🍫 katanya..

6.5K 1K 221
                                    

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Wonwoo masih belum bisa nerima sama apa yang dibilang Mingyu tadi.

Apa-apaan maksudnya?! Ngeklaim dia sembarangan sebagai pacar di depan Mama nya sendiri?

Gini-gini Wonwoo paham lah, kalo dia sebenernya cuma dimanfaatin sama Mingyu. Ini rasanya lebih sakit daripada diketusin kakak kesayangannya itu, serius.

Dan setelah ngobrol sebentar sama Mama Nanaㅡyang kaget setengah mati pas anaknya tiba-tiba bawa pacar, Wonwoo pun minta di anterin pulang.

Mingyu gak bisa nolak. Dia tau Wonwoo sadar sama tabiatnya, walau dibalik pengakuannya itu tersimpan makna tersirat yang sebenarnya Mingyu maksudkan.

Di atas motor Mingyu, Wonwoo mendadak bisu. Dia gak ngoceh, gak bawel kayak biasanya. Wonwoo masih syok aja, tapi jantungnya gak bisa berhenti berisik daritadi.

"Dewa,"

Itu suara Mingyu.

Wonwoo yang lagi natap kosong jalan aspal ngerjap pelan, "Iya?"

"Bentar lagi sampe, lo jangan ngelamun."

"Uhm, iya maaf."

Mingyu berniat buat minta maaf juga sama Wonwoo. Tapi gak tau harus mulai ngejelasin darimana, kejadian di rumahnya tadi murni karena Mingyu refleks.

Oh, bukan refleks.

Ada satu alasan yang gak bisa Mingyu umbarkan disini sekarang.

Tinggal beberapa belokan lagi dan motor Mingyu pun nyampe di depan gerbang rumah Wonwoo. Tentang alamat, Mingyu udah nanyain kok waktu di jalan.

"Soal tadi gue minta maaf,"

Mingyu buka suara pas Wonwoo ngasihin helm. Singkat, padat, tapi ga jelas banget kalo pikir Dewana mah.

"Minta maaf gak bakal bikin ini selesai gitu aja, kak Raka." Wonwoo ngulas senyum tipis.

"Aku.. beneran gak tau maksud kakak bilang gitu tuh buat apa. Bukan buat keuntungan kakak doang 'kan?"

Giliran Mingyu yang diem tak berkutik.

Kali ini Wonwoo ketawa kecil, miris. "Dugaan Dewa bener dong ya, kalo kak Raka cumaㅡ"

"Semua gak seperti yang lo pikirin,"

Manik Mingyu menyorot serius, menatap lekat cowok manis didepannya.

"Gue bukan cowok yang suka manfaatin kesempatan, g-gue bakal buktiin ucapan gue ke Mama itu gak sembarangan."

Alis Wonwoo terpaut bingung, sedangkan Mingyu lagi berusaha menenangkan jantungnya yang tiba-tiba saja bertalu cepat.

Dan apaan tadi?! Seorang Mingyu Anggaraka berucap gugup didepan Wonwoo?

Sepertinya ada yang ingin mempermalukan dirinya sendiri.

"M-maksudnya?"

"Gue sama sekali gak memperalat lo, Dewana."

"Terus namanya apa kalau bukan memperalat?" balas Wonwoo dengan berani.

Entah kenapa dia masih ngerasa dongkol sama tindakan Mingyu yang selalu berlaku seenaknya.

"Jangan mentang-mentang karena aku sayang, aku cinta, aku bucin sama kakak, Kak Raka bisa ngelakuin hal memalukan kayak tadi. Apalagi disana ada kak Mahesa, yang mungkin juga bakal sakit hati dengernya." jelasnya.

Sifat dewasa Wonwoo beneran lagi mode on. Wonwoo bener-bener gak mau kalo sampai Jeonghan ataupun Mama nya Mingyu nganggap dia benalu di hubungan orang lain.

Dia seneng banget diakuin pacar, jujur.

Tapi bukan gini caranya.

Ini tetep salah, menurut mata hati Wonwoo ini tidak dibenarkan! Ilegal namanya kalo ngeklaim tanpa ada kesepakatan dari dua belah pihak.

Mingyu masih betah nutup mulut. Dia bakal dengerin Wonwoo sampai cowok bermanik rubah itu selesai sama ucapannya.

"Berjuang buat orang yang kita suka emang menyenangkan. Sensasinya naik turun jungkir balik kayak naik wahana rollercoaster." Wonwoo ngehela nafas pendek. "Dan ini bakal lebih indah lagi kalau perasaan itu saling terbalaskan."

Ekhm, Dewana lagi ngode.. dikit.

"Lo minta kejelasan hubungan sama gue?" Mingyu bertanya.

Eh, si babang tiang peka dong!

"Ya menurut kakak aja gimana!"

Sudut bibir Mingyu keangkat jadi senyuman lalu ia terkekeh singkat. Mingyu turun dari motornya kemudian berdiri tepat dihadapan Wonwoo.

Tinggi badan mereka hanya berbeda beberapa senti. Imut, kala memperhatikan tubuh Wonwoo yang lebih kecil dibanding makhluk jangkung tersebut saling berhadapan.

"Kecupan di rooftop, pengenalan di depan nyokap gue, apa itu masih kurang?"

"Hah..? A-apa?"

Pipi Wonwoo mendadak blushing.

"Dengerin gue," Mingyu ngesejajarin mukanya sama muka Wonwoo, masih jaga jarak aman.

Mingyu melanjutkan, "Gak perlu ada pengakuan. Karena bagi gue, pake perlakuan langsung itu udah lebih dari cukup buat nunjukin sebuah perasaan."

♡♡♡

sambil guling-guling nih nulisnya.. :")

©Suni💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Suni💛

Network Love » Meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang