chapter 06

1.1K 71 10
                                    

Peringatan di sini Lucca dan Naruto adalah orang yg sama.


Keesokan harinya..

Matahari menunjukan sinarnya lewat jendela kamar seorang pemuda manis bersurai perak yg masih bergelung dengan selimut kesayangannya.

KRINGG...KRINGG...KRINGG..

Tapi sayang, aktivitasnya harus terganggu karena bunyi alarm atau bagi ia adalah suara terlucnut sedunia karena suara itu biasanya menandakan pengganggu.

Pemuda itu lebih tepatnya lucca beranjak dari kasur empuknya menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah selesai ia melakukan ritual paginya ia langsung turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.

Untuk Rico dan Santo mereka pindah ke mansion milik orang tua mereka masing masing.

Lucca turun kebawah dan mendapati mamynya yg sedang memasak dan dadynya yg sedang membaca koran sembari menunggu dirinya.

"Good morning dad,mam"ucap Lucca sambil tersenyum riang.ya,senyum yg tak pernah ia berikan kepada siapa pun kecuali keluarganya.

"Morning Lucca"ucap mereka berdua kompak. "Ekhem! Cie-ciee...yg jawabnya kompak"goda Lucca sambil menunjukan senyum jahilnya. Hal itu membuat mamynya bersemu merah Semerah kepiting rebus.

Lucca senang menggoda kedua orang tuanya,apalagi ibunya itu,karena menurutnya senyum dan wajah semu ibunya adalah hal yg sangat memukau baginya.ia tak akan pernah membiarkan wajah ibunya atau orang yg pernah menolongnya bersedih,ia tak akan membiarkan itu.

Setelah Lucca duduk di meja makan mereka barulah memulai sarapan pagi mereka,mereka makan dengan khidmat.

Setelah sarapan mereka kumpul di belakang mansion Lucca yg terdapat taman yg cukup luas,mereka sedang bersantai disana karena hari ini adalah hari Minggu dan hari ini mereka putuskan untuk bersantai berjamaah.

Mereka bersantai dengan di selingi candaan dan tawa di sana aura yg di berikan Lucca hangat,siapa pun yg ada di sana pasti nyaman,karena aura yg di bawa Lucca untuk orang lain dan keluarganya sangat berbeda.kalau Lucca sedang bersama sahabat sahabatnya mungkin yg di bawa oleh Lucca adalah suasana yg berubah-rubah,tapi berbeda dengan keluarganya.

Ia sebenarnya adalah sosok yg hangat seperti mentari dengan keluarganya,tapi ia adalah sosok yg dingin dan hampir tak tersentuh,mungkin kalau dengan keluarganya ia adalah matahari yg menyinari kehidupan yg ada,tapi kalau dengan orang lain ia adalah sesosok bulan.ia sekarang adalah sesosok bulan yg dingin namun menenangkan.

Sebenarnya ia ingin seperti dulu,ceria kepada siapa pun,tapi sayang hal itu sudah di hancurkan oleh keluarga kandungnya sendiri.

Ok back to story'..

Lamunan Lucca buyar seketika saat mereka bertiga mendengar suara bell yg di tekan dan maid yg menghampiri mereka dan mengatakan bahwa ada tamu.

Lucca dan kedua orang tuanya menuju di mana tempat tamunya berada.

Lucca kaget karena yg sedang bertamu di rumahnya adalah Sasuke dan kedua orang tua Sasuke,ia sungguh gugup saat melihat keluarga orang yg sangat ia cintai datang ke rumahnya sedangkan sekarang Lucca sedang memakai baju santai.

Lucca duduk di tengah tengah orang tuanya dengan memakai wajah datar,tapi di dalam hatinya gimana gitu kayak dag,Dig,dug,jderrrr...

Sasuke yg melihat kegugupan dari mata Lucca di dalam hatinya terkekeh bayangkan,seorang yg di kenal sebagai orang yg terkejam di dunia karena sudah membunuh puluhan ribu nyawa sekarang sedang gugup.

"Saya di sini uchiha Sasuke berniat untuk melamar putra anda aigero-san"ucap Sasuke tegas,hal itu membuat wajah Lucca memerah.

"Hmm...kalau saya setuju,setuju saja soal itu tapi terserah pada Lucca,keputusan ada padanya"ucap kai,seketika semua orang yg di sana melirik ke arah Lucca.

"A..aku mau"cicit Lucca dengan wajah yg memerah karena gugup,tapi masih bisa di dengar oleh orang orang yg ada di sana.

"Benarkah?"ucap Sasuke dan di angguki oleh Lucca.

"Tapi...kau harus ke mansion utama milik keluarga aigero yg ada di Italia tempat kakek Lucca berada,kata kakek kalau kau ingin melamar Lucca kau harus kesana untuk melakukan tes apakah kau pantas untuk Lucca atau tidak,karena Lucca adalah cucu kesayangannya,walau Lucca tak mau di manjakan dan memilih memakai uang hasil jerih payahnya sendiri dari kecil"ujar kai panjang kali lebar.

Sasuke mengangguk untuk menerima tes itu apapun untuk memiliki Lucca akan ia lakukan walau harus berhadapan dengan maut sekalipun.

Keluarga uchiha pulang untuk menyiapkan keberangkatan mereka semua ke Italia untuk ujian Sasuke setelah ia menanyakan kapan mereka akan pergi,mereka akan pergi besok karena kai sudah menelepon ayahnya.

Bersambung...

Maaf yak,aku lagi males nginget jalan cerita ini,walau kayaknya bagus,tapi pusing mau bikin konfliknya gimana,yaudah tunggu aja oke🙃🙃

sayonara kakoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang