"Lo tadi nggak di ganggu sama Bianca?" tanya Rey. Nara yang tadinya melamun, menoleh ke arah laki laki itu.
"Enggak. Tumben banget, biasanya udah bikin masalah," ucap Nara.
"Bianca di skors," sahut Ata. Semua human yang ada di rooftop menoleh ke arahnya.
"Lah? Kok bisa?" tanya Adrian.
"Gue ngelaporin dia ke guru bk," jawab Ata.
"Kok bu Eka bisa percaya sih? Kan lo gak ada bukti," ucap Jeno.
"Kata siapa? Gue ada bukti kalii," ucap Ata. Jeno menatap Ata dengan tatapan bertanya.
"Lo lupa kalo di depan lab Ipa itu ada cctv nya?" ucap Ata.
"Terus, lo nunjukin video cctv itu ke bu Eka?" tanya Keano.
"Iyalah, gimana lagi emang?" tanya Ata.
"Hehe, kok gue gak kepikiran ya?" tanya Keano.
"Karena lo gak ada otak!" ucap Jeno kepada Keano.
"Sabar ya No. Tapi yang diomongin Jeno itu bener," ucap Adrian sambil menepuk pundak Keano.
"Bodoamat yang penting gue ganteng!" ucap Keano.
"Yain aja biar cepet," sahut Rey.
"Oh iya Ra. Kan waktu di uks lo bilang cuma 1 cewek, tapi kok kita semua bisa ketempelan?" tanya Rey."Oohh, emang sih hantu yang ada di belakang sekolah itu cuma satu tapi dia manggil temen temennya buat nempelin kalian soalnya dia marah banget," ucap Nara.
"Terus kalo lo gak ngusir hantunya, kita bakal mati gitu?" tanya Adrian. Nara mengangguk.
"Hm ya gitu deh. Arwah yang nempelin kalian itu bakal nyerap energi kalian sedikit demi sedikit dan akhirnya satu alam sama mereka," ucap Nara.
"Makannya, orang ketempelan itu bakal sering sakit sakitan," ucap Nara.
"Anjaay ngeri banget!" seru Keano. Nara terkekeh.
"Dan sekarang gue tau satu hal," ucap Rey.
"Nara itu bukan gila, tapi berbeda," lanjutnya. Ata mengangguk."Iya dia istimewa," ucap Ata.
***
"Ck, gak mau ah! Nanti gue dibully lagi!" ucap Nara.
"Gapapa elah," ucap Rey.
"Gapapa your head! Kalian ini kan banyak yang suka, nanti gue yang kena kalo jalan bareng kalian! Gue duduk sama Kak Ata di halte bis aja di bully sama kak Bianca!" ucap Nara.
"Udah ayooo!" Ata menarik tangan Nara untuk keluar dari rooftop.
"Gak mau ih!"
"Ayooo anjir! Ditraktir sama Rey nih," ucap Keano.
"Hah? Apa?" tanya Rey yang mendengar namanya disebut.
"Okesip,"
***
"Ra pulbar?" ucap Ata kepada Nara yang sedang duduk di halte bis.
"Eh kak Ata. Nggak kak hehe. Makasih, gue naik bis aja," ucap Nara. Ata menggeleng.
"Ayok pulbar, bis nya masih lama. Lagian ini mendung, mau hujan," ucap Ata. Nara menatap langit yang mulai menggelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is Strange or Different?
Teen FictionSeorang perempuan indigo yang selalu diikuti 2 arwah penasaran. Arwah arwah itu menginginkan si perempuan indigo untuk mengungkap kematian mereka. Lalu, dapatkah perempuan indigo itu mengungkap kematian 2 arwah penasaran yang mengikutinya? Cewek ane...