🍭 mumetimnida

6.6K 999 226
                                    

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Ujian akhir.

Ya, bulan ini jadi bulan dimana kelas 12 lagi sibuk-sibuknya sama segala macam ujian. Beberapa siswa pun udah mulai persiapan buat masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta di kotanya.

Tak terkecuali Mingyu dan ketiga sahabatnya. Mereka berempat mendadak jadi ambis gara-gara ketularan ambisnya Mingyu.

Sebelum di pusingin sama tumpukan buku, Soonyoung tiba-tiba ngajak sohibnya buat main basket di lapangan outdoor. Akhirnya mereka jadi mandi keringet di jam pelajaran terakhir yang kebetulan lagi kosong.

Minghao gak ikutan main. Dia males panas-panasan.

Dengan nafas tersengal Mingyu duduk di sebelah Minghao yang duduk di pinggir lapangan. Iseng, Mingyu ngerangkul Minghao pake lengannya yang masih bau keringet.

"Anjir, Raka! LO BAU!" cowok turunan Chinese itu ngeberontak gak terima.

Mingyu ketawa singkat. Jika dibanding sahabatnya yang lain, Mingyu emang paling deket sama Minghao. Terlalu banyak kesamaan yang ngebuat mereka berdua klop satu sama lain.

Tapi tenang aja, disini gak ada kisah sahabat jadi cinta. Minghao ataupun Mingyu gak pernah saling suka, apalagi cinta.

Najis banget punya pacar kayak Mingyu. Itu kata Minghao.

"Sensi banget cuma di rangkul doang,"

"Yang jadi masalahnya badan lo masih basah sama keringet!"

Mingyu mandang kaos putihnya. Dia pake kaos polos waktu main basket. "Dikit anjir, lo terlalu lebay."

"Serah, serah. Sana minggir ah!" sambil ngehela nafas kasar Minghao ngedorong badan bongsor Mingyu supaya ngejauh.

Minghao pun balik fokus nontonin Soonyoung sama Seokmin yang belum berhenti main basket. Sedangkan Mingyu lagi minum air mineral dan sesekali ngusak rambutnya sendiri.

"Ka," panggil Minghao.

"Hm,"

"Gue dapet chat dari Junhui."

Mingyu refleks ngalihin atensinya ke Minghao yang masih natap ke lapangan.

"Ngapain dia ngechat lo?" dari nada suaranya, Mingyu jelas keliatan lagi kesel.

Yang ditanya ngangkat bahu nya. "Entah, dia cuma bilang gue harus mastiin lo beneran nerima tantangan dari dia."

Minghao ngebales tatapan Mingyu. "Kenapa lo gak bilang kalo Junhui ngajakin balapan?"

Helaan nafas tajam Mingyu keluarkan. "Gue gak mau kalian bertiga ngelarang gue nantinya. Udah terlambat, gue udah terima tantangan dari Junhui."

"Lo emang kepala batu," Minhao menggeleng pelan. "Gimana kalo dia punya niat jahat pengen bikin lo celaka? Atauㅡ"

"Bawel," Mingyu nyentil bibir Minghao dan bangun dari duduknya, bikin sahabatnya itu dengus nafas kasar jengah.

"Mau kemana lo?" tanya Minghao.

"Nenangin pikiran,"

"Mau ngerokok ya pasti? Ka, menㅡheh gua belom selesai ngomong!!"

Minghao menggerutu kesal liat Mingyu jalan santai kearah tangga. Dia tau betul kemana arah Mingyu pergi, pasti sahabat jangkungnya itu bakal ke rooftop.

Kebiasaan kalo lagi mumet.

Dan ternyata emang bener, beberapa menit kemudian Mingyu pun udah nyampe di atap sekolah.

Tapi langkahnya seketika terhenti. Ada punggung orang lainㅡorang yang keliatannya lagi numpu sikunya di pagar pembatas sambil natap keatas langit biru.

Tanpa peduli Mingyu nutup pintu akses ke rooftop dan jalan ke sisi atap yang lain. Suara yang Mingyu hasilin barusan ngebuat atensi orang itu berubah haluan.

"Kak.. Raka?!"

Pergerakan tangan Mingyu yang mau ambil sebatang rokok terinterupsi. Dia refleks mandang arah suara, suara bass yang gak asing di telinganya.

Dewana.

Orang yang ada di tempat yang sama bareng Mingyu ternyata Dewana Wonwoo.

Kebetulan macam apalagi ini?!

"Huftt.. baru aja akutu mikirin kakak, eh orangnya udah ada disini aja." Wonwoo nurunin bahu nya lesu.

Gak tau deh, hari ini gairah Wonwoo terhadap kebucinan dia ke Mingyu mendadak redup. Ini juga yang jadi alasan kenapa dia pergi ke tempat favorit Mingyu.

Gara-gara obrolannya sama Seungcheol, Wonwoo jadi kepikiran terus sama apa yang diomongin kakak kelasnya itu.

Obrolan apa? Nanti kapan-kapan Dewana ceritain.

Sekarang Dewana dirundung galau karena kedatangan kak Raka yang tiba-tiba.

"Ngapain lo disini?" Mingyu bukan maksud basa-basi, dia cuma pengen nanya aja.

"Uhm, lagi mau aja main ke atap." jawab Wonwoo masih lesu, tapi tetep nyoba buat keliatan ceria.

"Kak Raka, mumpung kakak ada disini.. boleh Dewa tanya sesuatu?"

Mingyu lagi-lagi ngurungin niatnya yang mau ambil rokok. "Gue bakal dengerin," katanya sambil natap Wonwoo.

Setelah di kasih lampu hijau, Wonwoo pun narik nafas panjang. "Kakak bilang kakak udah punya tunangan, apa ini artinya aku udah gak ada kesempatan lagi buat dapetin kak Raka?"

Entah kenapa perasaan Mingyu kerasa ada yang ganjel. "Maksudnya?"

"Dewa udah ambil keputusan," ada jeda sebentar sebelum Wonwoo ngelanjutin perkataannya.

"Kalo kakak lebih milih kak Mahesa ya gapapa. Tapi aku bakal tetep disini dengan perasaan yang sama, sampai kak Raka jatuh cinta sama Dewana."

♡♡♡

hai, do u miss me? haha ofc, no:v

Terimakasih buat yang mau nungguin ff ini, dan maaf karena Suni sangat ngaret update😔🙏

Terimakasih buat yang mau nungguin ff ini, dan maaf karena Suni sangat ngaret update😔🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Suni💛

Network Love » Meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang