Dorrr

116 12 3
                                    








"EH EHH WOYYYY PENCULIKKKKK!!!!!" teriak eunha dengan paniknya dan mencoba berlari mengejar mobil tersebut. Namun sayangnya eunha tertinggal jauh.

"duhhhh gimana nih" ujar eunha.

Tak lama ada sebuah mobil taksi yang melintas.

"taksii" ucap eunha.

Eunha pun menaiki taksi tersebut, sepanjang perjalanan eunha sibuk menghubungi teman-temannya. Mencoba memberi tahu kabar diculiknya jungkook dan sinB. Tetapi semuanya terasa sangat sulit untuk dihubungi.

"aishhh pada kemana sih" gerutu eunha.





"Sudah sampai" ucap supir taksi.

Eunha mendongak melihat sekeliling dan benar saja ia melihat mobil tadi yang membawa jungkook dan sinb, lengkap dengan motor jungkook yang terpakir tepat disamping mobil tersebut.

Tanpa berfikir panjang eunha langsung membayar dan turun dari taksi.

"kira-kira di dalem penculiknya galak ga ya" gumam eunha.

"Kalo misalkan gue masuk ke dalam gedung itu terus nanti ketangkep juga ama penculiknya, sama juga boong dong" ucap eunha.

Eunha mondar mandir kebingungan.

"ga ada pilihan lain. Gue harus berani" ucap eunha.

Eunha melangkah perlahan ke arah pintu gedung tersebut, tetapi tiba-tiba eunha memberhentikan langkahnya.

"eh bentar deh. Perasaan pas gue naik taksi tadi gue ga bilang ke supir taksi buat ngejar mobil ini. Dan tadi perasaan udah ketinggalan jauh juga. Kok aneh ya, kenapa gue baru kepikiran sekarang" ucap eunha.




Tiba-tiba......



"aaaaaaaaa" teriak seseorang dalam gedung.

Eunha tersentak kaget.

"SinB" ucap eunha.

Dengan cepat eunha membuka pintu gedung tersebut. Dan keadaannya sangat gelap dan sunyi.

Eunha mengeluarkan ponselnya berniat menyalakan senter dari ponselnya tersebut, tetapi ia mengurungkan niatnya dan kembali meletakan ponselnya disakunya.



"kalo gue nyalain senter ntar penculiknya liat lagi" batin eunha.


Eunha terus berjalan dalam kegelapan sambil sesekali berbisik memanggil nama jungkook dan sinB.




Sampai tiba-tiba.....






"angkat tangan"

Eunha sangat terkejut ketika mendengar suara seorang laki-laki dan benda tumpul yang menempel tepat dikepala nya.

"angkat tangan atau peluru ini menembus kepala anda" ancam nya.

Eunha mengangkat tangannya, mata nya terpejam. Kaki nya gemetar dan keringat dingin sudah membanjiri wajahnya.

"tolong jangan bunuh saya" ucap eunha dengan nada gemetar.

"siapa anda?" Tanya nya.

"tolong bebasin saya dan teman-teman saya" pinta eunha.

"Kita lakukan permainan" ucapnya.

"saya punya 2 pilihan. Dan keputusan pilihan tersebut ada ditangan anda" ucapnya lagi.

"a-apa" tanya eunha gugup.

"pilihan pertama, saya akan membebaskan kedua teman anda tetapi anda yang harus mati. Dan pilihan kedua, anda yang saya bebaskan tetapi kedua teman anda yang mati" jawab nya.

Love, friends, and family (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang