23.intervention

23 9 0
                                    

Aku tersenyum mengejek. "wah ada jalang di sini."

"Kamu? Yakin lah kamu anak yang di buang oleh Artemis! Jadi introspeksi diri!" Teriak murka Aphrodite.

"Kan karena kesalahan pacar mu itu jalang! Mana aku tau, kan aku hasilnya. Lha kamu seharusnya cantik itu bisa mendapatkan suami ganteng eh ternyata dapat suami cacat!" Ungkit ku, kan Aphrodite istrinya Hephaestus.

Wajah Aphrodite begitu merah padam menahan amarah saat aku mengejeknya, dia menyerang ku dengan berbagai peralatan perang.

Dengan mudah ku tangkis aku tersenyum mengejek."mana ada Dewi cinta memiliki kekuatan seperti Dewi Athena ataupun Artemis!"

Dia semakin marah dan mencoba menyerang ku dengan berbagai cara lagi, aku cukup santai menangkisnya karena gerakan nya lamban.

Kan dia mahir di ranjang bukan di medan perang,hahaha.

Tanpa empati aku menyerang dirinya dan tanganku terangkat guna mencengkram leher Aphrodite lalu memusnahkannya dengan enteng, wajah Ares mengeras saat wanitanya ralat alat pemuas nafsunya mati di tanganku.

"Nah bagaimana Ares?"tanyaku masih dengan seringai licik, dia bangkit dan mengambil pedang nya lalu menyerang ku.

Bahkan makhluk terkutuk ikutan juga menyerang ku, culas!.

Serangan demi serangan mereka lancarkan tanpa sadar saja aku terbentur pohon akibat ayunan tangan rogue.

Aku lengah saat pedang Ares melukai lenganku, sakit itulah yang kurasakan kali ini.

Dia terus menyerang dan menyerang, aku membalasnya dengan serangan sihir kepadanya dia bisa menghindar dengan luwes.

Saat mata pedang menuju ke arah leherku, kejadian ini begitu lambat hingga aku bisa melihatnya mengayunkan pedang dengan amarah besar.

Akhirnya aku bisa mengelak, untung saja tidak mengenai leher indahku.

"Ayo lawan aku!"seruku dengan sengaja memancing amarahnya, dia terpancing menyerang ku.

Tangan ku di rentangkan kedepan, tanpa membaca mantra Ares terpental sangat jauh.

Belum puas atas terlukanya Ares akupun menyerang makhluk terlarang satu persatu yang berusah melukaiku, tanpa sadar Ares sudah bangkit dan berlari ke arahku.

Karena aku punya refleksi yang kuat, dia tidak bisa menyerangku.

Tapi badanku terlempar kearah barier yang menyelimuti semua anggota klan, ku rasakan sedikit rasa sakit menjalar di tubuhku.

Barier nya cukup kuat untuk sebuah tabrakan dahsyat yang Ares ciptakan, dia masih berdiri dengan angkuh di depan sana.

"Masih bisa bangkit?" Cemoohan Ares begitu dingin, aku tersenyum mengejek.

Aku mulai berdiri dan mencoba menyerang Ares tapi langkah ku terhenti karena di hadang oleh penyihir hitam tingkat tinggi,
mereka mulai menyerang ku tapi berhasil ku lawan dengan tiga kali serangan akhirnya mereka menjadi debu.

Aku tersenyum menang setelah melihat raut kekalahan di wajah Ares, kan sudah aku katakan neraka menunggunya.

Apalagi dia mendekam di tartarus bersama Cronus, jadi hebat dia disana.

'jadi babu tahu rasa' aku terkekeh di dalam hati, membayangkan dewa perang jadi babu.

Tanpa membuang waktu aku terus menyerangnya dengan sihir ku, tanpa memperdulikan tubuhku yang penuh luka luka.

Aku terus berjalan dan terus di hadang oleh makhluk yang menjalin kerjasama dengan pihak Ares, tapi dapat aku kalahkan meski luka di tubuhku sangat banyak.

Ingin sekali aku menghancurkan Ares, jika dia lemah mudah saja.

Eh dianya kuat, aku kan ga bisa bunuh dia dengan mudah.

Memakai pikiran licik dan jahat, akupun sedikit mengerjainya dengan mengikat kakinya sat berjalan.

Dia jatuh deh.

"Hahahaha" aku terbahak.

Pendengaran ku menangkap Isak tangis mama, mom dan bunda di belakang ku.

Seketika aku mulai serius, tidak ingin aku mati begitu saja.

Sekarang aku tidak boleh ragu dalam hal ini, bahkan Shasa sepakat tidak akan mundur dan dia akan menggantikan ku kalau kalau tidak kuat lagi.

'Shasa sekarang keluarkan cakarmu.'
Shasa pun menuruti ucapanku, tanpa kekuatan kali ini aku akan memakai tenaga Shasa untuk menghemat menyerang Ares.

'Aku rasa kamu cukup lelah, lihatlah tenagamu terkuras habis.' Shasa begitu menghawatirkan diriku.'kita berganti ya, agar kamu bisa memulihkan tenaga.'

Tanpa berkata lagi, aku dan Shasa bertukar jiwa.

Dia memakan tubuhku untuk menyerang pasukan Ares yang begitu banyak sendirian sedangkan aku harus memulihkan diri untuk nanti.

*Shasa*

Kini aku sedang menggantikan posisi Sifany yang sedang kewalahan mendapat serangan dari pasukan dewa brengsek itu, dengan sedikit strategi matang aku bisa melukai sedikit di bagian tangannya

Aku sebenarnya sangat bersemangat untuk membunuhnya, tapi biarlah Sifany yang akan membunuh Ares setelah tenaga nya pulih.

Mungkin sebentar lagi, karena bagi kaum ku akan sangat singkat untuk memulihkan diri apalagi dia seorang hybrid.

Aku berlari menerjang vampir liar yang bersiap mematahkan leherku kapan saja, mereka sangat banyak dan nyaris tidak bisa ku lawan dengan benar.

'jijik tau, darah para vampir begitu anehhh iihhhh!' aku menjerit kesal, Sifany hanya tertawa ngakak di dalam sana

'kan Rafael vampir juga!'  dia mengejekku

Nyaris saja tanganku kena mantra hitam karena lengah saat memusnahkan makhluk terkutuk yang menyerang ku, akupun mencengkram leher penyihir tersebut sampai menjadi abu.

"uhlaselo!" Teriakku saat terpojok, membuat mereka yang menyerang ku berterbangan kesegala arah.

Bahkan ada yang merenggang nyawa seketika dan ada yang tidak sadarkan diri,  ku tatap Ares dengan tatapan tajam yang begitu menusuk.

Dia tersenyum mencemooh diriku yang penuh luka."wah rupanya wolf yang tidak berguna ini bisa mengambil alih tubuh anakku ya?"

'Cih, dia begitu angkuh sementang dirinya dewa'

Sifa tertawa di dalam sana mendengar gerutuanku, aku mengambil pedang di sembarang mayat untuk menyerang Ares.

'jangan Sha, biar aku saja yang melawannya'
Sialan Sifany begitu inginnya dia membunuh Ares dengan penyesalannya.

'baiklah.'

Kini Sifany yang mengambil alih kembali tubuhnya, dan aku kembali mengawasi nya di dalam tubuh Sifany.

*Shasa end*

*******
Hai hai hai guys!!!

Maaf ya dikit ngetik,huhuhu palaku mau pecah mikirin alur ceritanya.

Tapi tidak apa demi menamatkan cerita ini,aku rela sampai di omelin emak sampai di banding bandingkan dengan sepupu sendiri.😶

Yah percuma aja toh,kan aku keras kepala jadi hal perbandingan tidak aku dengarkan karena setiap potensi manusia itu berbeda.

Nah teman teman
Kalau kalian dibandingkan dengan seseorang oleh ortu kalian,dengarkan dan tanamkan dalam hati "aku pasti bisa dengan kekuatan ku sendiri tanpa men copy kebiasaan orang lain".

Kadang orang tua mematahkan semangat kita sebagai anak mereka untuk tujuan yang mereka inginkan,kalau kalian senang senang saja tidak apa dalam melakukan yang mereka suruh dan mematikan cita cita kalian.
Kalau kalian tidak senang,dengarkan saja dan buat mereka senang dengan cita cita kalian punya.

Oke aku ceramah panjang lebar mon maap ya aku ngebacot😭

Jaga kesehatan selalu dan selalu dukung aku muahhhh

Bye bye see you around

My Cool Sweetie (Completare✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang