8. Kenyataan

62 12 66
                                    

Komen yg banyak dong, vote juga biar aku semangat UP:)

Oh ya, kalian suka part pendek apa panjang?

Dunia ini mengajarkan dua hal, yaitu berjuang atau berhenti. Yang keduanya memiliki kesenangan dan resiko tersendiri.

"Alissa sakit?! Kok bisa, dia kenapa?!" tanya seorang laki-laki terkejut, tampak dari raut wajahnya jika ia khawatir pada Alissa.

Semua yang ada di sana memandang laki-laki itu aneh sekaligus terkejut. Kenapa dia sampai terlihat khawatir seperti itu dengan Alissa?

"Lo? Waras? Atau jangan-jangan lo hantu pohon depan sekolah?!" tanya Reno selidik sambil memegang dahi laki-laki itu.

"Dih ga usah pegang-pegang!" kesal laki-laki itu sambil menghempaskan tangan Reno.

"Dika suka ya sama Alissa?" tanya Bita.

"Dih, so tau lo biji karet!" balas Dika cepat dan kesal pada Bita.

Bita mengangguk pelan seolah mengerti dengan jawaban Dika.

Sementara laki-laki kutub yang asik memainkan ponselnya hanya menyengir kecil, hampir tidak kelihatan, menatap Dika remeh.

"Syukur deh sakit," tutur Eldric tiba-tiba kemudian menghembuskan nafas lega.

"Nah bener tu si Eldric!" tambah Vani bersemangat karena satu pendapat.

"Kenapa?" tanya Dika dan Reno berbarengan.

"Sekolah tentram," jelas Eldric kemudian melangkahkan kaki meninggalkan meja itu.

Laki-laki jangkung itu berjalan santai, tanpa melihat wajah Ayumi dan Bita yang kesal.

Ayumi kesal sekali melihat perilaku Eldric, selain es batu, ternyata Eldric juga manusia tak berhati.

"Awas kalo suatu saat lo suka sama Alissa," teriak Ayumi menatap benci Eldric.

"Gue orang pertama, yang bakal ga suka lo deketin Alissa!" lanjut Ayumi mengepalkan tangannya kuat.

Eldric yang masih mendengar hal itu menyengir remeh, "NAJIS."

"Sok ganteng lu!!!" teriak Ayumi pada Eldric yang mulai menjauh.

"Emang ganteng sih Ay," tambah Bita sambil tersenyum simpul.

Ayumi memutar bola matanya malas, kemudian menarik Bita menjauh dari sana.

"Hempas lo para cabe-cabean pasar!" ketus Vani.

Eldric, laki-laki itu melangkahkan kaki tegasnya menyusuri lorong kelas. Pikirannya bergelut dengan ucapan Ayumi tadi. Ah, tidak mungkin. Eldric tidak mungkin suka pada Alissa.

"Eldric!" panggil seseorang dari belakang.

Cowok itu langsung menoleh cepat, melihat siapa yang memanggilnya berusan, "Ada apa, Bu?"

"Ayo ikut saya ke rumah sakit," tutur guru itu.

Eldric mengangkat salah satu alisnya, "Untuk apa, Bu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Addict ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang