ᣞ°ᚐ 𝟏 𝟑 ⸙᳞ᐧ

222 63 11
                                    

"Aether mengalami amnesia traumatis."

Semuanya, kecuali aether, sedang berada di luar ruangan, dengan seorang dokter yg menangani aether.

"A-amnesia traumatis?" Ulang hani.

"Amnesia ini terjadi karena adanya benturan keras ke kepala. Jenis amnesia ini umumnya bersifat sementara, namun tergantung pada seberapa parah cedera yang terjadi." Jelas dokter.

"Terus kenapa yg di lupain aether cuman jongho, dok?" Tanya heejin.

"Ada dua kemungkinan.."

"Bisa aja karena jongho itu orang terakhir yg diliat aether.."

"..atau bisa juga karena sebelum kecelakaan, jongho adalah satu satunya orang yg dipikirin aether."


"G-gimana.. kalau dua duanya?" Jongho mengacak rambutnya, frustasi.

"Agak susah.."

"T-tadi kata d-dokter.. cuman sementara kan?" Jongho memegangi kedua pundak dokter itu, lalu dokter hanya mengangguk.

"Gimana caranya biar ingatan aether kembali?"


➖➖➖


Jongho menatap jus yg dipesannya, sambil masih mengacak ngacak rambutnya. Sesekali ia menjenggut rambut berwarna coklat tuanya itu.

"Ho, gue yakin lo bisa." Heejin menenangkan jongho.


"Emgnya kenangan indah apa yg udah gue buat bareng dia?!" Sekarang jongho menatap heejin.


Nafasnya memburu, tatapannya menjadi tajam, dan matanya berkaca kaca. Dokter bilang, untuk mengembalikan ingatan aether, jongho harus mengulang kenangan kenangan indah yg pernah dibuatnya bersama aether.

"Yg gue lakuin cuman bikin hati dia sakit, dan makin sa--"

"Semuanya kenangan indah buat aether, bahkan bersin lu aja udah jadi surga dunia buat aether." Potong heejin

"Masa gue harus bersin bersin didepan dia?!"

"Slow dong ho, jangan dibikin frustasi.. pikirin detailnya, lu pasti pernah bikin dia senyum." hyunjin yg daritadi cuman nyimak tiba tiba bersuara.

"Lu siapa sih anj---" jongho menyenderkan punggungnya, sambil memejamkan matanya.

Ia mengatur nafasnya, dan mulai sedikit tenang. Ada benarnya kata hyunjin, ia harus mengingat detailnya bersama aether.

"Ho.."

Jongho menoleh ke sumber suara, jaemin. Sebuah firasat buruk mendatangi kepala jongho.

"Lu inget kan, dia pernah bilang lu lebih manis dari apapun..?"

Jongho cuman ngangguk.

"Coba lu ingetin dia tentang itu."

➖➖➖

"Lu beneran gainget sama gue, ther?" Jongho duduk di samping kasur aether.

"Maaf, tapi aether beneran gainget.."

Jongho menarik nafasnya panjang, dan sedikit mendekatkan wajahnya pada aether.

"Beneran gainget? Coba liat muka gue dan inget inget lagi, ther?"

Aether mengernyit dan menggeleng pelan. Sedangkan jongho, ia hanya menghembuskan nafasnya perlahan sambil memejamkan matanya.

"Ada yg manis, tapi bukan gula sama madu.."

"Hm.. apatuh?" Tanya aether polos.


"Gue."

"H-ha?? Gimana??"

'Blush..' pipi jongho merah semua.


Inilah firasat buruk yg jongho rasakan. Mukanya sudah semerah kepiting rebus, karena malu. Iyalah malu, sekarang aja aether natap jongho seolah ngomong 'apaan sih ni orang?!'. Jongho menutup mukanya pake satu tangan saking malunya.

Jeno, heejin, dan hyunjin meringis melihat reaksi aether. Sedangkan jaemin udah siap siap kabur.

"Lu.. suka sama gue, ther."

"Masa lu lupa?" Ucap jongho dengan bahunya yg bergetar.

Perlahan tangan yg dipakainya untuk menutup muka, basah dan mulai meneteskan air dari sela selanya.

"J-jongho.. nangis?" Aether memegang pundak jongho.

"J-jeno.. ini temennya jeno nangis!!"

Jongho menepis lengan aether dari pundaknya, dan ia keluar dari ruangan itu, diikuti heejin dan hyunjin.

"Ho.." panggil heejin.

"Diem."

Satu tangan jongho dipakai untuk menahan tubuhnya di tembok, dan satunya lagi masih menutupi mukanya. Ia terus menunduk sambil menangis.

"Emg... udah takdirnya aether sama jeno ya?" Lirih jongho

➖➖➖

➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖

ATMOSPHERE || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang