19.Hindar

60 5 1
                                    

Wirda duduk sambil mengayunkan kedua kakinya bergantian,matanya sesekali melirik ruangan dimana Coach Indra dan Firza serta Rafli tengah mengadakan rapat.

"Lama."decak Wirda merasa bosan.
Kedua matanya terbelalak melihat Witan yang sudah duduk disampingnya.

"Ketan sejak kapan lu duduk di samping gue?"tanya Wirda menetralisir kagetnya

"Baru."

"Bukannya lu udah pulang duluan sama Risma?"

"Iya,tapi gue balik lagi."

"Kenapa?ada urusan?"

"Iya ada."

"Urusan apaan?"

"Anterin lu pulang."ucap Witan berdiri

"Gausah,gue sama bang zai."

Witan berdecak kesal ia duduk kembali."kalo gitu gue juga."

"Juga apa?"

"Pulang sama bang zai."

"Kita boti dong?"

"Yaudah gapapa lu yang ditengah."

Wirda menggertak kesal."ck serius ketan!!"

"Lu ga liat muka gue serius apa engga?"

Wirda melihat wajah Witan dengan seksama."engga."

Witan tersenyum tipis entah kenapa langsung membuat hati Wirda berdebar

Akhh ya allah

Cepat cepat Wirda mengontrol hatinya berusaha kembali untuk bersikap tenang

"Kenapa lu senyum ke gue gitu?"

"Sekali aja lu jangan marah marah ke gue donang,udah seneng dunia akhirat gue."ucap Witan terlihat serius membuat Wirda menyeringai

"Gausah bawa bawa dunia akhirat,udah ah gue mao balik."ucap Wirda beranjak berdiri

"Kan bang zai belom keluar?"

"Zaman sekarang udah canggih,gue bisa naik grab,kayaknya emang lagi omongin hal penting deh dari tadi ga keluar keluar."gerutu Wirda lalu menyalakan ponselnya

"Udah pulang bareng gue aja,gratis."tanpa basa basi Witan menarik tangan Wirda yang langsung berjalan mengikutinya dari belakang

"Woi apa apaan ini pemaksaan,gue gamau!!"tolak Wirda tetapi tidak di hiraukan Witan

Ga gue ga bisa kayak gini!!

"Witan!!"gertak Wirda menghempas kasar genggaman Witan yang langsung menunjukkan wajah dingin

"Gua gamau pulang sama lu!!!!gue ga suka ya di pegang sama lu apalagi kayak tadi,gimana kalo ada yang liat hah apalagi bang zai yang liat?"ucap Wirda ngeles

Witan menatap kedua mata Wirda."jangan bilang lu gaenak sama Risma,gue sama dia gaada apa apa."

Wirda tercengang,bagaimana bisa cowo satu ini mengetahui jalan pikirannya.

"Lu pikir gue pedu--"

"Iya jelas,semua dari tingkah laku lu wajah lu keliatan gimana respon lu kalo liat gue sama Risma."potong Witan semakin memojokkan Wirda

"Gausah fitnah ya lu--"

"Gue ga lagi fitnah this is real."

Wirda menatap Witan dengan tatapan kesal."oke apapun itu gue ga peduli sama yang lu pikirin,sekarang gue mau pulang,udah sore."

"Gue anter!!"

"Gak."

"Kalo lu nolak--"

"Gue ga takut!!"potong Wirda menatap tajam Witan

               2W                                               (Witan Sulaiman)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang