12 | ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ ᴇxᴘʟᴀɴᴀᴛɪᴏɴ

142 27 9
                                    


"Kyung, tadi Somi ke kamar Gyehyeon ngapain?" tanya Yongseung, mereka berkumpul di meja makan.

"Gak ngapa-ngapain kak, dia cuman bawain makanan buat kak Gyehyeon sama minta maaf gitu." jawab Hankyung.

Yongseung hanya mengangguk paham kemudian melanjutkan memakan makanannya.

"Oh iya, kakak-kakak yang lain mana? Masih tidur?" tanya Hankyung.

Yongseung meneguk minumnya lau menjawab, "kak Dongheon sama kak Minchan lari pagi, kak Yeonho sama kak Hoyoung masih dikamar... Eh, tuh kak Yeonho." kata Yongseung saat melihat Yeonho datang.

"Kenapa? Ghibahin gue ya?" ujar Yeonho yang baru saja datang dan duduk di sebelah kiri Yongseung.

Yongseung dan Hankyung menggeleng, sedangkan Kangmin bodo amat, dia sibuk dengan sarapannya.

"Oh iya, tadi gue liat mobilnya Somi, dia ke sini?" kata Yeonho sambil mengambil dua lembar roti kemudian dia taruh di piring nya.

Yongseung hanya berdehem.

"Ngapain?"

"Kayaknya kak Gye sama kak Somi ada masalah." sahut Kangmin.

"Udah biasa, paling juga baikan lagi mereka. Hahaha, Gyehyeon dasar bucin." ucap Yeonho sambil mengoleskan selai ke rotinya.

"Siapa bilang?"

Empat orang yang ada di meja makan melirik ke sumber suara.

Gyehyeon sudah berdiri di depan pintu dapur. Kemudian dia berjalan mendekat ke meja makan dan duduk di samping kanan Yongseung yang kosong.

"Maksudnya, kak?" tanya Yeonho.

"Gue gak bakal balik lagi ke Somi." ucap Gyehyeon santai sambil menyenderkan dirinya.

Yongseung dan Yeonho saling menatap, sedangkan Kangmin dan Hankyung hanya diam sambil mengunyah makana dimulutnya.

"Serius lo, kak?!" ujar Yeonho.

"Iya serius, gue gak mau balik lagi sama dia, dan ini, adalah luka terakhir yang dia bikin buat gue."

Semua yang ada di sana seperti 'hah?'

Merasa adik-adiknya tidak mengerti, Gyehyeon terkekeh. "Iya, kaki gue terkilir gara-gara dia." ucap Gyehyeon.

"Kok bisa, kak? Emang kenapa?" tanya Yongseung yang menghadap ke arah kanannya bersiap mendengarkan kelanjutan cerita dari sang kakak.

"Gue sama selingkuhannya berantem."

"Selingkuhan?!" Ujar Yongseung dan Yeonho serentak.

Kangmin dan Hankyung diam menyimak.

Gyehyeon mengangguk. "Iya selingkuhan, namanya Guanlin. Badan nya lebih tinggi dari gue dan jago juga bela dirinya. Makanya gue kalah,"

"Trus, kalo cuman berantem aja, kenapa kaki lo bisa terkilir gini, kak?" tanya Yeonho dengan roti yang masih utuh di tangannya.

"Gue sama Guanlin itu berantemnya di pinggir jalan, pas gue tonjok dia, eh dia dorong gue, mana pas ada mobil lewat, jadinya ya gue ketabrak. Untung pas mobilnya gak jalan kenceng, dan juga pas San sama Mingi lewat, jadi gue langsung dibawa ke rumah sakit sama mereka." Jelas Gyehyeon.

"Gila ya si Somi, udah ketahuan selingkuh masih berani aja datang kesini, trus minta maaf lagi." ujar Yongseung.

"Heh koplak, wajar dia kesini minta maaf, karena dia merasa bersalah sama Gyehyeon, masa iya kesini minta duit, kan kocak." kata Yeonho sambil memukul kepala Yongseung.

『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』| ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang