Sekarang waktunya pulang. Nara dengan tas di punggungnya berjalan keluar kelas menuju gerbang. Seperti biasa, ia pulang naik bis. Beruntung, halte bis tidak jauh dari area sekolah.
Setelah sampai di halte bis, Nara duduk. Ia melamun memikirkan permintaan Faikha dan Keysa. Itu bukanlah hal yang mudah. Jikapun ia memutuskan untuk menolong mereka, harus dari mana ia memulai? Sementara Nara mengenal Faikha dan Keysa hanya sebatas nama saja.
Dari buku yang Nara baca tadi, banyak yang ia ketahui tentang arwah dan sejenisnya.
1. Arwah mempunyai kekuatan untuk menggerakkan benda dengan tenaga mereka.
2. Mereka bisa menunjukan 2 wujud. Pertama, wujud mengerikan ketika mereka meninggal. Dan kedua, wujud biasa ketika mereka masih hidup, hanya saja wajah mereka lebih pucat.
3. Arwah bisa hidup kembali dengan mengambil alih tubuh manusia. Tentu saja dengan ketentuan ketentuan tertentu yang tidak mudah.
4. Arwah mempunyai energi masing masing. Negatif atau positif itu tergantung jenis dan perbuatan mereka.
5. Arwah bisa berkomunikasi dengan manusia—istimewa—dan manusia itu bisa membalas perkataan arwah dengan berbicara di dalam hati tanpa harus mengeluarkan suara.
6. Manusia istimewa setiap saat akan terganggu oleh arwah yang mengajaknya berbicara. Oleh karena itu terkadang, manusia istimewa akan terdiam ketika diajak berbicara dengan sesama manusia. Itu karena titik fokus mereka terbagi, hal itu menyebabkan manusia istimewa itu tidak bisa fokus.
7. Dan ini yang baru Nara ketahui, manusia istimewa tidak bisa sembarang berbicara dengan arwah jika tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Pada poin 4 tadi, arwah memiliki energi positif dan negatif. Tergantung arwah tersebut.
Dan masih banyak lagi. Nara merasa pusing memikirkan semua itu.
Di tempat yang tak jauh dari Nara duduk, Ata berdiri sambil memandang ke arah Nara yang melamun.
Dia ngelamun lagi, batin Ata. Ia lalu melangkahkan kaki mendekati Nara lalu duduk di sebelahnya.
"Hai!" sapa Ata kepada Nara. Perempuan itu menoleh ke arah Ata. Matanya membelalak seketika melihat Ata. Bukan, ia tidak terkejut pada Ata, namun ia terkejut ketika melihat sesuatu di belakang Ata.
"Eh? Lo kenapa?" tanya Ata. Nara tidak menjawab, ia masih melihat belakang Ata.
"Ada apa?" tanya Ata lagi.
"Kak?" ucap Nara lirih. Ata menaikkan sebelah alisnya.
"Kakak ngapain tadi?" tanya Nara. Ata mengerutkan dahi, ia tidak mengerti maksud Nara.
"Pulang nanti, kakak harus cepet cepet mandi. Kakak harus percaya sama kata kata gue," ucap Nara lalu memandang ke arah lain.
"Kenapa?" tanya Ata. Nara menatap Ata. Ia lalu menghela nafas.
"Kakak yakin mau tau?" tanya Nara. Ata mengangguk.
"Kakak ketempelan," lirih Nara namun bisa didengar oleh Ata.
"Hah?! Gimana?"
***
Nara menghela nafas. Menatap jengah ke arah Faikha dan Keysa.
"Gue gak bisa, lagian kalian mati udah 3 tahun yang lalu. Dari mana gue bisa nyari?" ucap Nara.
"Please Ra, kita nggak akan tenang kalo kita belom tau apa penyebab kita meninggal," ucap Keysa.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is Strange or Different?
Fiksi RemajaSeorang perempuan indigo yang selalu diikuti 2 arwah penasaran. Arwah arwah itu menginginkan si perempuan indigo untuk mengungkap kematian mereka. Lalu, dapatkah perempuan indigo itu mengungkap kematian 2 arwah penasaran yang mengikutinya? Cewek ane...