06 | ᴀᴄᴄɪᴅᴇɴᴛ

159 36 8
                                    


"Kalian nanti pulang naik bis ya, gue kayaknya gak bisa jemput, soalnya mau jemput Yeonho sama Yongseung." kata Gyehyeon.

Kangmin hanya berdehem. "Gue masuk dulu, lo hati-hati kak." kata Kangmin.

"Iya, lo belajar yang bener jangan main hp mulu di kelas." kata Gyehyeon kemudian melajukan mobilnya.

"Heh gak ya! Ih dasar." dengus Kangmin.

Hankyung terkekeh. "Dah yuk masuk."

Kangmin tersenyum. "Yuk."

















"Eh Min, kak Gyehyeon orangnya temperamen ya?" tanya Hankyung sambil berjalan menyusuri koridor menuju kelas.

"Iya kadang kayak tadi pagi, tapi gue juga bingung sih kenapa tadi pagi dia tiba-tiba marah."

"Apa karena gue ya, Min?"

"Hah? Gak lah, kenapa dia harus marah sama lo coba. Lo salah sama dia juga gak ada kan?"

"Iya sih, tapi gue ngerasa gak enak aja. Apa gue balik ke rumah aja ya, Min?"

Kangmin menghentikan jalannya. "Gak! Lagian lo sendiri dirumah, gak ada kakak lo, nanti kalo ada penjahat gimana? Nginep dirumah gue aja, lagian mamah juga gak masalah ada elo dirumah. Malah mamah suka kan sama lo."

"Iya Min, tapi-"

"Gak ya Kyung, pokoknya gue gak mau sampe lo kenapa-napa. Stay di rumah gue sampe kakak lo atau mama papa lo pulang. Kalo kakak lo udah pulang, baru gue izinin lo pulang." potong Kangmin.

Hankyung menghela napas. "Ya udah iya."

"Masalah kak Gye biar gue nanti bicara sama dia."

"Iya Min, terima kasih banyak ya udah jadi sahabat terrrrrrrrbaik gue." kata Hankyung sambil mencubit pipi Kangmin.

Kangmin tersenyum. "Udah ah, sakit pipi gue nih. Pasti merah." kata Kangmin melepaskan cubitan Hankyung dan melihat pipinya dari pantulan cahaya hp.

"Tuh kan meraaahhh!"

"Hehe habisnya lo gemesin, Min."

Kangmin menatap tajam Hankyung. Sedangkan orang yang ditatap hanya cengengesan.

"Sini pembalasan, gue cubit pipi lo juga."

"Gaaakkk!!!"

Hankyung langsung berlari.

"Woi! Tungguin gue!" seru Kangmin sambil berlari mengikuti Hankyung.




























































































Di pagi hari yang cerah, mamah Sunmi dan anak sulungnya, Dongheon, sedang duduk santai di taman belakang.

"Heon, gimana kerjaan kamu? Lancar-lancar aja kan?" tanya mamah Sunmi pada anak sulungnya itu.

"Aman mah, cafe nya Dongheon udah mulai dikenal banyak orang." jawab Dongheon.

"Syukur deh kalo begitu. Oh iya, kamu gak ada niatan mau punya pacar apa?" tanya mamah Sunmi lagi.

"Nanti aja mah, Dongheon masih mau berkarir dulu sampai sukses. Lagian cewek-cewek di Australia gak ada yang menarik perhatian Dongheon."

Mamah Sunmi tersenyum sambil mengelus rambut sang anak. "Anak mamah udah dewasa ya."

Dongheon terkekeh.

"Mah, Hankyung dari kapan nginep disini?" Hoyoung yang baru saja datang membawa setoples keripik kentang duduk di sebelah mamah Sunmi.

"Kemaren sore dia dateng, Young." jawab mamah Sunmi. Hoyoung mengangguk sambil memakan keripik kentangnya.

"Oh iya mah, Hankyung itu siapa? Pacarnya Kangmin ya?" tanya Dongheon penasaran.

"Kayaknya bukan deh."

"Iya bukan, Kangmin sama Hankyung tuh cuman sahabatan." sahut Hoyoung.

"Kata siapa lo?"

"Kata Hankyung."

"Kok lo bisa tau?"

"Kan gue sering pulang ke rumah, jadi gue tau siapa aja temen akrab dan gak-nya Kangmin." jelas Hoyoung.

"Tapi masa sih Hankyung sama Kangmin gak pacaran, Young? Mamah liat mereka tuh deket banget." kini mamah Sunmi yang bicara.

"Iya mah mereka gak pacaran, lagi pula deket kan gak mesti pacaran." sahut Hoyoung sambil memakan keripik kentangnya lagi.

"Iya juga ya." kata mamah Sunmi.

















Drt.. Drt.. Drt..


Hp mamah Sunmi yang ada di meja bergetar, menunjukkan nama nomor tidak dikenal. Mamah Sunmi segera mengangkat telepon itu.

"Halo? Siapa ya?"

"Maaf, apa benar ini orang tua dari Jo Gyehyeon?"

"E-eh, iya saya ibunya, anak saya kenapa ya?"

Dongheon dan Hoyoung melihat mamah Sunmi serius. Sampai Hoyoung yang tadinya mengunyah keripik kentang, sekarang mengulumnya.

"Saya dokter Cho Ganghwa dari rumah sakit Mentari, anak ibu tadi kecelakaan, tapi sekarang dia sudah sadar dan masih dirawat."

"Hah? Anak saya kecelakaan?! Y-ya udah saya kesana sekarang. Terima kasih ya dok."

Kemudian sambungan telepon terputus.

"Kenapa mah?" tanya Dongheon.

"Gyehyeon kecelakaan."

"Hah?! Kok bisa?!" Dongheon dan Hoyoung terkejut bersamaan.

"Ya bisa lah, udah cepet kita ke rumah sakit sekarang."

"Oke mah oke."

Mamah Sunmi, Dongheon dan Hoyoung bergegas pergi ke rumah sakit.


















『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』
» ɢ ʏ ᴇ ʜ ʏ ᴇ ᴏ ɴ «

─═हईஓ✯ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇ ✯ஓईह═─






ɪꜰ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏᴇᴅ ᴛʜɪꜱ ꜱᴛᴏʀʏ
» ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ «

©gyedoongie

『ᴡᴀʀᴍ ʙᴏʏ』| ɢʏᴇʜʏᴇᴏɴ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang