnya.

Sekarang Cyla sudah sampai kampus. Walaupun masih terbilang pagi, kampus sudah mulai ramai. Maklum lah, anaknya rajin rajin. Kalo di Indonesia mah masuk jam 07.00 jam 06.55 baru sampe kampus.

Cyla melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Masih pagi. Cyla memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar kampus.

Cyla sampai di taman belakang kampus. Taman disini terbilang cukup bagus. Ada beberapa kursi panjang untuk duduk. Lalu tanaman tanaman yang terawat rajin dengan alas rumput hijau asli. Mungkin Cyla bakal sering sering ke sini.

Di sini banyak mahasiswa yang sedang belajar bersama. Ada yang bergerombol, ada yang sendiri, ada yang berdua cowok sama cowok. Eh.. mereka cuma temen kan? Galebih kan? Gak..... duh.. kenapa disaat seperti ini Cyla keinget Allaeric sama Ray. Cyla bergidik ngeri lalu segera pergi dari taman tersebut.

Dari tadi Cyla cuma jalan doang sambil ngelihatin cogan lewat sampe gak kerasa ini udah jam 7 kurang 15. Panik. Itu yang Cyla rasakan sekarang. Waktu masuk tinggal 15 menit lagi. Dan kalian mau tahu? Cyla gak tau arah balik ke kelasnya. Dari tadi Cyla jalan tuh asal jalan. Gak lihat belok belok kemana. Jadilah dia kesasar. Mana Cyla gak kenal sapa sapa.

Akhirnya Cyla berjalan saja tak tentu arah. Tapi tetap dari raut wajahnya ia terlihat panik. Ya sapa coba yang gak panik. Udah kesasar terus bentar lagi mau masuk. Terus juga ini baru hari pertama. Cam kan. HARI PERTAMA.

Hari pertama aja udah sial kek gini. Kebanyakan dosa kali yak. Cyla sedikit berlari memutari bangunan kampus. Peluh bercucuran di dahinya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Cyla menatap seorang pria yang berbicara kepadanya. Suaranya eerrr serak serak berat. Hot. Plaak. Abaikan kata terakhir. Pria ini badannya tinggi tegap. Kulitnya tak terlalu putih tapi tak juga hitam. Matanya tajam. Bibirnya tipis tapi sexy.

Pria itu menyadari kebingungan Cyla pun mengenalkan diri.

"Saya Fennan Franklin. Dosen mata kuliah akuntansi sektor publik. Kamu?

Cyla tersadar dari lamunannya. What. Seseorang yang barusan dia kagumi itu dosennya. Yeeesssss. Bakal sering ketemu nih...   gak rugi deh kuliah disini.

"Saya Casyla Cabella. Maba disini. Dan.. saya lupa arah ke kelas."

Mr. Franklin tersenyum mendengar ucapan Cyla.

"Mari saya antar."

Cyla mengikuti langkah Fennan dibelakangnya. Ga sopan lah jalan disampingnya. Apalagi di depannya. Cyla sengklek gini juga masih punya sopan santun. Walaupun kadang ga kepakek sih.

Fennan yang melihat Cyla jalan dibelakangnya pun memberhentikan langkahnya.

"Eh pak. Kenapa berhenti?"

"Jalan disamping saya. Tak usah malu."

Cyla hanya menurut. Mereka melanjutkan langkahnya sambil berbincang.

"Kamu kuliah jurusan apa?"

"Akuntansi pak.

"Wah.. nanti saya bakal jadi pembimbing kuliah kamu dong."

"Iya pak. "

Jantung Cyla dari tadi sudah tuing-tuing. Siapa coba yang gak seneng bisa deket deket apalagi ngobrol kayak gini sama dosen hot. Eh.. pak Fennan udah nikah belum ya. Embat boleh gak ya. Kok kayanya gampang nih. Nanti pasti anak anakku bangga aku milih bapak kaya pak Fennan. Dih pikirannya.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang