Haechan menenggelamkan wajahnya ke lipatan tangannya di meja. Dia sekarang berada didalam kelas sendirian. Jaemin dan Renjun pergi gak tau kemana. Dan Haechan lagi malas ke kantin.
Haechan gak sadar ada seseorang yang masuk kedalam kelasnya dan menghampiri mejanya. Dia terlihat menenteng kantong plastik berisi nasi goreng yang dibungkus dan sebotol teh pucuk.
Haechan mendongak ketika merasa ada sesuatu yang diletakan diatas mejanya. "Kak Mark? Ngapain?"
Mark duduk dikursi samping Haechan. Lalu ia menunjuk plastik tersebut dengan dagunya. "Makan."
Haechan mengalihkan pandangannya pada plastik yang ditunjuk Mark. Dia membuka melihat isinya. "Nasi goreng? Buat gue, kak?"
"Bukan, buat emak gue." Ucap Mark.
Haechan menatap Mark bingung.
"Ya buat lo lah, dek. Kalo bukan, buat apa gue letak disini?" Ucap Mark gemas.
Haechan menyengir. "Kirain buat Jaemin gitu. Btw makasih, kak."
"Sama-sama." Balas Mark.
Haechan pun membuka bungkus nasi gorengnya dan mulai melahapnya. Perutnya lapar sedari tadi.
Mark menumpu dagunya dengan tangan kiri nya sambil menatap Haechan gemas. Dia makan dengan lahap kayak bayi beruang kelaperan.
"Aaa~ kak!" Haechan menyodorkan sesendok nasi goreng kearah Mark.
"Eh?" Mark kaget tapi dia memakan suapan nasi goreng Haechan. Mark tersenyum lebar. Kenapa rasanya jadi berpuluh-puluh kali lipat enak ketika makan dari tangan Haechan?
BRAK!
"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Mark kaget dan keselek nasi goreng ketika pintu kelas dibuka kasar oleh seseorang.
"Eh minum, kak!" Haechan panik dan menyodorkan teh pucuk bekas dia minum tadi ke Mark.
Mark meminum teh pucuknya buru-buru. Lalu bernapas lega ketika nasi nya tidak lagi nyangkut ditenggorokannya.
"Kenapa sih lo?!" Kesal Mark pada si pelaku penggebrakan pintu.
Pelakunya adek kelas---Lai Guanlin, temen dekat Jisung. Dia terlihat panik. "Anu bang, itu bang Jeno berantem di kantin, bang." Napas Guanlin terlihat ngos-ngosan. Mungkin dia habis berlari.
"Hah?! Sama siapa?" Mark bangkit dan menatap Guanlin kaget.
"Sama yang kemaren, bang. Aduh siapa sih itu namanya? Anjir lupa gue, bang." Ucap Guanlin.
"Na Jaemin maksud lo?" Tanya Mark.
"Nah iya itu! Udah ya bang, gue pamit dulu mau nonton orang berantem." Guanlin berlari keluar kelas.
Haechan melotot. "Berantem lagi mereka?!"
Mark memijit pelipisnya pening. Adeknya suka sekali buat masalah. Kemudian Mark berjalan keluar kelas.
Haechan bangkit dari duduknya. "Mau kemana, kak? Ikut dong!" Haechan berjalan mengikuti Mark.
Mark mengangguk. Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat Jeno dan Jaemin baku hantam.
✿✿✿
BRAKK!!!
Semua orang di kantin menganga lebar ketika melihat Jaemin dengan mudahnya mengangkat tubuh Jeno dan membantingnya keatas meja.
BRUAKK!!
Semua penghuni tambah menganga ketika Jeno bangkit dan membalas mengangkat tubuh Jaemin lalu membantingnya hingga membentur meja.
Di pojok, terlihat Renjun tengah berjongkok dengan tubuh yang bergetar hebat. Dia gak pernah melihat perkelahian semengerikan ini. Dan parahnya yang berkelahi sahabatnya sendiri.
Renjun ketakutan sambil memeluk tubuh mungilnya sendiri. Tak ada yang melihat dia karena tubuhnya begitu kecil berjongkok dipojokan jadi tak nampak.
Menyedihkan sekali dirimu, Huang Renjun:")
Tak lama Haechan dan Mark datang ke tempat kejadian perkara.
"ASTAGA!" Haechan menutup mulutnya shock ketika melihat keadaan kantin sekarang. Meja banyak yang patah. Kursi berserakan dimana-mana. Juga makanan-makanan banyak yang berserakan.
"JENO! JAEMIN!" Bentakan Mark membuat keadaan kantin yang tadinya ribut jadi sunyi.
Jaemin yang tadinya mengangkat tubuh Jeno langsung menghempaskannya begitu saja dan terdiam. Sedangkan Jeno melupakan semua rasa sakitnya dan ikut terdiam.
Hening.
Mereka semua terdiam mendengar bentakan seorang Mark yang notabene nya ketua osis sekaligus orang berpengaruh di sekolah ini dan juga kakak dari siswa menakutkan Jeno.
"Na, Renjun mana?" Tanya Haechan.
Tanpa bicara, Jaemin menunjuk Renjun yang berjongkok dipojokan seorang diri. Semua orang reflek menatap kearah yang Jaemin tunjuk.
"Astaga, Renjun!" Haechan kaget dan berlari menghampiri Renjun lalu memeluk tubuh bergetarnya.
"Hei lo kenapa, Njun?" Tanya Haechan khawatir saat merasakan tubuh Renjun bergetar.
Renjun menggeleng ribut dan memeluk Haechan erat. "T-takut.. lo g-gak liat g-gimana N-nana tadi, C-chan! D-dia d-dia—" Renjun jatuh pingsan dipelukan Haechan.
"Renjun! Lo kenapa?! Hei Njun! Bangun!" Haechan menepuk-nepuk pipi Renjun.
"Minggir lo!" Jaemin menyenggol bahu Jeno dan berjalan menghampiri Haechan dan Renjun. Lalu dia menggendong tubuh Renjun dan membawanya ke uks.
TiBiCi✿
Halo :>
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Boys | Nomin ft. Markhyuck
Fanfiction[Boyxboy] [School life] [Rate-T] ❝Mentang-mentang orang kaya lo pikir gue takut sama lo, bangsat?!❞ ❝Cih lo cuma murid miskin gausah sok-sokan lawan gue, masih untung bokap gue mau ngasih beasiswa ke murid gaguna kek lo bertiga.❞ Geng famous F4 yang...