ᣞ°ᚐ 𝟏 𝟔 ⸙᳞ᐧ

230 60 1
                                        


Jongho terdiam di ruangan kesukaannya di sekolah ini, ruang musik. Sebenarnya ruang musik udah pindah ke gedung baru, tapi jongho lebih suka di tempat ini. Tempat dimana dia bisa mainin gitar dengan bebas.

'Kamu harus jadi pengusaha sukses! Jangan coba coba main alat musik didepan papa, papa gasuka.'

Jongho menghembuskan nafas kasar mengingat ucapan ayahnya saat pertama kali ia bisa memainkan kunci kunci dasar gitar. Ia mengusap satu satunya gitar yang ada di ruang musik itu.

Lalu ia mendengar suara aneh dari balik lemari besar. Tanpa rasa takut, jongho menaruh gitarnya, dan menghampiri sumber suara itu.

Ternyata kecoak..

Jongho berkacak pinggang sambil menatap tajam kecoak itu.

"Lo yang bikin gue berhenti nyanyiin aether ya?!"


Flashback .

Jongho berjalan menuju ruang musik. Sedang asik berjalan, ia mendengar suara derap kaki dan suara teriakan.

"Makannya kalau ulangan, haechan gaboleh nyontek." Yap, suara aether.

Jongho melihat aether berlari memasuki ruang musik. Jongho memutar bolamatanya.

"Males banget ada dia.."

Lain di mulut, lain di hati. Meski berkata seperti itu, jongho tetap jalan menuju ruang musik, dan masuk kesana.

Ia tahu aether bersembunyi dibalik lemari. Jongho mengambil gitar, dan mulai memainkannya.

Loving can hurt ~

~ loving can hurt sometimes

But it's the only thing that I know ~

~ When it gets hard ~

you know it can get hard sometimes ~

~ It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love in a photograph~

~ We made these memories for ourselves

Where our eyes are never closing ~

~ Hearts are never broken

And time's forever frozen--

'Srak! Srak!'

"Hush.. kecoak kecil pergi yaa.. hush hush!"

Mendengar suara aether, jongho berhenti memainkan gitarnya. Ia tersenyum miring sambil menaruh gitar itu ke tempat semula.

'Ngapain sembunyi sih.. bego emg.' Batin jongho.

Jongho mendekati lemari besar itu, dan mendapati aether sedang jongkok di belakangnya. Melihat badan kecil aether, jaongho jadi gemes sendiri.

'How tiny you are..'

jongho menggelengkan kepalanya. Lalu secara tiba tiba aether loncat dari depannya sampai menabrak jongho, dan jongho reflek menahan pinggang aether yang terlihat kehilangan keseimbangannya.

'Dheg!'

Jongho melihat mata aether yang berbinar.


"Jongho nyanyi buat aether?"

"G" jongho melepaskan pelukannya dari pinggang aether.

"Besok besok, nyanyinya full 1 lagu ya, jongho."

Jongho membuang muka. Ia merasa mukanya memanas.

'Gue tau, lo pasti bakal suka, ther..'

Flashback off


➖➖➖


"Ther, jalan sama gue mau ga? Kita nonton bioskop." Ajak jongho dengan senyum cerahnya.

"Nanti gue yang nonton filmnya, lu nontonin gue yang lagi nonton film. Asik kan?" Lanjut jongho sambil ngacungin jempolnya.

Sedangkan aether, dia tetep natep jongho aneh. Tahan... jongho masih bisa tahan ditatep gitu sama aether. Yang bikin dia ga tahan tuh, si jaemin yang lagi nahan ketawa di belakangnya.

"Bercanda ther, malah dipikirin, haduh..." jongho nepok jidatnya, terus aether senyum kikuk.

"Yaudah ayo jalan, terserah jongho mau kemana, tapi jangan jahatin aether." Ucap aether.

"Ngapain juga gue jahatin lo ther.." jongho berlagak kek nyeka airmata padahal dia ga nangis.

Setelah pamit sama jaemin, jeno, jongho, sama aether nyusul heejin, sama hyunjin ke parkiran.

Tanpa disuruh, jongho bukain pintu mobilnya buat aether sambil senyum manis. Setelah aether masuk ke mobil, jongho ikutan masuk di kursi kemudi. Jongho tarik nafas, dan mulai nyalain mobil.

"Pertama tama, kita ke AZcafe dulu ya, beli americano. Lu mau? Gue yang traktir."

"Boleh, tapi aether gasuka americano, aether pesen ca--"

"Caramel frappe?" Potong jongho.

"Iya, kok jongho tau?"

Jongho tersenyum bangga. Ia yang 'merasa serba tahu tentang aether' sekarang.

Sesampainya di AZcafe, jongho menyuruh aether duduk di salah satu meja, sedangkan ia memesan langsung di cashier. Setelah membayar, dan menunggu pesanannya disiapkan, jongho berjalan lalu duduk di hadapan aether.

"Ther, lu inget ga, dulu gue pernah sembunyi di bawah meja ini, terus nangis kejer gegara ketauan sama lu."

Aether memasang ekspresi bingung, lalu terkekeh kecil membayangkan muka jongho yang lagi nangis. Tapi setelahnya aether menggeleng.

Jongho berdiri, terus ia bersembunyi dibawah meja itu. Dan ia kembali menatap aether.

"Masih gainget?"

"Maaf, ho.. aether gainget.."

Jongho tersenyum meratapi nasibnya. Jelas jelas aether gabakal inget moment apa aja yang pernah ia dan jongho lalui.

Jongho kembali berdiri, dan melihat orang orang disekitarnya menatap jongho aneh. Lalu ia kembali duduk sambil merapihkan pakaiannya.

'Gue ngelakuin semua ini tuh buat bikin lo kembali! Rip harga diri..' batin jongho.


➖➖➖

➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖

ATMOSPHERE || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang