Gagal neror

147 8 1
                                    

Di sebuah rumah yang tidak terlalu mewah, lebih tepatnya di sebuah kamar dimana jaebum menyekap sowon dan bahkan eunha.

Jaebum mengikat eunha dan mendudukan nya di sebuah bangku sama seperti sowon, jaebum perlahan menghampiri sowon dan membersihkan luka di dahi sowon secara perlahan sambil sesekali tersenyum.

Tak lama sowon pun sadar dari pingsannya, dia terkejut melihat jaebum yang kini berada di depannya.

“udah bangun?” tanya jaebum sambil terseyum.

“lepasin gue!” pinta sowon sambil sesekali mencoba melepaskan tali yang mengikat tangannya.

“kalo aku lepas, kamu kabur” jawab jaebum.

“oh ya, aku gamau kamu sendirian. Jadi aku punya temen buat kamu” ujar jaebum yang membuat sowon bingung.

Jaebum menyeret sebuah bangku yang pasti sudah ada eunha yang terikat, sowon yang melihat hal tersebut membulatkan matanya. Sowon sangat terkejut melihat keadaan eunha, dahi yang berdarah serta hidungnya dan juga ada beberapa luka lebam di pipinya.

“kenapa loh bawa-bawa eunha brengsek” umpat sowon.

“heyy gaboleh emosi gitu dong, aku kan cuman pengen kamu ga kesepian” ucap jaebum sambil tertawa kecil.

“eunha” lirih sowon sambil melihat eunha yang tertunduk karena masih belum sadar dari pingsannya.

“dia ga nurut, makanya di terluka deh” ucap jaebum.

“lepasin dia gila!” bentak sowon yang berhasil membuat jaebum emosi dan langsung menjambak rambut sowon sampai membuat sowon meringis.

“jangan berani bentak gue, ngerti!” pinta jaebum.

Sowon hanya diam menahan tangisnya, dia benar-benar takut dengan kelakuan jaebum. Tapi kalau hanya menurut itu hanya membuat sowon muak terhadap kelakuan jaebum.

“aku beli makan dulu ya, kamu disini sama dia” ucap jaebum yang mengelus pipi sowon dengan cepat sowon membuang pandangannya ke arah lain.

Jaebum langsung pergi keluar kamar dan tak lupa mengunci nya.

“una” panggil sowon sambil terisak.

“maafin eonnie, bangun una” ucap sowon.

Sama sekali tidak ada balasan dari eunha.

“una bangun, maafin eonnie. Una jangan tidur terus, eonnie takut” ujar sowon yang terus saja menangis.

............

Sekarang seokjin dan yang lainnya sedang berkumpul di dorm sowon cs.

“terus sekarang gimana?” tanya namjoon.

“gue khawatir sama mereka” ucap sinB yang hampir menangis tetapi dengan cepat yerin menenangkannya.

“kita sama sekali ga kenal jaebum, bahkan rumahnya jaebum aja kita gatau” ucap seokjin sambil mengacak rambutnya frustasi.

Tok tok tok.

Terdengar suara ketukan pintu, membuat semuanya menoleh ke arah pintu.

“gue yang buka” ucap jimin yang kebetulan lebih dekat dengan pintu.

Cklek.

“jaemin” ucap jimin.

Jimin langsung mempersilahkan jaemin masuk ke dalam. Jaemin sedikit bingung, karena tumben sekali di dalam dorm ini semuanya sedang berkumpul tetapi dengan wajah yang khawatir.

Love, friends, and family (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang