Anata wa dare? (3)

1K 110 29
                                    

Minho mengambil tangan Jisung dan meletakkannya dibawah, tepatnya pada gundukan besar yang sudah menegang.

"Nghhh, yahhh~ begitu Han..... lagiiii ahhh~" tangan Jisung tak berhenti memainkan milik Minho. Sangat lihai sampai-sampai Minho mendapat pelepasannya.

"Hey, kau curang Han, harusnya bukan aku tapi kau" gerutu Minho

"Aku juga asal kau tahu" Minho melihat ke bawah dan ya ternyata celana yang dipakai Jisung sudah basah.

Jisung menarik tangan Minho untuk duduk. Dia duduk di pangkuan Minho.

"Sesuatu yang aneh tadi, boleh aku bicarakan sekarang?"

Hal itu diangguki oleh Minho

"Aku bermimpi, jujur saja itu terasa sangat nyata." Jisung lalu bergeser menghadap Minho

"Saat itu dalam mimpi, aku juga duduk bersebelahan dengan mu, bedanya kau sangat dingin, dan orang-orang menyuruhku untuk tidak mendekati orang yang tidak pernah ada. Kau mengerti? Maksud ku mereka bilang kau tidak ada"

"Lalu?"

"Hmm lalu, aku tanpa sengaja bertemu denganmu di sungai tempat kita berciuman tadi, karena penasaran aku mengikutimu dan berakhir di tengah-tengah hutan. Aku pingsan dan saat bangun aku berada di rumah mu, rumah besar dengan kegelapan di dalamnya"

"Satu lagi yang aneh adalah aku tidak merasa asing dengan rumahmu"

"Maksudmu?" tanya Minho

"Rumahmu persis seperti gambar di dongeng yang selalu dibacakan ayah"

Jisung memeluk Minho "Maaf ini bukan hal penting hanya saja aku merasa aneh"

"Tidak apa-apa Han, boleh aku meminta satu hal?"

"Apa itu?"

"Boleh jika aku menyentuhmu lebih dari yang tadi?"

...

Sinar matahari menerpa kedua insan yang semalam bergempur indah di ranjang. Keduanya sama-sama masih dalam keadaan telanjang.

Jisung lebih dulu membuka matanya. Ah- entah mengapa wajah di depannya ini terasa tidak asing. Tapi, Minho terlihat sangat tampan. Jisung benar-benar menyukainya.

"Ya tuhan, ponselku!!!" Jisung buru-buru mencari ponselnya, mengaktifkannya, 46 panggilan tak terjawab dan 12 pesan masuk. Semua itu dari kakaknya.

Grasak grusuk akhirnya membuat Minho terbangun "Ada apa sayang?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tidak ada hehe, aku hanya lupa memberi kabar pada kakak" Jisung melihatkan ponselnya.

"Kemarilah Han" Minho membuka lebar tangannya. Jisung langsung saja masuk ke dalam dekapan itu. Minho pun mencium dahi Jisung "Selamat pagi sayang".

Hari menjelang siang saat Minho mengantar Jisung kembali ke rumah. Mereka terpaksa bolos karena bangun telat, apalagi Jisung tidak bisa berjalan normal untuk beberapa waktu.

"Kau... Mau ikut denganku?" tanya Minho memecah hening

"Ikut kemana?"

"Ke tempatku, ah- maksudku kita tidak boleh terpisah"

"Tentu saja Minho, semalam kita sudah berbagi, jadi tidak ada alasan bagiku untuk menolak 👉👈" jawab Jisung malu-malu

"Aku serius han!" ucapan Minho terdengar seperti membentak

"Ya- tentu saja aku mau"

Jisung melihat Minho menyeringai tajam, namun tidak ingin berpikiran aneh-aneh Jisung mengabaikannya.

⌜ minsung oneshot ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang