20.forbidden creature

24 12 2
                                    

Pagi sekali aku dan yang lain harus pergi berpencar menuju desa desa di pack terdekat, aku memakai kalung pemberian mom Carlie supaya terhindar dari Rafael jikalau dia mencari ku.

Aku bersama Rei pergi menuju black moon pack, memasuki pack disana tidak lah sulit karena mereka berbaur dengan manusia jadi tidak ada penjagaan ketat.

Langkah kami terhenti saat seorang gamma menghentikan kami, dia meneliti wajahku dengan seksama lalu berucap,"maaf atas kelancangan saya, saya kira anda adalah Sifany Anatha, anda begitu mirip"jelasnya."Apakah kepentingan anda bersama seorang iblis disini?"

"Aku kesini ingin berlibur bersama teman ku"ucapku."Kamu pasti bercanda temanku adalah iblis?"

Aku tertawa renyah menghindari pertanyaan lainnya dari gamma black moon pack, setelah tertawa tadi aku berdua berjalan membaur di kerumunan orang-orang.

"Kita mau kemana?"tanya Rei, aku menempelkan jari telunjuk ke bibirku tanda menyuruh diam.

Aku berjalan mengelilingi wilayah Black moon pack bersama Rei namun langkah ku terhenti saat melihat seseorang yang begitu aku kenali, iya dia adalah Dian!!!!.
Ngapain dia di sana?

"Sifa ada apa?"tanya Rei berbisik.

"Ada teman ku di sini."jawabku, dia mulai mengikuti arah tatapanku lalu menepuk pundakku.

"Sejak kapan teman mu penyihir hitam?"tanya Rei.

"Hah? maksud kamu Rei?"tanyaku bingung, mencari tempat aman Rei menarikku kearah kafe dan memesankan ku minuman hangat.

"Teman tadi kamu perempuan kan?"tanya Rei."dia penyihir hitam yang memakai kalung penghapus aroma seperti dirimu."

'jadi selama ini kita di kelabui oleh Dian?'tanya Shasa kepadaku.
'Mungkin saja Sha.'ucapku tidak yakin.

Kami berdua asik berbincang bincang di hentikan oleh serangan dari pasukan makhluk terlarang, para manusia menjerit ketakutan.

Aku terdiam menelisik dari arah mana mereka datang tapi terputus karena Rei menarikku ketempat aman, dia begitu kencang berlari sampai sampai aku tertinggal.

Makhluk terlarang itu banyak wujudnya bahkan sangat menyeramkan, salah satu dari makhluk terlarang itu ingin menyerang ku karena aku lambat berpikir nyaris saja kepalaku terluka jika seseorang tidak menolongku.

"Lain kali kalau terjadi penyerangan jangan melamun!"peringatnya kepadaku dengan sentilan di jidat.

"Kalau nolong yang ikhlas dong!!!!"teriakku, seakan sadar berbicara dengan siapa akupun menjadi patung.

Dia adalah sang Alpha Black moon pack, Alpha yang begitu tampan dan belum mendapatkan mate.

'jika aku beneran manusia udah ku gebet sedari tadi.'ucapku didalam batin dengan senang.

Aksi kagumku terhenti saat kami berdua diserang lagi oleh makhluk terlarang, aku merasa kesal dengan serangan tersebut diam diam mengeluarkan kekuatanku dan menghabisi makhluk terlarang yang menyerang aku dan lelaki penolong ku.

"Mati lo makhluk brengsek."

Seketika makhluk tersebut hancur menjadi abu dan berterbangan di udara, mengetahui kelemahan makhluk terkutuk tersebut akupun membunuh mereka semua.

Dapat aku kira Ares tidak akan mengeluarkan makhluk terkutuk itu secara cuma cuma pasti itu hanya sebagai pengecoh.

Selesai menghabisi makhluk terkutuk tadi akupun ditatap tajam oleh seseorang, kutatap ternyata dia yang menolongku tadi.

"Siapa kau?"tanya nya.

Aku ingin menjawab dengan namaku otomatis akan ketahuan,aku teringat nama ku saat dipanggil Ares dalam mimpi dulu,
"Cyntia."

"Kamu penyihir?"tanya dirinya, aku terdiam lalu berkata.
"Seharusnya kamu yang memperkenalkan diri dulu tuan."

"Namaku Claus, Alpha Black moon pack,"perkenalnya.

'apakah ini sebuah keajaiban untukku, dia tampan dan dia juga sangat berwibawa. Astaga jika belum menemukan mate dan aku manusia, sudah aku terjatuh kedalam pesonanya!'

______

Tiba tiba Alpha Claus mengintrogasi diriku dengan senang hati aku berteleportasi menuju pack Red moon pack tanpa memikirkan mereka akan mencari ku kemana mana, aku merasa tersanjung sih tapi aku harus menjaga privasi supaya tidak di seret Rafael untuk berdiam diri di castil.

Banyak mengatakan di pack Red begitu ketat dengan datang dan perginya orang orang karena mereka begitu tertutup, tapi apa yang aku dapat?

Saat aku datang, aku di suguhi pemandangan memilukan.

Bagaimana tidak? di sini sudah hancur, but wait ada aroma sihir hitam menyeruak.

Ku berjalan di sekitaran reruntuhan untuk mencari seseorang yang masih hidup, penglihatan ku menangkap seorang wanita dengan luka tubuh sedikit dan masih bernafas.

"Hey hey!"ucapku dengan menepuk pipi nya pelan, dia membuka matanya pelan lalu berkata."syukurlah ada yang menolong ku."

Kemudian dia pingsan seketika, aku panik takut dia mati.

Merasa iba aku pun membawa ke markas kami dan kembali lagi kereruntuhan kalau kalau ada yang masih hidup, tapi nihil tidak ada sama sekali kemudian aku kembali ke markas.

"Dia hanya syok saja." jelas Joe saat aku menginjakkan kaki di dalam ruangan Joe.

Aku dan Joe pun berbincang-bincang masalah yang baru saja aku alami tadi.'sampai sampai ada sesuatu yang tertinggal'pikirku

*Brakkk

"Sifaaaaa kenapa kamu ninggalin akuuu?!!!"teriak keras Rei, aku yang di dalam ruangan Joe pun berteleportasi menuju hutan area blue moon pack diam diam untuk menghindari amukan Rei.

'Huh akhirnya aku bisa tenang.'

Aku berjalan tidak menentu arah, karena masih memakai penyamar aroma aku aman aman saja dari tatapan para warrior.

Aku menemukan tebing jurang di depan sana dan mendatanginya, termenung di sini bagus juga.

Semilir angin menerbangkan rambut pendekku secara abstrak, menenangkan jiwa agar bisa berpikir.

Mendengar suara tapak kaki dari kejauhan berkat pendengaran wolf ku, sesegera mungkin aku berteleportasi menuju markas dengan tenang.

Sebelum ketahuan pada warrior ada seorang penyusup di wilayah mereka, aku takut di temukan dan mereka merusak rencanaku yang aku dan Shasa buat jauh jauh hari.

"Dari mana saja kau?"tanya Sica saat setiba di kolam markas spesial untuk Sica berenang, dia mengibaskan ekor cantiknya.

"Aku menemukan saksi penyerangan "ucapku dengan dingin dan berlalu memasuki kamar sekaligus ruangan pribadiku.

Dengan kesal aku mengambil buku, dan membacanya dengan fokus.

Kepalaku berdenyut nyeri, banyak sekali kejadian yang tidak aku duga terjadi.

Satu satunya jalan agar tidak ada korban adalah, mengorbankan diri untuk kepentingan semua demi kehidupan aman dan damai.

Aku tidak fokus untuk menyimak bait kata di buku tersebut, dengan kekesalan hang kembali lagi.

Ku lempar sembarang buku itu tanpa memikirkan kerusakan yang terjadi akibat ulahku, toh aku bisa mengembalikan nya seperti semula.

****

Hai hai hai gaes

Gimana ceritanya? Mudahan aja suka kaliannya!!
Udah sampai sini aja dulu ya,maaf kalau dikit ,Intinya kita harus jaga jarak dan habis datang dari luar rumah harap cuci tangan,
Okey okeh sampai sini tidak ada pembacotan lagi kok. Heheheheh

Jaga kesehatan selalu dan selalu dukung aku
Bye bye
See you around 😊

My Cool Sweetie (Completare✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang