0.1 Colorless

1.2K 91 5
                                    


"Tidak adil bukan jika yang berakhir adalah hubungan kita berdua, namun hanya aku sendirian yang merasa terluka"
_Viona Aksara Violeta_

 

°°°•••°°°

Sudah satu minggu Viona memiliki hobi baru. Memandangi Gema bermain basket dari kejauhan adalah hobi barunya sekarang. Viona sadar mungkin semua orang menganggapnya sebagai gadis bodoh karena terus mengharapkan mantan kekasihnya itu.

Dua tahun sudah Viona dan Gema menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Namun satu minggu yang lalu secara tiba-tiba Gema memutuskan hubungan mereka secara sepihak, tidak ada alasan yang pasti.

"Aku pengen kamu bahagia Vi, aku ga mau nyakitin cewek sebaik kamu. Maaf kita sampai sini aja ya." Itu yang diucapkan Gema saat mengakhiri hubungan mereka.

Viona tak paham maksud dari perkataan Gema. Jujur saja hati Viona terasa sakit saat mengingat perkataan Gema hari itu. Tak pernah terbayangkan sekalipun jika akhirnya hubungan mereka berakhir seperti sekarang. Menjadi dua orang yang asing setelah hari-hari penuh kasih.

"KRIIINGGGGGG"

Suara bel istirahat menyadarkan Viona dari lamunannya. Dia kembali menatap kearah lapangan yang bertambah ramai karena beberapa siswa kelas lain yang bergabung untuk bermain Basket.

Viona memutuskan untuk beranjak dari posisinya sekarang, dia takut jika Gema menyadari keberadaanya disana. Viona tidak ingin terlihat menyedihkan di depan orang yang pernah dan bahkan masih mengisi hatinya sampai hari ini. Terlebih Gema terlihat baik-baik saja setelah perpisahan di antara mereka, seolah putusnya hubungan mereka bukanlah hal yang membuat Gema terluka seperti dirinya .

"Vi ke kantin,yuk!" ajak Yola sahabat Viona.

"Aku nitip susu sama roti aja Yol. Aku mau ke perpustakaan ngerjain tugas dari bu Susan," jawab Viona sambil memberi uang kepada Yola untuk membayar titipannya.

"Ayolah Vi, ini udah satu minggu. Kamu ga mungkin kan menghindari Gema selamanya," ucap Yola sambil menatap kesal pada sahabatnya itu.

"Aku ga akan menghindari dia selamanya Yol. Tapi sekarang aku butuh waktu," ucap Viona sambil berlalu menuju perpustakaan, meninggalkan Yola yang merasa kasihan pada Viona yang harus merasakan sakit hati karena cinta pertamanya.

*****

Zevan masih sibuk dengan kameranya, menjelajahi seluruh isi perpustakaan dan berharap menemukam objek yang menarik di matanya. Zevan sebenarnya sudah memotret cukup banyak foto, namun dia masih belum menemukan hal yang menurutnya menarik.

Zevan terus saja melangkahkan kakinya menjelajahi setiap jengkal perpustakaan sampai akhirnya lensa kamera Zevan menangkap hal yang menarik kali ini. Seorang gadis yang Zevan tak tau namanya sedang membaca buku kumpulan puisi ditanganya. Mungkin terdengar biasa tapi percayalah Zevan tak bisa memalingkan pandangannya. Gadis itu membaca tepat di depan jendela sehingga cahaya matahari langsung menerpa wajah ayunya, rambut sebahunya yang tergerai sesekali ditiup angin dan pemandangan itu sukses menghipnotis Zevan. Dia terlihat fokus dengan bacaanya sampai tidak menyadari kehadiran Zevan. Tapi sesekali gadis itu juga menengok keluar jendela seolah mengamati seseorang darisana.

Tanpa berfikir lebih lama lagi Zevan melangkahkan kakinya mengahmpiri gadis yang sudah mencuri perhatiannya itu.

"Nabil Bintang Zevandra IPS 2," ucap Zevan memperkenalkan diri kepada sosok yang sedari tadi diamatinya.

Gadis yang di tegur itupun menatap heran kearah Zevan karena dia tiba-tiba saja memperkenalkan dirinya.

"Viona Aksara Violeta Bahasa 1," ucapnya sambil membalas uluran tangan Zevan.

CongratulationsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang