Part 8 : LOST AND FOUND

1.7K 167 26
                                    

Pagiku—tidak begitu baik. Aku menemukan diriku masih tergeletak di sofa. Obat-obatan yang ku minum semalam memberikan efek yang sangat kuat pada tubuhku. Aku bahkan merasa seperti sedang tidak punya kaki sekarang.

Dadaku sudah kembali normal. Tidak ada degup berlebihan seperti semalam, jadi aku memutuskan untuk tidak menelpon P'Aed. Aku tidak mau membuatnya khawatir dan berakhir dengan seluruh keluargaku memenuhi apartemen kecilku ini.

Asal tahu saja, dalam keadaan genting seperti ini, keluargaku akan menjadi bagian yang paling merepotkan melebihi diriku sendiri. Karena mereka akan secara konstan memenuhi kamarku dengan segala macam benda. Dokter terutama. Aku tidak mau. Aku merasa aku cukup sehat dan tidak perlu melakukan check-up terlalu sering. Faktanya, serangan demi serangan datang bertubi-tubi belakangan ini.

Jantungku tidak sekuat orang pada umumnya, jadi aku harus berhati-hati. Dan semalam itu adalah serangan yang cukup telak—

Tunggu.

—semalam?

Aku hampir saja mendapat serangan keduaku. Glitch di kepalaku menciptakan gambaran apa saja yang terjadi semalam. Antara aku dan Bright. Sesuatu yang membuatku sampai seperti ini.

Aku tidak benar-benar berciuman dengannya kan? Kami berdua hanya mabuk dan melakukan hal bodoh tanpa disadari.

Hahaha.

Aku menertawakan diriku sendiri.

Aku beranjak dari sofa setelah merasa kakiku sudah kembali. Rasa lelah tidak mengijinkanku untuk sekedar membuat susu seperti pagi-pagiku pada umumnya. Aku hanya ingin membetulkan kondisi tubuhku atau aku akan berakhir di rumah sakit setelah ini. Rumah sakit adalah yang paling ku hindari selain—Bright.

Kenapa pula wajahnya muncul lagi di kepalaku? Sial. Sial. Sial.

Aku menyalahkan diriku sendiri ketika memutuskan untuk membuka pintu setelah ku dengar suara bel. Bright telah berdiri di sana, dengan wajah kusut dan mata menghitam tanda tidak tidur semalaman. Dengan baju yang sama dan masih ada beberapa jejak darah di bajunya. Aku tidak terlalu bodoh untuk menyimpulkan bahwa orang ini ada di sini sejak tadi malam.

"Sejak kapan ada di sini?" aku bertanya untuk memastikan asumsiku.

"Last night."

Benar, kan?

Aku menghela napasku mencoba menenangkan degup jantungku karena bayangan tadi malam muncul lagi. Aku tidak mau glitch ini menguasaiku lagi.

"You can go home now." Aku sedang tidak dalam mood untuk bertemu dengannya apalagi bertengkar. Aku hanya ingin hari ini berlalu dengan tenang karena apa yang terjadi semalam sudah membuatku dalam kondisi kritis.

"No. Kau sakit? Kau terlihat pucat."

"I'm fine. Don't mind me. I just need some rest. Just go home, I don't want to see you. I'm stressed out."

"So, I will take care of you."

Aku terlalu malas untuk meladeninya. Aku hanya ingin masuk kamarku. Tidur sehari semalam dan tidak keluar kecuali ada kebakaran.

"Whatever."

"Win.."

Bright mencekal tanganku. Agaknya ia mencoba menghentikanku yang mencoba melarikan diri—lagi.

"Apa lagi?"

"Sudah makan?"

"I'm not hungry."

"Don't avoid me."

"I'm not avoiding you."

"Yes you are."

LOST AND FOUND [BRIGHTxWIN] [NSFW part 9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang