Happy Reading guys❤
Hari ini Raina Putri Wijaya sedang tidur dengan nyaman nya di kasur kesayangan nya itu,sinar matahari masuk kedalam celah-celah jendela kamar gadis tersebut.
Kring..
"Astaga anak bunda belum bangun jam segini?!Rara Bangun!!!".teriak Anna bundanya Rara.
"Iyah bunda Rara bangun kok".ucap Rara dengan suara khas bangun tidur.
"Cepet!sekarang udh jam 06.30 loh Rara.".ucap bunda nya dengan nada ngegoda,lalu pergi keluar kamar gadis kesayangan nya itu.
"Astaga bunda!!Rara telat!!".teriak Rara yang langsung berlari ke kamar mandi.
Selesai bersiap-siap gadis itu terlihat cantik dengan rambut yang dibiarkan tergerai rapi,sepatu sekolah yang melekat di kaki sang gadis itu,polesan make up tipis dan natural yang ada di wajah itu,seragam yang rapih dan tasnya,setelah selesai bersiap,gadis itu segera berlari menuruni tangga untuk ke meja makan,yang disana sudah ada Bundanya Anna,Wijaya Ayahnya,dan Reivan Abang laknat nya.
"Woy nak gadis!jangan lari-lari kalo jatoh mampus loh!".teriak Bang Reivan sambil terkekeh kecil.
"Ihh apaan sih bang!tau Rara udh telat!emang abang gak telat apa?!".ucap Rara dengan nada ketusnya.
"Telat sih tapi gapapa lah pelajaran pertama guru kiler jadi males".ucap bang Reii santai dan dihadiahi oleh tatapan tajam oleh ayah. Yaps kami beda sekolah Rara di SMA ADIJAYA dan bang Reii di SMA WIJAYA.
"Udah-udah kok jadi berantem sih?Rara makan dulu tuh sarapan nya!".ucap bunda Anna dengan nada lembut tapi tegas.
"Gak!Rara udah telat!nanti Rara makan dikantin ajah!dahh!".ucap Rara meminum susunya dan menyalimi kedua orang tuanya dan bang Reii sambil mencium kedua pipi mereka.
Setelah itu berlari ke mang udin yaps supir pribadi Rara,dan dengan cepat melaju membelah kota jakarta ini,sekitar 15 menit Rara telah sampai di sekolah nya yaps SMA ADIJAYA sekolah milik temen papah nya Rara,Rara juga gatau kenapa papah nya ingin sekali Rara sekolah disana,dan yaps Rara tak bisa menolak.
"Untung gak telat,walaupun 10 menit lagi telat sih hehe".gumam Rara sambil terkekeh kecil,secara tak sengaja Rara menabrak orang yang di depan nya.
Bruk..
"Aduhh,Yaampun pantat Rara sakit".ucap Rara yang merintih kesakitan dan langsung berdiri dan menepuk-nepuk pantatnya yang sedikit kotor.
Rara mendongakkan kepalanya ke atas Rara melihat seorang laki-laki yang postur tubuhnya ideal,Rahang yang tegas,kulit yang putih,badannya yang tinggi,mungkin kalo Rara bersanding dengan nya Rara akan sebahu pria itu,jangan lupa bibir nya yang agak merah alami,rambut yang sedikit berantakan tapi rapih,kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya dan ada jam tangan yang bertengker di tangan nya,sungguh pria itu sangat tampan.
"Udah ngeliatin nya?".tanya pria itu dengan tapapan tajam,muka datar dan nada ketus.
"Ehhh".ucap Rara telonjak kaget,dengan cepat Rara sadar dari lamunannya.
"Kalo jalan liat-liat dong!".ucap pria itu dengan nada ketus,jangan tanya kalo soal ekspresi nya sama kayak tadi DATAR.
"Ehh maafin Rara yah,Rara gak sengaja".ucap Rara dengan nada sedikit menyesal,karna apa?karna Rara pikir cowok yang tadi galak.
"Tapi-".ucapan nya terpotong karna tiba-tiba ada seorang lelaki yang mukul bahu sang pria itu.
"Udalah Van,dia mungkin gak sengaja,lagian dia udah minta maaf kan?dimaafin lah".ucap pria itu dengan sedikit nada memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINVAN
Teen Fiction"Raina Putri Wijaya lo mau kan jadi pacar gue?!". Ucap Devan dengan lantang. "HAH?!!!".teriak Rara kaget. "Tinggal pilih iyah apa mau?!!".ucap Devan dengan santainya. "Itu mah gak ada pilihan nya kak!engga...