💨35

1K 155 95
                                    

Sepulang sekolah, Beomgyu mengajak Hiera ketaman. Dia ingin memberitahu kalau ingatan sudah pulih

"Beomgyu-ah, aku mau mengucapkan sesuatu" ucap Hiera

"Apa?"

"Sebenarnya, aku ingin memberitahu hal ini nanti jika ingatan mu sudah pulih. Tapi aku tidak sabar memberitahu mu" Beomgyu mengubah posisi duduk nya, dia menatap Hiera intens. Dia penasaran apa yang akan Hiera ucapkan

"Apa itu? Ucapkan saja sekarang" ucap Beomgyu sembari tersenyum lebar

"Taehyung oppa.." ucapan Hiera tergantung membuat Beomgyu semakin dibuat penasaran

"Apa? Kenapa?"

"Taehyung oppa, dan eomma sudah merestui hubungan kita" ucap Hiera lantang

Beomgyu menghentikan nafas nya sejenak, matanya mengerjap berkali-kali

"A-apa?"

"Kau mungkin bingung, tapi jika ingatan mu pulih. Kau akan tau apa maksudnya" Hiera menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Beomgyu dengan cepat memeluk tubuh Hiera erat, wah betapa bahagianya dia sekarang

"Beomgyu?" Dia melepaskan pelukannya, mata mereka sedang bertatapan sekarang

"Aku mengerti apa maksud mu, berarti perjuangan ku tidak sia-sia bukan? Bahkan aku sudah merelakan nyawa ku. Aku kira, Kau akan tetap di jodohkan dengan Sanha, aku sudah kecewa sendiri tadi"

"Beomgyu, apa kau?" Beomgyu mengangguk dengan cepat

"Aku sudah ingat, ingatan ku sudah pulih" Hiera menutup mulut tak percaya, apakah ini mimpi?

"Benarkah? Aku sedang tidak bermimpi bukan?" Beomgyu terkekeh pelan, tangan nya memegang kedua pipi Hiera dan mengecup bibir nya singkat

"Kau sedang tidak bermimpi sekarang"

Hiera menarik tubuhnya untuk memeluk Beomgyu, apakah hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi mereka?

Mereka selalu bergandengan tangan saat memutari taman, sebuah senyum tidak pernah hilang dari wajah keduanya

"Beomgyu-ssi, lusa orang tua ku akan pulang ke Seoul. Kau mau kesana?" Tanya Hiera

"Ke Seoul? Kesini?"

"Hooh, tapi bukan di rumah Taehyung oppa. Melainkan di rumah ku yang asli, kau tau kan kalo yang sekarang itu rumah kedua ku"

"Baiklah, ayok kita kesana bareng-bareng" Beomgyu mempererat genggaman tangannya

°°°



Mereka berdua berdiri di depan pintu rumah Hiera, sedikit gugup bagi keduanya untuk menemui orang tua Hiera

"Kau gugup?" Tanya Hiera di iringi tawa

"Sedikit, dilain waktu kau juga harus ikut aku ke Daegu. Bertemu dengan orang tua ku" jawab nya

"Hu'um, arraseo"

Hiera membuka pintu yang besar yang ada di hadapannya, tidak banyak yang berubah

"Aku disini" teriak nya, Beomgyu mempererat genggaman tangannya saat kedua orang tua Hiera melangkah turun dari anak tangga

"Kenapa kau gugup begini? Tenang saja, mereka tidak akan membunuhmu" ucap Hiera

"Tidak lucu"

"Arraseo-arraseo" Hiera menganggukan kepalanya mengerti

Hiera melepaskan genggaman tangan nya dan memeluk kedua orangtuanya dengan erat

"Appa, Eomma. Kenalkan, dia Beomgyu yang aku ceritakan"

"Annyeonghaseo, Choi Beomgyu imnida" Beomgyu menundukan kepalanya tiga puluh derajat

"Mendekatlah Nak" Ayah Hiera menarik tangan Beomgyu dan memeluknya, badan Beomgyu sangat kaku saat ini

"Apa kabar Beomgyu?" Tanya ibu Hiera saat mereka sudah melepaskan pelukannya

"Ah.. baik eommanie" jawab nya kaku

"Kau tidak perlu kaku seperti itu, santai saja apa tidak bisa?" Ayah Hiera menepuk pundak Beomgyu membuat nya terkekeh

Betapa kaget nya Beomgyu saat mendapatkan perilaku yang sangat baik dari keduanya, Beomgyu sudah berpikir kalau dia akan di marahi dan hubungan tidak akan di retui. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Beomgyu terlalu banyak menonton drama

"Kau sudah makan?" Tanya Ibu Hiera

"Belum, kita sengaja tidak makan agar bisa makan disini hehe" jawab Hiera

"Baiklah, Sekarang ayok kita makan" Ayah Hiera mengandeng tangan Beomgyu membawanya ke meja makan

Beomgyu melirik tangan nya dan wajah ayah Hiera secara bergantian

"Makanlah Nak, masakan disini semuanya enak. Saya jamin, kau tidak akan menyesal" Ucap Ibu Hiera, Beomgyu hanya mengangguk kecil dan melemparkan senyuman

Hiera makan dengan lahap, berbeda dari Beomgyu yang sedari tadi tidak bisa bernafas lega. Padahal orangtua Hiera sangatlah baik padanya

Setelah acara makan siang selesai, mereka semua berbincang-bincang di sofa sembari menonton acara TV

"Beomgyu-ssi, apa kau serisu dengan Hiera?" Tanya Ayah Hiera

"Nee? Ah iyaa Ahjussi, saya serius" jawab Beomgyu

"Aku percayakan dia padamu, kita berdua sudah merestui hubungan kalian. Tetapi, untuk lanjut ke tahap berikutnya kau harus sabar, kita berdua ingin kalian lulus kuliah dulu sebelum memutuskan untuk menikah. Jika ingin bertunangan, pastikan kalian berdua sudah lulus S1. Jika tidak, kita berdua tidak akan merestui kalian lagi"

"Appa" lirih Hiera

"Ne, saya mengerti. Terimakasih"

"Jika kalian sudah lulus S1 dan kalian bertunangan, dan kalian akan memutuskan untuk menikah. Harap bersabar Kembali"

"Kenapa?" Tanya Hiera heran

"Karena kalian harus menunggu Taehyung menikah terlebih dahulu"

Hiera berdecak sebal, dan menyenderkan kepalanya di sofa

"Kau tidak boleh begitu, memangnya aku akan menikahi mu? Lulus SMA saja belum" ujar Beomgyu membuat kedua orangtua Hiera tertawa kecil

"Apa kau tidak mau menikah dengan ku?" Tanya Hiera meninggi

"Tidak, kita fokus dulu kepada sekolah. Baru setelah itu kau boleh memikirkan hal seperti itu" jawab Beomgyu santai

"Menyebalkan!" Hiera mengecup pipi Beomgyu singkat

"Hiera!" Pekik kedua orangtuanya

Mati sudah, Beomgyu menatap mereka takut. Sekarang sudah mendapat Lampu hijau, kenapa Hiera harus melakukan hal seperti ini di hadapan mereka?

"Nanti saja jika kalian sudah menikah" sahut Ibu nya

"Haha miaheo" pinta nya sembari terkekeh

"Kau tidak perlu tegang begitu Beomgyu-ssi, kita tidak marah kok" ujar Ibu Hiera

Yang Beomgyu lakukan hanyalah tersenyum dan tersenyum

Beomgyu menghela nafas lega saat sudah keluar dari rumah Hiera, dia mengelus dadanya

"Kenapa?" Tanya Hiera sembari terkekeh

"Ah tidak, aku hanya lega saja" jawab nya

Hiera mengandeng tangan Beomgyu membuat Beomgyu membelakan matanya, dia melihat sekitar. Di rumah Hiera sangat banyak orang yang lalu lalang, apalagi bodyguard yang selalu berkeliling

"Lepaskan, nanti ada yang lihat" Beomgyu melepaskan tangan Hiera

Hiera mengepout kan bibir nya, kenapa Beomgyu sangat takut tercyduk? Padahal dia sudah mendapatkan lampu hijau dari kedua orangtuanya

Cupp!!

Hiera mencium bibir Beomgyu singkat, lalu melengos pergi. Memakai helm dan naik keatas motor Beomgyu

Beomgyu hanya menggelengkan kepalanya, kenapa sikap Hiera berubah menjadi seperti ini



HIRAETH •CHOI BEOMGYU☑️ Pt.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang