Chapter 09

8.1K 1.1K 31
                                    

Jaemin menumpu lengannya di pembatas rooftop. Dia memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa halus muka babak belurnya.

Ceklek!

Pintu rooftop terbuka perlahan menampilkan muka lelaki yang sama babak belurnya.

Jaemin mendengus kasar tanpa menoleh ke belakang. Karena dia tau siapa yang datang, Jeno.

Jeno hanya diam dan berjalan mendekati Jaemin. Jeno ikut menumpu lengannya di pembatas rooftop dan memejamkan matanya sejenak.

Jaemin berdecih menatapnya. Setelah itu dia diam memandang pemandangan kota dari atas rooftop.

Tanpa aba-aba, Jeno melempar sekaleng cola ke arah Jaemin. Jaemin yang belom siap langsung menangkapnya panik. Untung aja tertangkap.

Jaemin menatapnya kesal dan membuka segel kaleng cola pemberian Jeno lalu meneguknya, sedikit meringis ketika mengenai sudut bibirnya yang terluka.

Tanpa menoleh menatap Jeno, Jaemin menyodorkan kaleng cola yang tersisa setengah itu ke Jeno. Jeno mengambilnya dan meneguknya sampai habis lalu membuangnya sembarangan.

Setelah itu suasana kembali hening. Keduanya sibuk berkelana dalam pikiran masing-masing.

Jeno terlihat menghela napasnya kasar lalu menoleh kearah Jaemin. Dia maju selangkah mendekati Jaemin dan membuka almamater sekolah Jaemin kasar. Jeno melempar almamater Jaemin sembarangan.

Jaemin melotot. "Mau ngapain lo?!" Jaemin menatap Jeno was-was. Pasalnya Jeno menarik dasi nya kasar dan melemparnya sembarang arah.

Jaemin tambah melotot dan menelan ludahnya kasar ketika Jeno meraih kancing kemeja nya dan membukanya satu-persatu.

"Bangsat! Lo mau ngapain?!" Jaemin meronta-ronta.

"Diem! Gausah bacot!" Jeno mencengkram kemeja Jaemin dan menatapnya tajam.

Entah kenapa Jaemin terdiam dan memperhatikan apa yang dilakukan Jeno. Dalam hati dia mengucapkan segala do'a semoga dia tidak diapa-apakan.

Srek!

Jeno menarik kemeja Jaemin kasar hingga terlepas. Dia melempar kemeja Jaemin sembarangan lagi. Sedangkan Jaemin menatap Jeno kesal karena seragamnya dilempar-lempar gitu aja.

Sekarang tinggal baju kaos hitam polos yang terpasang di tubuh Jaemin. Jeno menatap mata Jaemin yang daritadi menatapnya bingung.

"Balik badan lo." Titah Jeno.

"Hah?" Jaemin bengong. Sumpah Jaemin tuh bingung sama Jeno sekarang.

"Ck," Jeno membalikan tubuh Jaemin kasar.

"Santuy, anjing!" Kesal Jaemin. Daritadi dia tuh diperlakukan dengan kasar oleh oknum bermata sipit ini.

Jeno memegang ujung baju kaos Jaemin dengan kedua tangannya lalu membukanya hingga sekarang Jaemin bertelanjang dada.

"Awas macam-macam lo!" Ancam Jaemin sambil memegang pembatas rooftop dengan kedua tangannya. Jaemin membiarkan Jeno melakukan apapun padanya asalkan jangan aneh-aneh.

Jeno menatap punggung Jaemin dengan pandangan yang sulit diartikan. Punggung Jaemin memar dan banyak luka akibat membentur meja dan lantai akibat ulah Jeno.

Jeno menyentuh punggung Jaemin. Jaemin meringis sakit lalu menepis tangan Jeno kasar. "Sakit, bangsat!"

"Punggung lo luka." Ucap Jeno.

Jaemin masih meringis. Punggungnya perih sekarang. "Tau, gara-gara lo."

"Obatin gih! Ngeri gue liatnya." Ujar Jeno.

Jaemin berdecak kesal lalu membalikan badannya menghadap Jeno. "Ngaca anjing! Punggung lo juga."

Dengan kasar, Jaemin membuka seluruh seragam bagian atas Jeno hingga ia juga bertelanjang dada. Jaemin menyentuh luka di punggung Jeno kasar. "Noh luka! Luka lo lebih mengerikan dari luka gue."

Jeno meringis. Jaemin nyentuh lukanya gak kira-kira. "Sakit woi! Anjing lo!"

"Mampus! Rasain!" Ucap Jaemin sambil terus menyentuh luka Jeno kasar.

Jeno menatap Jaemin kesal lalu mendorongnya hingga punggung Jaemin membentur lantai.

"ARRGHH ANJENG!" Jaemin berteriak kesakitan. Rasanya badannya terbelah dua. Luka punggung Jaemin yang tadinya sudah mengering sekarang menambah luka baru.

Mata Jeno menggelap. Aura nya mengerikan. Dia menindih Jaemin dan mengukungnya hingga Jaemin melotot menatapnya.

"Sialan!" Jaemin menatap Jeno tajam. Jaemin mendorong Jeno tapi hasilnya nihil. Jeno mengukungnya kuat sekali.

Ceklek!

Mampus pintu rooftop terbuka.

"Jeno! Lo dimana?"

"Jen---ANJENG NGAPAIN KALIAN?!"

Jaemin mau nusuk mata Jeno sekarang juga. Mukanya merah antara emosi dan malu.

TiBiCi✿

Apa ini? ಥ‿ಥ

Apa ini? ಥ‿ಥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flower Boys | Nomin ft. MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang