Orang ketiga?

128 11 0
                                    





"pak berhenti" pinta sowon.

"lah eon kok berhenti disini, kan blm nyampe?" tanya sinB.

"kalian pulang duluan ya. Gue mau cari angin dulu di taman situ" jawab sowon.

"di dorm ada kipas sama AC kenapa loh ribet ribet cari angin diluar eon" ucap yuju.

"yaudah loh pulangnya jangan kemaleman. Gausah dngerin yuju, suka ga nyambung dia" ucap yerin.

"salah lagi" sahut yuju.

"jangan lupa obatin luka eunha ya, nanti klo dia bangun terus nanya gue. Bilang aja gue lagi ada urusan" ucap sowon.

"urusan ama angin?" tanya yuju.

"diem loh cucu dajjal" ujar sinB.

"Sialan loh mbih" jawab yuju.

Sowon hanya menggelengkan kepala nya.

Setelah berbicara kepada teman-temannya, sowon pun turun dari mobil. Niatnya hanya ingin menenangkan diri saja.

Sowon melangkah kearah taman, dan duduk di sebuah bangku.

"ini yang gue takutin dari jatuh cinta" ujar sowon.

"dia yang cinta, gue yang jatoh. Lucu ya" sambung sowon.

Air mata lolos dari mata sowon.

"Hari ini eunha. Terus besok harus siapa lagi yang bakal terluka karena gue?" tanya sowon.

Sowon menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, dia menangis dalam diam. Sowon tipe orang yang lebih suka memendam semua masalahnya sendiri. Meskipun semua temannya sangat peduli terhadapnya, tetapi sowon tetaplah sowon. Bagi nya menangis di depan teman-temannya akan membuat beban bagi mereka.

"ngapain nangis?"

seketika sowon mendongak dan melihat seorang lelaki yang kini berdiri dihadapannya.

Sowon hanya diam sambil menatap lelaki tersebut.

"gue tanya, kenapa loh nangis?" tanya nya lagi.

"loh kan" ucap sowon.

"masih kenal gue?"

"loh peneror amatiran itu kan?" tanya sowon.

Scoups memutar malas bola mata nya.

"stop panggil gue peneror amatiran" ucap s.coups.

"sorry. Gue gatau nama loh, yuju bilang gue harus panggil loh peneror amatiran" jawab sowon dengan wajah polos.

"gue s.coups" ucap s.coups sambil mengulurkan tangannya.

"sowon" balas sowon.

"boleh gue duduk di sebelah loh?" tanya s.coups.

Sowon tidak menjawab, dia hanya sedikit bergeser.

S.coups duduk di sebelah sowon, menatap sowon seolah bertanya "kenapa ia menangis".

"kenapa?" tanya sowon yang sadar dirinya terus-terusan ditatap.

"kenapa nangis?" tanya s.coups

"engga nangis" jawab sowon.

"mata loh merah, sembab dan air mata loh juga belum kering tuh" balas s.coups

dengan cepat sowon mengusap mata nya.

"tuh ga ada kan" ucap sowon.

S. Coups hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi nya.

"ikut gue yuk" ajak s.coups

Love, friends, and family (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang