Bab 14

115 6 0
                                    

Lelaki bernama Ashton tersebut memelukku , aku melempar pandanganku ke Rebecca dan tak menyangka bahwa aku mempunyai adik seperti dia terlebih lelaki. Ashton izin untuk tidak mengikuti kelas hari ini dan dia membawa kami ke suatu tempat.

Tempat yang lebih kecil dari ruanganku saat di Blue Legacy dan di dalamnya terdapat dua orang. Mereka melihat kami ketika kami masuk , salah satu dari mereka berdiri dan mendekati aku serta Rebecca . Kulit wajahnya yang mulai berkeriput , ujung rambut yang memutih dan mata hijau yang menampakan keyakinan saat melihat kami . Mulutnya bergetar ingin mengucapkan sesuatu.

" Mom , Dad ... Joanne and Rebecca " ucap Ashton

Perempuan tua itu memeluk aku dengan erat , aku tak merasakan keharuan ketika bertemu mereka tetapi jelas aku senang mengetahui orang tuaku baik-baik saja. Ayahku memelukku lalu memeriksa keadaanku , dia sempat menonton propogandaku tetapi melihat keadaanku baik-baik saja dia menjadi lega.

" jadi kalian bersembunyi di sini tanpa mengajak kami ?" Tanya Rebecca marah " bagaimana itu bisa terjadi ?!" lanjutnya menolak pelukan ibunya.

" Aku kira kau akan mengatakan kalau kau senang bertemu mereka " Seru Ashton.

" Aku tidak percaya ini !" Balas Rebecca dan dia berjalan keluar . Ashton hendak menyusulnya tetapi aku menghalanginya, Rebecca butuh waktu untuk mengerti ini semua.

" Aku lega kalian di sini " ucapku kepada orang tuaku.

" maafkan kami meninggalkanmu sendirian , itu begitu cepat jadi kami mengira kalian sudah meninggal " balas ayahku.

" aku mengerti " ucapku tersenyum.

" Joanne ..." Panggil Jacob di luar sana " kita ada tugas " balasnya

" Em... aku harus pergi bertugas . Ashton jaga kedua orangtuamu " seruku.

Ashton hanya tersenyum . Aku meninggalkan ruangan tersebut dan berjalan tepat di belakang Jacob , Kami berkumpul di ruangan kendali , membicarakan apa yang sedang terjadi.

" Kita harus melemahkan sementara kekuatan Klan Merah, tetapi ini permasalahannya ... persediaan senjata kita menipis" Ucap Ed. di depan sana di temani dengan Sonny. " Kita tak mungkin masuk dalam keadaan seperti ini . Blok terdekat adalah Blok B tetapi Blok B sudah dalam bahaya tingkat lima, pemerintahaannya pasti meningkatkan perlindungan" lanjutnya.

" Jacob , aku tau dimana kita harus mengambil persediaan senjata , tetapi aku harus menembus waktu " bisikku di telingannya.

" kau yakin , kita tak mungkin keluar dari sini . Kita akan di curigai" balasnya.

" Aku akan melakukan ini secara diam-diam , mana tanganmu " bisikku

Jacob mengarahkan tangannya perlahan lalu aku menepuk tangan itu dengan keras. Cahaya putih menyambar kami dan dengan cepat semua kembali normal , aku muncul di toko senjata yang pernah aku datangi dengan Logan beberapa hari yang lalu. Lelaki itu terlihat sama dengan jenggot putihnya.

" Kau pengalih ?" tanya dia sambil menyipitkan matanya kearah kami

" ya , kami ke sini untuk mengambil pesanan kami " ucapku.

" bukankah biasanya lelaki?" tanya dia

" dia sedang mempunyai urusan, aku butuh senjata itu cepat " balasku.

" baiklah ini ... senapan , pistol lalu bom hati-hati dengan yang itu "

" Terimakasih " balasku melemparkan senyum kearahnya. Kami kembali menembus waktu dan muncul kembali dengan terlempar di ruangan pengendali. Seluruh tatapan mata mengarah ke kami , Ed. menghampiri tubuh kami yang baru saja terpental.

" Kenapa kalian terpental?" tanya dia .

" Dia baru saja menembus waktu " balas Sonny tersenyum lalu membantuku bangun.

" Aku mengambil senjata dari bandar yang selalu di datangi oleh pengalih klan merah tetapi hanya sedikit mungkin hanya cukup untuk tujuh orang " Balasku . Sonny mendekati kotak senjata dan melihat senjata tersebut.

" Ini sempurna ..." Balasnya " Hanya saja siapa yang ikut ?" tanya dia .

" Aku , aku ikut " Ucap Jacob

" Aku juga kalian akan membutuhkan aku ketika di Klan Merah " balasku .

" sisanya pasukan terlatih , bagaimana Ed.???" tanya Sonny melirik kearah Ed.

Ed. mengangguk setuju , kami bersiap di ruang bagasi dengan mobil yang siap mengangkut kami ke dinding blok B. Kami di turunkan di gorong-gorong blok B . Zenga , lelaki kulit hitam yang mempunyai tubuh atletis memimpin kami masuk kedalam.

" Kita akan mengambil senjata di markas Blue Legacy" ucap Zenga di depan kami

" Zenga itu ide buruk, Markas pasti sedang di jaga ketat oleh para pengalih . Danielle tak akan sebodoh itu kalau kau berpikir semua pasukan inti Blue Legacy yang ada di luar markas " Sahutku dengan menjaga nada bicaraku.

" Lihat, sepertinya Blok B benar-benar terkepung" Bisik Jacob.

" Warga , di harapkan tidak panik " Suara Danielle.

" Warga , bila melihat orang-orang ini segera hubungi kami. Mereka telah melarikan diri dari Blue Legacy , di mungkinkan mereka bahaya " Kini menjadi suara lelaki dan layar-layar besar menunjukan foto diriku, Jacob , James , Cara dan Rebecca.

Kini aku benar menjadi buronan , berbahaya. Layar-layar besar yang menghiasi sisi kota kini menjadi tayangan yang sepenuhnya di ambil oleh Blue Legacy. Bahkan kini mereka yang menjadwlakan kapan harus tertidur ,bangun makan dan melakukan aktivitas bila keadaan memungkinkan.

Jacob meninggalkan jaket Blue Legacy yang di pakainya. Jiwa Blue legacy kini tak melekat dalam dirinya tapi aku masih bisa melihat kegigihan yang Blue Legacy tanam pada dirinya.

Hanya ada lampu sorot putih yang terdapat di setiap atap gedung , menara pengaman yang menjadi satu-satunya sumber cahaya . Tapi kami tetap harus berhati-hati , bila saja cahaya itu menyorot kami . Itu bisa menjadi mala petaka bagi kami.

" Ini saat dimana kakakku menyelamatkanku " ucap Jacob membisik tetapi kami terus berjalan. " Dia adalah prajurit blue legacy yang tertangguh dan Logan temanmu itu adalah partner kakakku" Lanjut Jacob.

" Aku turut perihatin denganmu tapi ini bukan saatnya kau bercerita " ucap Zengan yang berada di depan Jacob.

Kami lanjut berjalan , menyusuri gang - gang dan komplek rumah yang sepi. Kami sedang mencari jalan ke markas Blue Legacy , kami harus mengambil senjata yang lebih canggih dari ini .

" Diam di tempat dan angkat tangan!" Seru suara lelaki dari belakang kami dengan sinar batrai yang menyorot kami

Aku sudah memberi tahu Zenga bahwa ini ide buruk , kini kami tertangkap .

Pengalih: Joanne Scoot (berhenti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang