Setelah kejadian itu Minho semakin menjadi-jadi, bukannya menjauh dari Jisung dia malah selalu menampakkan batang hidungnya dimana pun Jisung berada.
Parahnya teman sekelas Jisung sudah kenal dekat dengan Minho, saking seringnya Minho berkunjung ke kelasnya. Dan satu hal lagi, jam kuliah mereka hampir sama.
Minho termasuk orang terkenal di kampus, dia mengikuti beberapa organisasi kepengurusan sehingga bisa dikenal, selain itu wajahnya juga tampan dan baik hati, kata orang.
Demi tuhan, Jisung sudah sangat jenuh dengan sikap Minho, dia memang tidak menghindar lagi tapi tetap acuh kepada Minho. Menurutnya sikap Minho keterlaluan, posesif sekaligus perhatian.
Tolong ingatkan Minho pada perlakuannya dulu pada Jisung, bisa-bisanya dia kembali menggoda Jisung setelah apa yang dia perbuat dengan sepupunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, 14 September
"Jisung bangun sayang" ucap Mama Han sambil membuka kain gorden kamar Jisung.
"Dibawah ada Minho, mantan mu bukan?"
Mendengar tuturan mamanya Jisung langsung bangkit dari tidurnya.
"Mama bilang apa?"
"Dibawah ada Minho, mantan mu dulu"
"Gak mau!" Jisung menutupi dirinya dengan selimut.
"Jisung, cobalah memaafkan, mama tahu dia berbuat salah tapi kamu jangan terlihat lemah. Jika ingin membalas maka buat dirimu terlihat kuat dan baik-baik saja di hadapannya" ucap mama Han dengan lembut.
Ya, mama Han tau apa yang terjadi saat itu, tepatnya 5 tahun yang lalu dia melihat semuanya.
"Maaf Minho tapi Jisung masih tidur, hari ini dia tidak ada kelas, jadi biarkan dia istirahat saja ya?"
"Ah– iya ma, tapi Minho boleh titip ini?" Minho menyodorkan sebuah kotak besar berwarna putih dan sebuah cermin kecil cantik kepada mama Han.
"Hari ini ulang tahun Jisung, Minho menyiapkannya sudah sejak lama, semoga Jisung menyukainya, dan ini– ibu membuatkannya untuk mama" Minho memberikan se toples kue kering buatan ibunya.
"Minho pamit ya ma, maaf pagi-pagi udah ganggu"
"Iya santai aja, kamu juga bukan orang asing bagi kami"
...
Jisung mengurung dirinya seharian di kamar, padahal hari ini ulang tahunnya.
Tut—
"Hal–"
"Kupikir kita harus bertemu"
Disinilah Jisung sekarang, duduk berhadapan dengan orang yang dulu dia puja di sebuah tempat yang sudah menjadi kenangan bagi keduanya.
