28. Boomerang

13.3K 1K 242
                                    

Jumat, 17 Juli 2020

Happy Reading :)

ATTENTION: AKU TAHU JIKA CERITA SEPERTI INI ITU MAENSTREEM BANGET, TAPI BAGAIMANAPUN JUGA INI HASIL DARI PEMIKIRANKU... KALIAN JANGAN BERANI-BERANINYA MEMPLAGIAT OKAY?

KALIAN GAK SAYANG SAMA CYLA? GAK SAYANG SAMA RAFFI? MASA IYA AKU YANG UDAH MIKIR SAMBIL GULING-GULING OTAK PANAS KALIAN SEENAK JIDAT MEMPLAGIAT?

AND, KALIAN BOLEH SAJA TERINSPIRASI, TAPI JANGAN SAMPAI MERUJUK KE PLAGIAT. KARENA BANYAK YANG SEPERTI ITU. ALASANNYA TERINSPIRASI, TAPI NYATANYA ITU SUDAH MASUK PLAGIATISME.

SAMPAI DI SINI PAHAM? AKU GAK SEGAN SEGAN BUAT POST DI SINI KALAU ADA YANG PLAGIAT. TENTUNYA SETELAH AKU KONFIRM DULU KE PENULISNYA. TAPI KALAU GAK ADA TANGGAPAN, LANGSUNG AKU LAPORIN KE PIHAK WATTPAT.

Btw kemaren tuh komen dari kalian ada 60, nah aku tuh pengen banget ngebalesin satu satu tapi nanti jadi langsung 100 donk... jadi, aku balesinnya nanti dehhh... hehehe...

Heyyy... absen sini kalian dari kota mana aja... barangkali kita tetangga :*

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Batin Raffi berteriak : Ini anak apa-apaan sih? Tidak tahu terima kasih sudah dibolehin duduk di situ, eh malah ngelunjak! Gak, gak boleh!

Jiwa Raffi bergejolak : Datengin tempat dudukmu, seret tangannya keluar dari kampus! Mampus! Eh tapi sambil digeret, kamu mulut, kamu harus kasih siraman rohani yang beuhh... mantap ke anak itu.

Yang sebenarnya terjadi,

"Oh kalau kamu mau tidak apa-apa. Lagian saya juga jarang duduk di situ," ujar Raffi sambil mengulas senyum ikhlasnya.

Semua orang yang ada di ruangan itu melongo. Ini... ini beneran Raffi kah?

"Iya. Saya juga tidak minta persetujuan bapak. Kalau bapak gak mau juga ini tetep jadi punya saya."

Sabar... sabar... itu sifat Cyla nular dari kamu Raffi...

Raffi sekarang mengerti bagaimana perasaan mereka yang sudah ia perlakukan seenaknya karena sekarang juga ia sudah merasakannya. Rasanya nyesek, pengen marah, pengen bunuh orang, tapi gak bisa apa-apa.

Raffi bertekad ia akan meminta maaf dengan sungguh sungguh pada mereka. Aldian masuk ke daftar list nomer satu, karena saat itu ia yang akan duduk di singgasananya saja langsung Raffi marahi. Nah sekarang malah ia dengan gampangnya memberikan singgasananya ke tangan Cyla.

Efek jadi bucinnya Cyla dahsyat sekali ya...

Fennan yang pertama kali tersadar dari kekagetannya langsung mengguncang guncangkan pundak Raffi. "Ini... ini lo beneran? Atau tiba-tiba ada malaikat yang ngerasukin lo? Wah... kalau gitu sih mending lo kerasukan malaikat terus aja. Gw ikhlas lahir batin."

Dilla menatap kagum ke arah Raffi dan Cyla secara bergantian. "Aku baru tahu kalau efek jadi bucinnya si Cyla semantab itu."

"Ulalaa~~ sekarang Raffi udah ada pawangnya~~" ujar Raffael bernada.

"Hehh sudah diam. Tadi katanya mereka mau ke sini? Jadi tidak?" Raffi mengalihkan topik pembicaraan.

"Jadi, mereka baru jalan ke sini." Baru saja Raffael menyelesaikan kalimatnya, pintu ruangan itu dibuka dari luar. Tampaklah Ellia yang membuka pintu tersebut. Di belakangnya berdiri Rhea, Mamanya dan yang terakhir Dani.

"Ekhm... kalau mau masuk tolong ketuk pintu terlebih dahulu," sindir Cyla.

Wah... lagaknya udah seperti pemilik ruangan beneran ini si Cyla. Tetapi mereka berempat tetap melenggang masuk dengan santai tak memperdulikan ucapan Cyla.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang