"Mah, biar aku aja yang cuci piring nya." Hankyung mengambil alih piring-piring kotor dari mamah Sunmi.
"Eh, gak usah." tolak mamah Sunmi.
"Gak apa-apa mah biar aku aja." kata Hankyung lagi.
"Biar dia yang nyuci aja lah mah. Daripada ribut." sahut Gyehyeon.
Mamah Sunmi menghela napas. "Ya udah, kamu yang cuci piring nya. Hati-hati ya." kata mamah Sunmi kemudian Hankyung langsung mengambil alih piring kotor yang ada dihadapan mamah Sunmi.
"Min, kamu bisa temenin mamah ke minimarket bentar gak?" kata mamah Sunmi.
"Emangnya mamah mau ngapain ke minimarket?"
"Ada yang dibeli."
"Bisa kok." jawab Kangmin.
"Ya udah, mamah ke kamar dulu ya ambil dompet." kata mamah Sunmi.
"Sekarang mah?"
Dan diangguki oleh mamah Sunmi. Kangmin pun menghela napasnya.
"Ya udah cepetan."
"Sayang, mamah tinggal sebentar dulu ya. Maaf ngerepotin kamu." kata mamah Sunmi.
Hankyung hanya sesekali melirik ke belakang. "Iya mah, gak apa-apa. Hati-hati ya mah." kata Hankyung.
"Iya sayang."
Kemudian, Kangmin mendekati Hankyung. "Kyung, mau nitip chiki gak?" kata Kangmin.
"Hah? Gak dek kayaknya. Gue udah kenyang." jawab Hankyung yang masih fokus pada pekerjaannya.
"Iya sekarang kenyang, ntar pas Tenga malem malah jalan ke dapur." sindir Kangmin dan Hankyung hanya tertawa renyah.
"Tau aja lo." sahut Hankyung. "Ya udah nitip. Terserah apa aja, pake duit lo dulu ya nanti gue ganti." lanjut Hankyung lagi.
"Oke deh..."
"Min, ayoo.." kata mamah Sunmi.
"Kyung gue pergi dulu ya." kata Kangmin yang bergegas pergi. Sedangkan Hankyung hanya membalas nya dengan deheman.
PRAAAANNGG!!!
"AUW!!!"
Gyehyeon yang berada diruang tv menoleh ke arah dapur. Dia mendengar Hankyung yang berdesis kemudian segera menghampiri Hankyung karena mendengar sebuah pecahan.
"Lo ngapain?" kata Gyehyeon dengan nada datar nya kemudian melihat sebuah piring yng pecah.
Hankyung segera membersihkan luka yang ada ditangannya dengan air yang mengalir.
Melihat tangan Hankyung berdarah, Gyehyeon segera mengambil kotak P3K kemudian menarik tangan Hankyung menuju ruang tv.
"Duduk." suruh Gyehyeon dan Hankyung duduk.
Gyehyeon pun mendudukkan dirinya disebelah Hankyung lalu membuka kotak P3K yang dia bawa tadi.
Selama Gyehyeon membersihkan luka Hankyung kemudian memberikannya stiker luka, tidak ada percakapan diantara mereka.
Sangat hening. Tapi Gyehyeon sangat serius mengobati tangan Hankyung yang terluka.
"Bi," panggil Gyehyeon setelah selesai mengobati luka Hankyung.
Tak lama kemudian seorang wanita setengah paruh baya pun datang. "Iya, tuan" katanya.
"Tolong selesai-in cucian piringnya ya. Tangan dia luka abis kena pecahan piring." kata Gyehyeon lalu berdiri dari duduknya dengan membawa kotak P3K.
Wanita setengah paruh baya itu mengangguk patuh.
"Piring pecahnya biar aku aja yang bersihin. Bibi selesai-in cuci piring nya." jelas Gyehyeon kemudian berlalu dari situ.
"Baik, tuan." kata bibi yang mengikuti Gyehyeon dari belakang.
Hankyung hanya diam sekarang sambil menonton tv yang menyala.
"Baik juga ternyata. Dan.. Ganteng juga." batin Hankyung kemudian dia tertawa kecil.
Setelah Gyehyeon selesai, dia melewati ruang tv dan berjalan menuju kamar nya.
Hankyung hanya diam di tempatnya.
Tak lama kemudian, Kangmin dan mamah Sunmi datang.
"Eh sayang, udah selesai ya?" tanya mamah Sunmi yang baru saja datang dan menghampiri Hankyung sedangkan Kangmin menuju dapur menaruh belanjaan mamahnya.
"Belum mah, dilanjut sama bibi."
"Loh, loh, tangan kamu kenapa?" kata mamah Sunmi saat melihat tangan Hankyung.
Kangmin segera menghampiri Hankyung dan mamah Sunmi.
"Lo kenapa?" kata Kangmin.
"Gak kok cuman luka sedikit tadi. Udah di obatin sama kak Gyehyeon juga." jelas Hankyung.
Mamah Sunmi hanya mengangguk-angguk. "Ya udah nanti kamu jangan cuci piring banyak-banyak lagi ya, biar mamah atau bibi aja yang ngerjain. Takut kamu luka lagi." kata mamah Sunmi.
Hankyung hanya tersenyum.
"Oh iya, kamu tidur dimana?" lanjut mamah Sunmi.
"Dikamar kak Yeonho mah." sahut Kangmin.
"Oh bagus deh, ya udah kalau gitu mamah ke kamar duluan ya."
"Iya mah." kata Kangmin dan Hankyung serentak.
"Tangan lo beneran gak apa-apa?" tanya Kangmin lagi setelah mamah Sunmi nya tidak ada.
"Iya gue gak apa-apa. Lagian cuman luka sedikit doang kok." jawab Hankyung.
Kangmin menghela napasnya. "Ya udah kalo gak apa-apa. Tapi kalo lo ngerasa sakit bilang sama gue aja ya."
"Hng.. Gue mau ke kamar ya."
Kangmin mengangguk.
"Kangmin."
Kangmin menoleh. "Eungh?"
"Lo ngapain bawa-bawa cewek kerumah?"
"Ya emang kenapa? Lagian dia udah sering nginep disini nemenin gue pas mamah sama kakak-kakak yang lain gak ada dirumah." jawab Kangmin.
"Ya tapi kan–"
"Kak udah biarin aja dia disini kenapa sih? Dia sendiri dirumah. Mana cewek lagi. Mamah papahnya gak ada dirumah. Abangnya juga kuliah diluar kota. Kalo abangnya ada dirumah juga dia gak bakal ke sini kok. Lagian mamah juga udah kasih izin." Kangmin langsung memotong ucapan Gyehyeon.
Gyehyeon menghela napasnya. "Ya udah lah terserah lu." Gyehyeon menyerah.
Dia pun akhirnya kembali ke kamarnya.
『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』
» ɢ ʏ ᴇ ʜ ʏ ᴇ ᴏ ɴ «─═हईஓ✯ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇ ✯ஓईह═─
ɪꜰ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏᴇᴅ ᴛʜɪꜱ ꜱᴛᴏʀʏ
» ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ «©gyedoongie
KAMU SEDANG MEMBACA
『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』| ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ [✔]
Fanfiction✔ ꜱᴛᴏʀʏ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ʙᴇʀᴡᴀᴊᴀʜ ᴅᴀᴛᴀʀ ɪᴛᴜ ᴛᴇʀꜱᴇɴʏᴜᴍ. "ᴋᴀʟᴏ ɢᴜᴇ ꜱᴜᴋᴀ ʙᴇɴᴇʀᴀɴ ꜱᴀᴍᴀ ʟᴏ ɢɪᴍᴀɴᴀ?" ➫ ʟᴇᴀᴅ ᴄᴀꜱᴛ ↳ ᴠᴇʀɪᴠᴇʀʏ ᴍᴇᴍʙᴇʀ ➫ ᴊɪᴋᴀ ᴀᴅᴀ ꜱᴀʀᴀɴ, ᴋʀɪᴛɪᴋ ᴅᴀɴ ᴍᴀꜱᴜᴋᴀɴ, ꜱɪʟᴀʜᴋᴀɴ ᴛᴜʟɪꜱ ᴅɪ ᴋᴏʟᴏᴍ ᴋᴏᴍᴇɴᴛᴀʀ. ➫ ꜱʜᴀʀᴇ ᴊᴜɢᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴋᴇ ᴛᴇᴍᴇɴ-ᴛᴇᴍᴇɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴘ...