"Mila gak mau keramas Mak...."
Aku terus mengeraskan suara sekeras mungkin. Mencoba melepaskan dekapan Mamak yang cukup kuat menahanku. Dan, berhasil!
Aku terlepas kemudian berlari keluar rumah dengan busa shampo masih memenuhi rambut kepalaku."Yaa Allah Mil, malu diliatin orang itu gak pake baju. Ayo masuk, dibersihin dulu kepalanya".
Mamak menggeretku kembali. Di dalam kamar mandi aku masih terus merengek. Meminta agar Mamak menghentikan aksi pemaksaan ini.
"Kamu itu perempuan, nduk. Gak boleh jorok. Udah dua hari loh gak keramas".
Mamak mulai mengomel. Aku malas mendengarnya. Ku hentakkan kaki berkali-kali hingga menimbulkan percikan air dari lantai kamar mandi.
"Aduhh duh perih Mak.. Perih.."
Mamak panik. Segera ia alirkan air dari gayung ke permukaan wajahku.
"Makanya to, Mila.. Yang anteng kalo di keramasin".
Kini bibirku sempurna mengkrucut.
AKU SEBAL -_-Seusai prosesi menyebalkan itu, aku masih belum beranjak dari depan kamar mandi. Mengeringkan rambut dengan handuk kecil seraya merapalkan umpatan-umpatan yang hanya bisa didengar diriku sendiri.
"Yahhh udah kelas tiga masih dimandiin sama Mamak. Kaya anak TK kamu, Mil".
Arghhh kak Ali.....! Kenapa makhluk astral ini harus muncul di hadapanku di waktu yang sangat-sangat tidak tepat???? Dia pasti puas. Tertawanya terdengar jahat. Dia memang anak Mamak yang sangat hobi meledekku.
"Apaan si..? Aku gak minta! Mamak yang maksa-maksa!"
Kak Ali tetap meledekku. Ah, geram rasanya. Kenapa anak SMA seperti dia sangat suka membuat sebal anak kecil sepertiku?????
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Tangguh
Non-FictionKisah nyata yang ku alami. Tentang seorang wanita tangguh yang sangat ku cintai.