Sepanjang Minjae bercerita, Yuna hanya mengangguk-angguk paham hingga ceritanya pun selesai.
"Oh, jadi selama ini Kangmin suka sama Hankyung, ya? Tapi kok dia gak nembak Hankyung, sih?" -Yuna.
"Ya mana gue tau, mungkin dia belum punya nyali, hahaha." -Minjae.
"Bisa jadi, atau Kangmin nunggu waktu yang tepat?" -Donghyun.
"Hm, boleh juga." kata Yuna sambil menunjuk Donghyun dengan garpunya.
"Kyung?"
Hankyung menoleh saat namanya di panggil, kemudian dia tersenyum.
"Eh, Jun, hehe."
"Ngapain lo disini sendirian? Kangmin sama yang lain mana?"
Huijun, pria berkacamata itu mendudukkan dirinya di di samping Hankyung yang duduk sendirian di taman sekolah.
"Hm, Kangmin sakit dan yang lain lagi di kantin."
"Kok lo gak ke kantin? Malah duduk disini sendirian, hati-hati loh, disini ada penunggunya." ujar Huijun menakut-nakuti tapi Hankyung hanya tersenyum.
Merasa Hankyung hari ini berbeda dari hari-hari sebelumnya yang terlihat ceria, Huijun mengerutkan dahinya.
"Kyung, lo kenapa? Ada masalah? Gak biasanya loh lo sendiri gini." kata Huijun.
"Hm, bukan apa-apa kok, Jun."
"Serius? Kalo ada apa-apa cerita aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu."
Hankyung menggeleng. "Bukan masalah besar kok, Jun."
"Harusnya lo segera selesai-in masalah itu sebelum menjadi besar, Kyung." ujar Huijun kemudian menghela napas.
"Ya udah kalo lo gak mau cerita, gue ke kantin dulu, ya?" Kata Huijun yang beranjak dari duduknya dan diangguki oleh Hankyung.
Hankyung kemudian menghembuskan napasnya untuk menenangkan dirinya.
Tidak tau kenapa, setelah kejadian tadi pagi, Hankyung merasa tidak tenang
Setelah beberapa kali menghembuskan napasnya, Hankyung merasa sedikit tenang. Dia pun kembali ke kelasnya.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid bersiap untuk pulang. Semua peralatan belajar, segera mereka masukkan ke tas.
"Kyung, pulang bareng gue, yuk?" kata Yuna yang duduk di kursi belakang bersama Donghyun.
"Hah? Hm, gue gak bisa, Yun."
"Kok tumben gak bisa?" sahut Donghyun.
"Gue—"
"Oh oke gue paham, lo udah di jemput, hehe." potong Yuna dan membuat Donghyun ber'oh'.
"Hehe, gue duluan, ya?" kata Hankyung yang sudah memasang tas di punggungnya.
Yuna dan Donghyun hanya mengangguk.
Hankyung sudah berada di halte yang ada di dekat sekolahnya dan duduk dengan telinga yang tersumpal earphone.
Saat sedang sibuk mendengarkan musik, tiba-tiba seseorang menyentuh bahunya dan membuat Hankyung terkejut.
"Ah! kak Gyehyeon, ngagetin aja."
Orang itu tertawa. "Ya, maaf, yuk pulang?"
Hankyung mengangguk kemudian mengikuti Gyehyeon dibelakang yang berjalan menuju mobilnya.
"Kak, ayo cerita."
Baru saja mereka masuk, Hankyung sudah menagih janji Gyehyeon.
Laki-laki itu pun menghela napasnya. "Iya gue cerita, tapi gak disini juga."
"Lah, trus dimana?"
"Udah diem, nanti lo juga tau."
Hankyung hanya menatap tajam Gyehyeon.
"Ya dah sabar, nanti gue cerita."
"Ya udah, cepet jalan." suruh Hankyung sambil menatap kedepan.
"Penasaran banget ya sama cerita gue?"
Kemudian Hankyung menoleh dengan tatapan tajam dan Gyehyeon Gyehyeon terkekeh.
"Iya iya, jalan."
Mereka sudah tiba di tempat tujuan Gyehyeon. Taman yang kemaren Hankyung dan Kangmin datangi.
