17 | ꜱᴏᴍᴇᴏɴᴇ ʏᴏᴜ ʟᴏᴠᴇ

123 24 7
                                    





Kangmin yang berdiri di tempatnya sambil tersenyum miring.

"Oh, jadi alasan lo gak jawab gue tadi pagi, ternyata lo udah pacaran sama Gyehyeon?"

"Oke, selamat." ujar Kangmin yang menyebut nama Gyehyeon tanpa embel-embel 'kak'.

"Min, bukan gitu," Hankyung berdiri dari duduknya hendak mendekati Kangmin namun di tahan oleh Gyehyeon.

"Gue bahagia kalo lo bahagia, Kyung." kata Kangmin menunjukkan senyum terpaksa nya yang langsung luntur.

Kangmin berbalik dan segera pergi dari sana.

Hankyung melepas tangan Gyehyeon yang menahannya dan berlari mengejar Kangmin.

"Kangmin, tunggu." Hankyung berhasil memegang tangan Kangmin dan membuatnya menghentikan gerakannya.

Kangmin berbalik. "Apa lagi, Kyung?"

"Min, gue gak mau kehilangan lo."

Mata Hankyung sudah berair.

"Min, gue tau gue salah, gue minta maaf, tapi tolong jangan tinggalin gue."

Kangmin tersenyum miring. "Buat apa lo takut kehilangan gue? Lo kan udah punya pacar. Jadi biarin gue pergi." jawab Kangmin.

"Bukan itu masalahnya. Lo sahabat gue dari lama, Yoo Kangmin. Lo tau gue, lo sering sama gue, lo kenal diri gue, lo tau apa yang gue suka dan gak, lo selalu ada buat gue, bahkan saat gue ngerasa lelah, lo selalu hibur gue. Apa pertemanan kita putus cuman gara-gara gini doang?" ujar Hankyung yang menahan air matanya.

Kangmin menghela napasnya kemudian menatap Hankyung dengan wajah dan mata yang memerah karena menahan air matanya.

"Gue gak bisa, Kyung."

Kangmin melepas tangan Hankyung perlahan.

Dia berbalik dan berjalan pergi.

"Min, gue minta maaf. Gue seriusan gak mau kehilangan lo."

Perjalanan Kangmin terhenti.

"Gue gak mau kehilangan temen yang selalu ada buat gue. Gue gak mau kehilangan lo, Kangmin."

Air mata Hankyung pecah.

"Lo udah temenan lama sama gue, lo selalu ada buat gue, dan disaat gue depresi pun lo ada nemenin gue, nenangin gue. Gue gak mau kehilangan lo, Yoo Kangmin. Gak." Hankyung menggeleng dalam isakannya.

Kangmin hanya terdiam di tempatnya.

Semua yang dikatakan Hankyung membuat hatinya lemah. Apalagi melihat Hankyung yang menangis seperti ini.

Hankyung adalah gadis yang lemah.

Dibalik kepribadiannya yang ceria, dia punya sisi menyedihkan dan trauma.

"Kangmin, gue mohon, i don't wanna lose you." kata Hankyung.

Setelah terdiam lumayan lama, Kangmin mendekati Hankyung yang masih terisak dan memeluknya dengan erat.

"Gue janji gak akan ninggalin lo, Kyung." ujar Kangmin.

Hankyung hanya mengangguk dengan tangis yang semakin menjadi dipelukan Kangmin.

"Maafin gue." ujar Kangmin.



































"Kenapa lo bikin pacar gue nangis?" ujar Gyehyeon saat Kangmin dan Hankyung datang.

"Gak tau, dia nangis sendiri." jawab Kangmin.

『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』| ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang