Aku menguap lebar karena masih mengantuk saat berada didalam pesawat lebih tepatnya di ruang baca pribadi masih bersama teman teman ku, padahal aku akan diam diam pergi tapi nyatanya aku kalah telak karena Rick bisa membaca pikiranku.
Buku ini begitu membosankan saat ini tidak biasanya aku bosan dengan buku ini, pasalnya aku terbiasa suka membaca saat suasana apapun aneh.
"Hey jangan seperti itu mukanya."hibur Zavier kepadaku, aku mengantuk sungguh bukan sedih ataupun marah.
"Diam lah Zav, kau tidak lihat wajahnya dia begitu mengantuk."tengah Rick seolah membantuku untuk bersuara.
"Tidurlah sebentar Sifa!"ucap Zavier, akupun tertidur di sofa empuk kesukaanku.
Pipiku ditepuk pelan oleh seseorang, dapat aku lihat Aulia membangunkanku.
Aku terduduk berusaha membuat pandangan ku membaik, setelah pandangan ku baik aku menatap Aulia dengan tatapan bertanya.
"Kita nyaris sampai!"seru Aulia dengan senang, mulutku berbentuk 'O' tanda mengerti.
Aku segera pergi kedalam toilet untuk berganti pakaian khusus, cukup ketat tapi ini sudah prosedur dari bos.
Aku bukannya sombong ya karena aku sangat disayangi bos karena aku berbakat dalam misi apapun bahkan menyamar apapun sangat mudah.
Dapat ku rasakan pesawat pribadiku sudah landing di NYC, secepat kilat aku keluar dari toilet dan menemui yang lain di ruang baca.
"Guys aku titip koper dulu ya, aku sudah menyuruh kepala mansion untuk menjemput kalian. Sampai jumpa!"ucapku berlalu keluar dari pesawat dan berjalan menuju mobil pengawal presiden.
"Hallo namaku kyle!"sapanya dengan bahasa Inggris, aku mengangguk.
"Namaku ana!"balas ku singkat, kemudian hening diperjalanan dan kami semua akhirnya dapat bergabung dengan rombongan pengawal presiden dalam masa kunjungan ke NYC.
Setelah sampai di Manhattan munucipal building aku keluar mendahului para pengawal lain nya, dan berjalan dibelakang presiden Austria dengan mata penuh waspada.
Ternyata di dalam gedung ini terjadi perkumpulan petinggi negara dan petinggi perusahaan dunia, aku tidak menemukan keberadaan Rafael di sini mungkin dia mengutus sekretaris nya.
Acara berlangsung lama aku masih setia berada disekitaran beliau, dan aku mendapatkan kejanggalan disini.
Aku berjalan mendekati presiden Alexander dan menyuruh berbicara empat mata, padahal aku berniat akan mengirimnya ketempat aman.
"Ada apa Ana?"tanya presiden Alexander kepadaku saat aku memasukkan dia kemobil anti peluru yang dia pakai tadi.
"Maaf pak, tapi anda harus berlindung untuk sementara karena ada seseorang yang sudah nyaris membidik jantung anda tadi."jelasku, ku lihat supir nya aman dan sangat tidak mengancam nyawa pak presiden.
"Jalankan mobilnya, amankan beliau!" Perintahku kepada supir.
Setelah kepergian mobil presiden yang dikawal oleh dua buah mobil saja, dan sisanya untuk mengecoh.
Dengan segera aku memasuki bangunan ini lagi dan berjalan menuju tempat persembunyian penjahat yang akan membuat nyawa seseorang melayang, dapat aku lihat dia berbicara kepada seseorang tanpa menyadari keberadaan ku yang sedang merekam pembicaraan mereka.
"Kemana si tua keparat itu?"ucap kasar seseorang dapat aku kira dia adalah musuh dalam berpolitik.
"Dia tadi berbicara dengan pengawalnya di taman dan mata mata kita sedang mengawasi mereka."jelas lelaki yang akan menembak presiden tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Sweetie (Completare✔️)
FantasyFollow dulu sebelum baca ya dan jangan lupakan kasih tanda✨ Dilarang keras menjiplak yaaa👍 Publis mulai dari tanggal 10 Juni 2020 Selesai tanggal 11 Juli 2020 Hai nama ku Sifany Anatha, bisa kalian panggil Sifa saat di hadapan orang terdekat ku dan...