"Loh, kok kesini, kak?"
"Emangnya kenapa?"
"Hm, gak apa-apa sih. Ya udah, kita duduk disana aja." tunjuk Hankyung sambil berjalan ke kursi yang dia tuju. Gyehyeon mengikuti dibelakang.
Setelah mereka berdua duduk bersebelahan, Gyehyeon pun siap memulai ceritanya.
"Gue dulu pernah ada dalam toxic relationship, dimana gue yang selalu maafin dia saat dia ngelakuin kesalahan. Setelah kita baikan, semuanya kembali baik, tapi ya gitu, dia balik buat kesalahan lagi. Dan begitu terus."
"Bahkan dia udah tiga kali ngelakuin kesalahan yang fatal sampe akhirnya gue capek sama hubungan gue sama dia."
"Dia udah tiga kali selingkuh dari gue, dan setiap dia ketahuan selingkuh, dia selalu bikin gue masuk rumah sakit. Karena gue sama selingkuhannya berantem."
"Tapi sekarang gue sadar, gue harus ninggalin dia dan mencoba untuk bodo amat sama dia."
"Dan gak tau kenapa, dari awal gue liat lo, gue udah suka sama lo."
"Tapi kenapa perlakuan kakak ke gue dingin terus?" potong Hankyung.
"Ya, mungkin karena gue gak suka lo deket sama Kangmin."
"Gue gak tau juga sih kenapa bisa suka sama lo, hati gue random banget, hahaha."
"Ck, tapi, kalo misalkan kak Somi maksa kakak lagi, gimana?"
Gyehyeon menggeleng. "Gak akan bisa. Dihati gue udah ada lo, Kyung." kata Gyehyeon sambil menatap Hankyung yang ada disebelahnya dengan senyuman yang terukir dibibirnya.
(Yuk dibayangin sampe melted:)).
Hankyung hanya bisa diam sambil membalas tatapan Gyehyeon.
"Oh, jadi kalian udah pacaran, kok gak bilang ke gue?"
Sebuah suara yang membuat Gyehyeon dan Hankyung segera menoleh ke belakang.
Disana sudah berdiri seorang pria yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Kangmin..." ujar Hankyung. Sedangkan Gyehyeon hanya diam.
Kangmin yang berdiri di tempatnya sambil tersenyum miring.
『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』
» ɢ ʏ ᴇ ʜ ʏ ᴇ ᴏ ɴ «─═हईஓ✯ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇ ✯ஓईह═─
ɪꜰ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏᴇᴅ ᴛʜɪꜱ ꜱᴛᴏʀʏ
» ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ «©gyedoongie
Makin lama cerita ini makin ga jelas aja hahaha.
![](https://img.wattpad.com/cover/230357488-288-k584507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』| ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ [✔]
أدب الهواة✔ ꜱᴛᴏʀʏ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ʙᴇʀᴡᴀᴊᴀʜ ᴅᴀᴛᴀʀ ɪᴛᴜ ᴛᴇʀꜱᴇɴʏᴜᴍ. "ᴋᴀʟᴏ ɢᴜᴇ ꜱᴜᴋᴀ ʙᴇɴᴇʀᴀɴ ꜱᴀᴍᴀ ʟᴏ ɢɪᴍᴀɴᴀ?" ➫ ʟᴇᴀᴅ ᴄᴀꜱᴛ ↳ ᴠᴇʀɪᴠᴇʀʏ ᴍᴇᴍʙᴇʀ ➫ ᴊɪᴋᴀ ᴀᴅᴀ ꜱᴀʀᴀɴ, ᴋʀɪᴛɪᴋ ᴅᴀɴ ᴍᴀꜱᴜᴋᴀɴ, ꜱɪʟᴀʜᴋᴀɴ ᴛᴜʟɪꜱ ᴅɪ ᴋᴏʟᴏᴍ ᴋᴏᴍᴇɴᴛᴀʀ. ➫ ꜱʜᴀʀᴇ ᴊᴜɢᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴋᴇ ᴛᴇᴍᴇɴ-ᴛᴇᴍᴇɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴘ...