ATMOSPHERE || ⎷

ᣞ°ᚐ 𝟏 𝟏 ⸙᳞ᐧ

Aether memasuki rumahnya, dan hendak pergi ke kamarnya. Ia menaiki tangga se hening mungkin agar heechul tidak menyadari kedatangannya.

"Ther?" Nihil, ayahnya tetap mengetahui kalau aether pulang.

Aether berhenti melangkah di tangga, dan berbalik menghadap ayahnya. Heechul tersenyum sambil mendekati aether, tapi aether malah semakin menunduk.

"Bunda lagi ga di rumah loh.." ucap heechul sambil memegang kedua pundak aether.

Seluruh bagian badan aether merinding, dan pundaknya mulai bergetar. Aether kembali menangis. Ia sangat takut dengan ayahnya yg seperti ini.

"Eh, aether kok nangis?" Sekarang lengan heechul tidak memegangi pundak aether lagi.

Menyadari itu, dengan cepat aether kabur dari ayahnya. Ia berlari menaiki tangga, untuk menuju ke kamar. tapi sayangnya, heechul lebih cepat.

Ia memgambil lengan aether dan menahannya di tembok. Kali ini heechul bisa melihat muka aether yg sedang menangis dengan jelas.

"A-aether-- hiks! Aether anak ayah--"

"Sstt! Iya ayah tau."

"TERUS KENAPA AYAH GINIIN AETHER?!"

➖➖➖

Jongho terus merasa tidak enak hati. Bahkan lia yg di sebelahnya saat ini pun tidak membuat hatinya lebih tenang.

"Lu kenapa sih, ho?"

"Eng.. gapapa. Kita mau kemana lagi?"

Lia berhenti dan menatap jongho.

"Muka lu ga menunjukan 'ke-tidak apa apa-an'. Pasti ada apa apa, ceritain ke gue coba."

Jongho mengusap mukanya kasar, lalu menghembuskan nafasnya.

"Gue ngerasa bersalah banget tadi ngatain aether."

Lia terkekeh, ia berkacak pinggang lalu menatap jongho dengan senyum miringnya.

"Kepicut lo sama cewe begitu?"

Jongho mengerutkan dahinya. Ia menatap lia yg tiba tiba mengeluarkan nada sarkas.

"Cewe begitu gimana--"

"Caper. Dia tuh caper banget, sok dramatis hidupnya. Gausah deh lu mikirin cewe cem dia." Lia mengibaskan tangannya, lalu kembali berjalan.

"Dia ga sok dramatis. Kehidupan dia ga semudah ngulas senyum dimukanya. Jangan asal nge judge orang, li."

Setelah mengucapkan itu, jongho bukannya mengikuti arah berjalan lia, tapi ia malah pergi ke arah parkiran.

"Jongho! Kok gue ditinggalin?!!"

➖➖➖

"Minta maaf, bodo amat, minta maaf, bodo amat, minta maaf.."

Jongho mendatangi rumah aether yg terasa begitu sepi. Ia mondar mandir di halaman rumahnya. Ga lama, jongho denger ada suara barang pecah dari dalem rumah aether, dan.... teriakan aether,

'Aether takut sama ayah!'

'Aether benci sama ayah!'