Name, Age, Where do you live?

1.7K 170 5
                                    

*Thanks for 1K readers*

"Hyung, kau lihat ponselku?"

"Hm?"

"Ponselku, ponselku hilang"

"Dimana kau letakkan sebelumnya?"

"Entah lah aku lupa, tapi aku yakin aku menaruhnya di saku jaket sebelum kita tampil tadi"

"Sebentar, kau.... Kau gila? Bagaimana bisa menghilangkan ponselmu sendiri, bagaimana jika ponsel itu ditemukan seseorang dan dia memeriksanya?" Bentak Bangchan.

"Jangan membentak ku, oh sungguh, bantu saja aku"

"Baiklah, sudah coba menelfon nomor mu?"

"Tentu saja sudah, itu terhubung tapi tidak ada yang menjawab"

"Ahh sial!"

"Kau... Jika sampai karirku memburuk, awas saja!!"

"Hah kau takut? Jika rahasia kita di ponselku di bongkar seseorang?"

"Jangan menantang ku Han Jisung, lebih baik katakan pada manager, biar dia yang mengurus nya"

"Kau yang memulai bajingan, jangan sesali perbuatanmu, aku juga korban di sini" ucapnya sambil mendorong bahu Bangchan dan pergi.

.....

*Flashback*

Tok tok tok

"Jisung, kau di dalam?"

"Sebentar hyung, aku belum mengenakan pakai- Ah astaga, hyung kau mabuk?" Orang itu memeluk Jisung dari belakang

"Hmm, ya tidak sepenuhnya" ucapnya dan menciumi leher jisung

"Enghh, kauh apa apaan hyungh, kau bau, singkirkan kepalamu dan sana pergi ke kamarmu!"

Hal itu tidak terjadi sesuai yang Jisung mau, orang itu malah menidurkan dirinya dan Jisung dan mulai meraba-raba tubuh Jisung yang belum terbalut pakaian, dia hanya mengenakan celana dalam.

"Enghh hyunghh" jisung mendesah.

"Aku menginginkanmu Han, aku tidak akan berhenti menyentuhmu sampai kau mendesahkan namaku" bisiknya dengan suara rendah yang terdengar mengintimidasi.

"Oh ayolah, sejujurnya bekerja bersamamu membuatku selalu terangsang"

"Changbin akan pulang malam, aku dengan senang hati akan memuaskanmu, ah bukan- memuaskan kita" lanjutnya.

Orang itu membelai helaian rambut Jisung yang masih basah, menatap intens wajah Jisung. Lama kelamaan belaian tadi turun kebawah, menuju dua tonjolan berwarna pink yang sudah sangat tegang.

"Lihat, kau menginginkan ku sayang" ucapnya penuh nafsu.

"Bangchanhhh, enghhh... Kumohon jangan"

"Terlambat sayang, junior mu dan bangchan kecil sama-sama sudah bangun, aku janji kau akan sangat menikmatinya"

Ya, terlambat memang, Jisung sudah menegang, mau tak mau ia menganggukkan kepalanya, pertanda bahwa ia menyerahkan dirinya.

Setelah itu hanya terdengar desahan desahan keras dari Jisung, sepertinya Bangchan bermain kasar padanya. Alunan bunyi percintaan itu terdengar bahkan sampai ke pintu depan dorm mereka.

Tanpa mereka ketahui ada yang mendengarnya.

Tanpa mereka ketahui ada yang mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⌜ minsung oneshot ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang