Assalamuallaikum warrohmatulloh...
Yang masih nafas bilang hadir..
Gimana..gimana.. ada yang nungguin Update gak nihh?
Enggak yahh,, yaudah..
Eehh BTW makasih kalau ada yang udah nungguin😁
Udahlah jangan banyak bacot lagi..
Happy reading🌿
Jangan bosan membaca!!* * *
Hari terus berganti, siang dan malam saling berbagi posisi untuk menyapa planet Bumi. Memancarkan sinar membawa keceriaan, mengusir sunyi yang sejak lama menghuni raga dan rasa.
Pagi ini sangat indah, dihiasi senyum yang merekah menandakan kesiapan melakukan perjuangan. Perjuangan permulaan untuk akhir yang membanggakan.
Mentari menyembul, terbit dari upuk timur, mempropaganda setiap makhluk di dunia. Dibantu sang waktu memobilisasi kehidupan nyata, yang kadang di anggap maya.
Aleena tampak sudah siap, untuk memulai salah satu tanggung jawab seorang remaja. Mengenyam pendidikan, mencari pengetahuan, dengan semangat total menuju dewasa yang rasional.
"PAMAN.!!" Pekik Aleena memecah sunyi di pagi hari.
Pagi ini tak seperti biasanya, sang ratu tidur yang menyandang sio Kebo, bangkit sendiri tanpa harus diperingati. Hal itu jelas meringankan tugas Bi Rasmi, hilang sedikit perjuangannya untuk mendapat upah yang bernilai rupiah.
"PAMAN.!! BIBI.!!" Seraya menggedor-gedor pintu yang diyakini terbuat dari kayu.
"Apa Na?" Sahut paman di dalam kamar.
"BENTAR LAGI SHOLAT SUBUH" dengan nada yang sama seperti sebelumnya.
"Iya tau.."
"Paman lagi ngapain sihh kayaknya seru?" Tanya Aleena penasaran.
"Lena duluan yahhh".
Lantas ia meninggalkan pintu kamar , menghampiri Bi Rasmi yang sedari tadi sedang sibuk dengan perangkat dapur. Meracik serta meramu perbedaan menjadi satu kesatuan yang utuh, menyeluruh, serta harmonis diikat oleh rasa penguat selera.
"Bi lagi ngapain?" Pertanyaan basa basi yang Aleena ajukan.
"Lagi nyiapin bahan non untuk nanti masak menu breakfast".
"Gila bahasanya".
"Mau Lena bantuin?".
"Tapi maaf ya Bi, Lena sekarang lagi gak Mood masak".
Dalam hati Bi Rasmi berkata,
"Lahh, ngapain nawarin PA" (PA dieja per huruf).
Aleena duduk di meja makan, melihat Bi Rasmi yang bekerja dengan cekatan, sembari menunggu sang paman yang tak kunjung muncul ke permukaan.
Entah apa yang sedang dilakukan di dalam kamar oleh sang paman, penasaran.. mungkin itu satu kata yang terbersit di benak Aleena.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bandung (Dear Sukabumi) [Slow Update]
Fiksi RemajaMenceritakan kisah Aleena, seorang Village Flower dari Sukabumi yang merantau ke Bandung untuk melanjutkan SMA. Pertemuannya dengan Bumi menimbulkan benih cinta di hatinya. Cinta pertama, kecewa pertama pula. Ingin tahu kecewanya kenapa? Pantau teru...